Pria tua itu mencubit pahanya dan merasakan sedikit sensasi sakit. Hal ini benar-benar mengejutkan baginya. Sebelumnya hanya jari kakinya yang bisa merasakan rangsangan, tetapi sekarang kakinya juga sudah bisa merasakan rangsangan. Dia merasa sangat gembira!"Sudah beres," ucap Vania sambil tersenyum puas saat melihat ada hasil."Kamu bisa menemukan metodenya dengan cepat, bahkan mencapai hasil yang sangat baik. Penilaian, pengalaman, dan bakatmu pantas dipuji. Kamu memang genius medis yang luar biasa!" puji pengawas berbaju hitam itu."Jadi, aku lolos tes ketiga ini?" tanya Vania sambil mengangkat alisnya dengan bangga."Tentu saja, kalian berdua sama-sama lolos," jawab pengawas itu sambil tersenyum.Mendengar ini, Declan dan Vania tampak sangat gembira. Sebelumnya, keduanya gagal mendapat nilai sempurna karena Luther. Untung saja, yang terakhir adalah kompetisi medis sehingga mereka berhasil membalikkan situasi."Hei, kamu lihat itu? Inilah kehebatan keterampilan medis kami berdua!"
Ketika melihat si pria tua tiba-tiba melompat dari kursi roda, semua orang langsung termangu. Satu per satu membelalakkan mata dengan terkejut. Tidak ada yang menduga bahwa pasien yang lumpuh selama 8 tahun bisa berdiri kembali secepat itu.Yang paling mengejutkan adalah Luther hanya menggunakan 1 jarum untuk menyembuhkan si pria tua. Genius macam apa ini?"Aku ... aku nggak salah lihat, 'kan? Pria tua itu ... memang melompat barusan?""Situasi macam apa ini? Hanya dengan 1 tusukan jarum, pasien sudah sembuh?""Ya ampun, bukankah keterampilan medis pemuda ini terlalu di luar nalar?"Setelah suasana hening sejenak, semua orang sontak menjadi heboh. Keraguan dan penghinaan yang ada sebelumnya seketika digantikan oleh keterkejutan."Nggak ... nggak mungkin! Bagaimana mungkin pasien yang sudah lumpuh selama 8 tahun bisa tiba-tiba berdiri?" ujar Declan sambil menggeleng dengan kuat. Dia tidak bisa memercayainya. Dia bahkan membutuhkan sebulan untuk menyembuhkan pasien, tetapi Luther hanya m
Declan tidak bisa berkata-kata. Ekspresinya menjadi sangat murung. Di sisi lain, Vania juga merasa kesal, tetapi dia hanya bisa menahan emosinya."Bagus sekali! Benar-benar genius berbakat!" Paulo bangkit dan tertawa, lalu berkata, "Selamat! Kamu berhasil mengalahkan semua kandidat hari ini. Katakanlah, hadiah apa yang kamu inginkan. Aku pasti akan memuaskanmu sebisa mungkin."Sebagian besar orang mengikuti ujian supaya bisa bergabung dengan Lembah Obat. Namun, ada juga yang berpartisipasi untuk meminta sesuatu dari Raja Obat, seperti harta karun langka, obat mujarab, buku pengobatan kuno, dan sebagainya."Senior benar-benar lugas. Kalau begitu, aku nggak akan sungkan-sungkan lagi. Kedatanganku hari ini untuk Teratai Hijau Milenium," sahut Luther dengan terus terang."Teratai Hijau Milenium?" Paulo mengangkat alisnya dan berkata, "Ini obat spiritual berkualitas tinggi yang sangat langka. Permintaanmu ini benar-benar besar.""Kenapa? Apa Senior nggak bersedia memberikannya kepadaku?" ta
"Ketua! Anda tidak bercanda? Dia baru bergabung dengan Lembah Obat, tapi sudah dipromosikan menjadi tetua? Ini ... ini benar-benar tidak masuk akal!""Benar, Ketua! Selama ratusan tahun ini, Lembah Obat tidak pernah ada hak istimewa seperti ini. Hal ini tidak sesuai dengan aturan lembah!""Ketua, kami tahu Anda sangat menghargai bakat seseorang. Tapi, aku khawatir semua anggota akan menentang keputusan Anda ini!"Para tetua dan beberapa pengawas sulit untuk menerima keputusan ini. Patut diketahui bahwa tetua memiliki hak di atas pengawas dan hanya di bawah wakil ketua.Umumnya, murid baru akan menjadi murid luar. Setelah naik tingkatan, mereka akan menjadi murid dalam dan murid inti. Sesudah menjadi murid inti, mereka harus membuat kontribusi agar jabatannya naik menjadi pengawas.Bahkan, pengawas dibagi menjadi tingkatan rendah, menengah, dan tinggi. Setelah menjadi pengawas tingkat tinggi, seseorang baru memiliki kesempatan untuk dipromosikan menjadi tetua. Setiap promosi pun membutu
