Share

Bab 825

"Sudah, Becca, jangan menyulitkan Paman Luther lagi. Lihat, keningnya sampai seperti air mancur," ucap Bianca yang tidak bisa menahan tawa. Hanya Luther yang bisa dipersulit oleh anak kecil sampai seperti ini.

"Paman keringatan? Aku akan membantumu menyekanya," tanya Becca dengan penuh perhatian. Dia mengambil tisu, lalu membantu Luther mengelapnya.

"Becca, hari sudah malam. Kamu dan ibumu pulang dulu," ujar Ronald.

"Tapi, aku masih ingin mengobrol dengan Paman Luther," sahut Becca yang enggan pulang.

"Besok hari ulang tahunmu, Paman akan menemanimu ngobrol lagi nanti," ujar Luther segera.

"Serius?" Becca tampak sangat gembira mendengarnya.

"Tentu saja." Luther menganggukkan kepalanya dengan sungguh-sungguh.

"Kalau begitu, kita janji kelingking dulu," kata Becca sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Luther pun tersenyum, lalu mengaitkan jari kelingkingnya dan diikuti dengan ibu jari.

"Paman, ada rahasia yang ingin kuberi tahu." Becca mendekati telinga Luther untuk berbisik, "Ayahku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status