Kejadian yang mendadak itu membuat semua orang terkejut. Sipir di Penjara Iblis bukan orang biasa. Mereka memiliki kemampuan yang hebat dan teknik bela diri yang luar biasa. Jika tidak, mereka juga tidak akan sanggup mengendalikan para tahanan yang kejam di penjara ini. Tidak ada yang menyangka Luther akan mengalahkan sekelompok elite ini dengan begitu mudah. Sungguh menakjubkan!Tentu saja, selain merasa kagum, para tahanan itu lebih merasa takut. Banyak master di dalam Penjara Iblis ini, bahkan ada yang telah mencapai master bela diri. Pasti akan menarik perhatian orang yang mendukung para sipir ini jika memukul mereka. Pada saat itu, tidak akan terbayang konsekuensinya!"Bocah, besar sekali nyalimu! Berani-beraninya kamu memukul orang!" Setelah menyadari situasinya, Denny langsung berteriak dengan marah. Sebelumnya, bukannya tidak ada yang berani menantang otoritasnya, tetapi nasib akhir mereka adalah disiksa dengan sangat menderita."Kenapa kalau memukulnya?" kata Luther dengan eks
Begitu terdengar suara tamparan yang keras, wajah Denny pun membengkak. Sementara itu, tubuhnya yang besar terhempas sampai beberapa meter dan menabrak besi.Dalam sekejap, Denny pun kehilangan kesadaran. Hidungnya sampai miring, wajahnya terlihat tidak karuan, dan giginya rontok. Penampilannya sungguh mengenaskan."Benar-benar gawat!" Ketika melihat Denny yang terkapar tak berdaya itu, ekspresi semua orang pun berubah drastis. Meskipun si gendut ini tidak memiliki kemampuan apa pun, dia adalah adik ipar Nathan. Memukulnya sama saja dengan menyinggung Nathan."Sobat, kamu dalam masalah besar sekarang!" ucap Johan dengan ekspresi khawatir."Ka ... kamu benar-benar gila! Kita dari Faksi Bengis, bukan Faksi Gila!" ujar Ando dengan panik."Gawat, gawat! Kita akan terkena imbasnya karena kamu memukul dia!" Semua orang tampak cemas.Mereka awalnya mengira Luther hanya pendatang baru, tetapi ternyata begitu menakutkan. Dia baru masuk penjara, tapi sudah membuat masalah sebesar ini. Benar-bena
Di ruang kerja kediaman Keluarga Caonata."Ayah, kamu akan membiarkan Zeona menikah dengan Harry?" tanya Bianca sambil mengernyit. Baru-baru ini, dia mendapat kabar bahwa Keluarga Caonata berniat menikahkan keturunan mereka dengan Keluarga Sunaryo lagi. Hanya saja, orang yang akan menikah kali ini menjadi Zeona."Meskipun Penyihir Hitam sudah mati, Keluarga Sunaryo ini masih sangat merepotkan. Kali ini, mereka tiba-tiba mengungkit tentang pernikahan lagi, bahkan memilih Zeona sendiri. Aku benar-benar nggak bisa menolak," sahut Kevin sambil menggeleng."Apa pendapat Paman tentang hal ini? Masa dia membiarkan putrinya terjerumus begitu saja?" tanya Bianca lagi."Ini masalah utamanya." Kevin menghela napas, lalu menjelaskan, "Paman dan kakak sepupumu justru senang dengan perjodohan ini. Beberapa senior Keluarga Caonata juga mendukung mereka, makanya aku nggak bisa ikut campur terlalu banyak.""Apa? Mereka menyetujuinya?" Bianca agak terkejut mendengarnya. Dia bertanya, "Apa mereka nggak t
"Ajudan Tuan Yudi? Untuk apa dia datang?" tanya Nathan dengan agak heran."Aku kurang tahu tentang ini," jawab sipir itu dengan kepala tertunduk."Ya sudah, biarkan dia masuk," ujar Nathan sambil memberi isyarat tangan."Baik." Sipir itu mengiakan dan segera keluar. Tidak berselang lama, dia masuk lagi dengan membawa seorang pria berpakaian abu."Pak Nathan," sapa pria berpakaian abu itu sambil memberi hormat setelah masuk. Pria di depannya ini berbeda dari sipir biasa. Nathan memiliki kekuasaan besar dan koneksi luas, sampai Yudi sekalipun harus menghormatinya."Kenapa mencariku?" tanya Nathan sambil menyilangkan kakinya."Pak, aku datang atas perintah Tuan Yudi. Kami ingin mengeluarkan seseorang dari tempat ini," jawab pria berpakaian abu itu."Siapa?" tanya Nathan lagi."Pemuda bernama Luther," jawab pria itu langsung."Luther?" Nathan memicingkan matanya dan melanjutkan, "Maaf, aku nggak bisa mengeluarkannya. Penjara Iblis hanya bisa dimasuki, nggak ada yang bisa keluar dari sini.