"Kita dibuntuti?" Fernando mengernyit, lalu menginstruksi sopirnya, "Tambah kecepatan mobil!""Baik!" Sopir segera mengiakan, lalu menginjak pedal gas dan kecepatan mobil seketika meningkat.Saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba muncul di pertigaan depan untuk menghalangi jalan mereka. Raut wajah si sopir sontak berubah, dia buru-buru menginjak rem.Ban bergesekan kuat dengan tanah sehingga meninggalkan jejak yang panjang. Akan tetapi, di bawah pengaruh gaya gravitasi, mobil mereka tetap menabrak van tersebut.Bam! Terdengar suara benturan yang sangat keras. Mobil van terbalik, sedangkan bagian depan Rolls-Royce milik Fernando penyok dan hancur, juga tidak bisa dinyalakan kembali.Untungnya, mereka tidak terluka karena telah mengambil tindakan pencegahan sejak awal. Namun, ketika turun dari mobil, mereka mendapati bahwa mobil di belakang sudah menyusul mereka."Cepat! Kepung mereka!" Begitu pintu mobil dibuka, terlihat sekelompok pria kekar yang mengenakan kemeja dan memegang tongkat. M
"Beres!" Setelah menjatuhkan semua petarung itu, Charlotte meletakkan pemukul bisbolnya di atas bahu. Dia berjalan kembali ke hadapan Luther dengan santai, lalu meminta pujian sambil tersenyum, "Paman, gimana? Aku hebat, 'kan?""Bagus. Dibandingkan beberapa hari lalu, kekuatanmu memang sudah meningkat pesat," balas Luther seraya mengangguk dengan puas.Harus diakui bahwa Charlotte memiliki bakat bela diri yang mengerikan. Dia baru berlatih 1 hari, tetapi kemampuannya sudah hampir setara dengan pesilat yang berlatih 1 tahun. Apalagi setelah dibimbing oleh Luther, kemampuan gadis ini langsung meningkat pesat. Dulu, dia masih kesulitan saat melawan belasan orang. Sekarang, dia merasa sangat enteng."Tentu saja, aku memang hebat!" ucap Charlotte sembari menengadah dengan sombong. Dia tampak sangat puas dengan pencapaiannya. Entah kenapa, energi dalam tubuhnya menjadi sangat berlimpah saat dia bangun tidur kemarin. Energi ini seolah-olah tidak ada habisnya."Jadi, kalian berdua mau pergi se
Sikap Luther yang jelas-jelas menantangnya membuat wajah Declan seketika menjadi murung. Dia merasa dirinya telah diremehkan oleh Luther."Kak Declan, jangan berbelaskasihan. Hajar dia sampai mati!" ujar Vania dengan dingin."Bocah, lihat saja bagaimana aku akan mempermalukanmu!" seru Declan sembari melompat dan tiba-tiba menyerbu ke depan.Ketika mendekat, tubuh Declan sontak berkelebat, sedangkan sepasang tangannya berubah menjadi bayangan pukulan yang menargetkan dagu Luther.Jurus bernama Bunga Tersembunyi ini bisa digunakan untuk menyerang ataupun bertahan. Selain itu, jurus ini juga selalu berubah-ubah sehingga membuat lawan sulit menghindar.Di sisi lain, Luther sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia mengangkat satu tangannya, lalu ikut mengulurkannya ke depan.Bam! Sebuah energi sejati yang kuat seketika menggagalkan serangan Declan, bahkan pukulan Luther menghantam dadanya. Semua terjadi dengan cepat dan kejam.Declan sontak memuntahkan darah, lalu terpental hingga akhirn
"Paman, siapa Venick yang kamu sebut tadi?" Ketika melihat mobil Vania sudah jauh, Charlotte pun bertanya dengan penasaran."Hanya seorang pria berengsek, biarkan saja," jawab Luther dengan spontan.Mendengar ini, Charlotte hanya bisa berduka untuk pria bernama Venick ini. Jelas-jelas dia tidak tahu apa pun, tetapi akan menjadi kambing hitam sebentar lagi.Setelah kembali ke Sekolah Bela Diri Draco, Fernando berpamitan untuk pulang. Sementara itu, Luther yang sudah menyimpan Teratai Hijau Milenium dengan baik, meluangkan waktunya untuk mengajari Charlotte teknik bertarung dengan pemukul bisbol.Charlotte telah memiliki kepercayaan diri dan energi internal yang cukup, juga keterampilan bertarung dasar. Hanya saja, teknik menyerangnya terlalu sederhana dan kurang terstruktur. Dia akan menderita kerugian besar saat bertarung melawan musuh yang lebih kuat.Lantaran senjata yang digunakan Charlotte adalah tongkat, Luther pun akan mengajarinya teknik yang sesuai. Sejak kecil, Luther memiliki
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru