Share

Bab 810

"Aku ...." Thomas menghentikan ucapannya, digantikan dengan hela napas ringan. Jika bukan karena mengalaminya sendiri, Thomas mungkin juga sulit percaya bahwa ada genius yang begitu menakutkan di Jiman.

Pada saat ini di atas arena, pertarungan kedua belah pihak semakin sengit. Pria bergolok dan wanita bertopeng telah mengerahkan seluruh kekuatan mereka. Pada awalnya, keduanya masih bisa menyerang dengan dahsyat. Namun hingga sekarang, mereka merasa keadaannya semakin aneh.

Pasalnya, seberapa besarnya pun usaha mereka untuk mengepung dan menyerang, mereka tetap tidak bisa menyentuh Luther sama sekali. Bagaikan hantu, Luther sulit sekali diprediksi gerakannya. Setiap kalinya, Luther selalu bisa menghindari serangan yang fatal.

Kalau hanya sekali atau dua kali, mungkin masih bisa dibilang sebuah keberuntungan. Namun jika berulang kali seperti itu, situasinya jadi berubah. Kondisinya saat ini bukan lagi mereka yang menyerang Luther, melainkan Luther yang mengendalikan mereka.

Perasaan ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status