Pria berpakaian abu itu sungguh tercengang. Dia tidak pernah menduga bahwa Ketua Sipir Penjara Iblis yang merupakan ahli bela diri tingkat master akan dipukul sampai terhempas seperti ini. Bahkan, tubuhnya masih tersangkut sampai sekarang. Pemandangan ini benar-benar mengejutkan!Kemudian, orang-orang yang berada di dalam ruangan tanpa sadar menoleh. Mereka melihat seorang wanita cantik dengan rambut pendek berwarna perak. Wanita ini mengenakan pakaian ketat berwarna merah dan membawa pedang di punggungnya.Karismanya yang begitu gagah membuatnya terlihat seperti dewi perang yang turun ke bumi. Terutama sepasang matanya yang terlihat dingin, angkuh, dan merendahkan segalanya. Siapa pun yang melihat tidak akan berani bertatapan langsung dengannya."Kurang ajar! Berani sekali kamu memukulku! Kamu tahu siapa aku!" Setelah bereaksi, Nathan sontak berteriak dengan murka sekaligus malu. Dia tidak pernah dipukul sampai semenyedihkan ini, apalagi oleh seorang wanita."Lepaskan Luther," ucap Ha
"Jangan sembarangan! Ada banyak mekanisme dan ahli bela diri di luar. Kita nggak akan bisa kabur meskipun terbang!" tegur Johan dengan kesal. Walaupun dalam keadaan prima, dia tetap tidak memiliki peluang untuk melarikan diri."Lagi pula, kita akhirnya tetap akan mati. Kenapa nggak mencoba dulu?" Ando berucap, "Aku sudah mempertimbangkannya. Asalkan kita menyandera si gendut, kita punya kesempatan untuk lolos.""Benar sekali, kita mungkin punya peluang untuk kabur kalau punya sandera," sahut orang lain sambil menganggukkan kepala. Sipir biasa mungkin tidak bisa menjadi ancaman. Akan tetapi, Denny adalah adik ipar Nathan. Dia bisa menjadi senjata terbesar mereka."Belum pernah ada orang yang berhasil kabur dari Penjara Iblis. Kalian seharusnya juga tahu akibatnya kalau gagal. Sebaiknya lupakan pemikiran seperti ini," nasihat Johan sambil menggeleng."Jadi, bagaimana? Masa kita hanya bisa duduk menunggu kematian?" tanya Ando dengan ekspresi menyedihkan."Kita masih bisa bertahan hidup. T
Begitu Nathan berlutut, semua orang yang berada di sana langsung terperangah. Ekspresi mereka dipenuhi kengerian. Ini pasti mimpi, 'kan?Nathan jelas-jelas adalah Ketua Sipir Penjara Iblis, seorang master hebat! Siapa pun yang mendengar namanya akan ketakutan karena dia yang memegang kekuasaan di tempat ini! Tidak berlebihan kalau menyebutnya sebagai dewa Penjara Iblis! Semua orang yang melihatnya harus memberi hormat!Mereka sungguh tidak menduga bahwa seseorang yang berstatus begitu tinggi akan berlutut kepada seorang tahanan di depan umum. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?"Kak ... Kak Nathan, kenapa kamu tiba-tiba berlutut? Ayo ... cepat berdiri ...." Yang pertama bereaksi adalah Denny. Dia bergegas berlari ke hadapan Nathan, lalu berniat untuk memapahnya."Minggir!" Nathan sontak menamparnya hingga terjatuh, bahkan membentak, "Jangan melibatkanku kalau kamu ingin mati!""Hah?" Denny hanya bisa terduduk di tanah dengan ekspresi bingung. Jangan-jangan, dirinya telah menyinggun
"Tentu saja bisa. Aku percaya semua teman Tuan adalah pahlawan pemberani!" Seusai menyanjung, Nathan melambaikan tangannya untuk menginstruksi, "Lepaskan mereka."Dalam sekejap, rantai besi yang mengikat Johan dan lainnya dilepaskan. Ekspresi mereka pun dipenuhi ketidakpercayaan, seolah-olah semua ini hanya mimpi. Awalnya, mereka mengira tidak akan pernah terbebas dari Penjara Iblis untuk seumur hidup. Akan tetapi, mereka malah dilepaskan hari ini. Benar-benar kabar gembira!"Terima kasih banyak, Tuan Nathan!" seru Johan dan lainnya sambil berlutut kembali."Kalian seharusnya berterima kasih pada Tuan Luther," ujar Nathan yang memahami situasi."Terima kasih banyak, Tuan Luther!" Semua orang buru-buru bersujud sambil menangis terharu. Kini, Luther tidak ada bedanya dengan penyelamat mereka."Bagaimanapun, aku anggota Faksi Bengis, mana mungkin membiarkan kalian menderita. Ayo, sama-sama keluar," sahut Luther sambil tersenyum. Kemudian, dia segera meninggalkan penjara tersebut.Meskipun
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put