"Bergerak! Jari kakinya bergerak!""Eh! Benar-benar ada reaksi! Luar biasa!""Murid utama Dokter Sakti Benji memang hebat!"Ketika melihat jari kaki pria tua itu bergerak, semua orang memperlihatkan ekspresi terkejut. Seluruh kandidat yang berhasil lolos ke tes ketiga jelas memiliki kemampuan dan bakat tak tertandingi. Namun, beberapa kandidat sebelumnya justru tidak berdaya saat mencoba mengobati penyakit pria tua itu.Alhasil, begitu Declan turun tangan, kaki si pria tua yang sudah lumpuh selama 8 tahun menunjukkan reaksi. Benar-benar luar biasa!"Pak Tua, gimana perasaanmu?" tanya Declan sambil mencabut jarum peraknya dan tersenyum."Aku ... aku sudah bisa merasakan kakiku!" jawab pria tua itu dengan terkejut sekaligus gembira. Sejak dirinya lumpuh, kakinya ini tidak bisa bereaksi tanpa peduli diberikan rangsangan seperti apa. Namun, kakinya justru terasa sedikit gatal sekarang.Terutama jari kaki bagian paling bawah, pria tua ini bahkan merasa dirinya sudah bisa mengontrolnya sedik
Pria tua itu mencubit pahanya dan merasakan sedikit sensasi sakit. Hal ini benar-benar mengejutkan baginya. Sebelumnya hanya jari kakinya yang bisa merasakan rangsangan, tetapi sekarang kakinya juga sudah bisa merasakan rangsangan. Dia merasa sangat gembira!"Sudah beres," ucap Vania sambil tersenyum puas saat melihat ada hasil."Kamu bisa menemukan metodenya dengan cepat, bahkan mencapai hasil yang sangat baik. Penilaian, pengalaman, dan bakatmu pantas dipuji. Kamu memang genius medis yang luar biasa!" puji pengawas berbaju hitam itu."Jadi, aku lolos tes ketiga ini?" tanya Vania sambil mengangkat alisnya dengan bangga."Tentu saja, kalian berdua sama-sama lolos," jawab pengawas itu sambil tersenyum.Mendengar ini, Declan dan Vania tampak sangat gembira. Sebelumnya, keduanya gagal mendapat nilai sempurna karena Luther. Untung saja, yang terakhir adalah kompetisi medis sehingga mereka berhasil membalikkan situasi."Hei, kamu lihat itu? Inilah kehebatan keterampilan medis kami berdua!"
Ketika melihat si pria tua tiba-tiba melompat dari kursi roda, semua orang langsung termangu. Satu per satu membelalakkan mata dengan terkejut. Tidak ada yang menduga bahwa pasien yang lumpuh selama 8 tahun bisa berdiri kembali secepat itu.Yang paling mengejutkan adalah Luther hanya menggunakan 1 jarum untuk menyembuhkan si pria tua. Genius macam apa ini?"Aku ... aku nggak salah lihat, 'kan? Pria tua itu ... memang melompat barusan?""Situasi macam apa ini? Hanya dengan 1 tusukan jarum, pasien sudah sembuh?""Ya ampun, bukankah keterampilan medis pemuda ini terlalu di luar nalar?"Setelah suasana hening sejenak, semua orang sontak menjadi heboh. Keraguan dan penghinaan yang ada sebelumnya seketika digantikan oleh keterkejutan."Nggak ... nggak mungkin! Bagaimana mungkin pasien yang sudah lumpuh selama 8 tahun bisa tiba-tiba berdiri?" ujar Declan sambil menggeleng dengan kuat. Dia tidak bisa memercayainya. Dia bahkan membutuhkan sebulan untuk menyembuhkan pasien, tetapi Luther hanya m
Declan tidak bisa berkata-kata. Ekspresinya menjadi sangat murung. Di sisi lain, Vania juga merasa kesal, tetapi dia hanya bisa menahan emosinya."Bagus sekali! Benar-benar genius berbakat!" Paulo bangkit dan tertawa, lalu berkata, "Selamat! Kamu berhasil mengalahkan semua kandidat hari ini. Katakanlah, hadiah apa yang kamu inginkan. Aku pasti akan memuaskanmu sebisa mungkin."Sebagian besar orang mengikuti ujian supaya bisa bergabung dengan Lembah Obat. Namun, ada juga yang berpartisipasi untuk meminta sesuatu dari Raja Obat, seperti harta karun langka, obat mujarab, buku pengobatan kuno, dan sebagainya."Senior benar-benar lugas. Kalau begitu, aku nggak akan sungkan-sungkan lagi. Kedatanganku hari ini untuk Teratai Hijau Milenium," sahut Luther dengan terus terang."Teratai Hijau Milenium?" Paulo mengangkat alisnya dan berkata, "Ini obat spiritual berkualitas tinggi yang sangat langka. Permintaanmu ini benar-benar besar.""Kenapa? Apa Senior nggak bersedia memberikannya kepadaku?" ta
"Ketua! Anda tidak bercanda? Dia baru bergabung dengan Lembah Obat, tapi sudah dipromosikan menjadi tetua? Ini ... ini benar-benar tidak masuk akal!""Benar, Ketua! Selama ratusan tahun ini, Lembah Obat tidak pernah ada hak istimewa seperti ini. Hal ini tidak sesuai dengan aturan lembah!""Ketua, kami tahu Anda sangat menghargai bakat seseorang. Tapi, aku khawatir semua anggota akan menentang keputusan Anda ini!"Para tetua dan beberapa pengawas sulit untuk menerima keputusan ini. Patut diketahui bahwa tetua memiliki hak di atas pengawas dan hanya di bawah wakil ketua.Umumnya, murid baru akan menjadi murid luar. Setelah naik tingkatan, mereka akan menjadi murid dalam dan murid inti. Sesudah menjadi murid inti, mereka harus membuat kontribusi agar jabatannya naik menjadi pengawas.Bahkan, pengawas dibagi menjadi tingkatan rendah, menengah, dan tinggi. Setelah menjadi pengawas tingkat tinggi, seseorang baru memiliki kesempatan untuk dipromosikan menjadi tetua. Setiap promosi pun membutu
"Kita dibuntuti?" Fernando mengernyit, lalu menginstruksi sopirnya, "Tambah kecepatan mobil!""Baik!" Sopir segera mengiakan, lalu menginjak pedal gas dan kecepatan mobil seketika meningkat.Saat ini, sebuah mobil van tiba-tiba muncul di pertigaan depan untuk menghalangi jalan mereka. Raut wajah si sopir sontak berubah, dia buru-buru menginjak rem.Ban bergesekan kuat dengan tanah sehingga meninggalkan jejak yang panjang. Akan tetapi, di bawah pengaruh gaya gravitasi, mobil mereka tetap menabrak van tersebut.Bam! Terdengar suara benturan yang sangat keras. Mobil van terbalik, sedangkan bagian depan Rolls-Royce milik Fernando penyok dan hancur, juga tidak bisa dinyalakan kembali.Untungnya, mereka tidak terluka karena telah mengambil tindakan pencegahan sejak awal. Namun, ketika turun dari mobil, mereka mendapati bahwa mobil di belakang sudah menyusul mereka."Cepat! Kepung mereka!" Begitu pintu mobil dibuka, terlihat sekelompok pria kekar yang mengenakan kemeja dan memegang tongkat. M
"Beres!" Setelah menjatuhkan semua petarung itu, Charlotte meletakkan pemukul bisbolnya di atas bahu. Dia berjalan kembali ke hadapan Luther dengan santai, lalu meminta pujian sambil tersenyum, "Paman, gimana? Aku hebat, 'kan?""Bagus. Dibandingkan beberapa hari lalu, kekuatanmu memang sudah meningkat pesat," balas Luther seraya mengangguk dengan puas.Harus diakui bahwa Charlotte memiliki bakat bela diri yang mengerikan. Dia baru berlatih 1 hari, tetapi kemampuannya sudah hampir setara dengan pesilat yang berlatih 1 tahun. Apalagi setelah dibimbing oleh Luther, kemampuan gadis ini langsung meningkat pesat. Dulu, dia masih kesulitan saat melawan belasan orang. Sekarang, dia merasa sangat enteng."Tentu saja, aku memang hebat!" ucap Charlotte sembari menengadah dengan sombong. Dia tampak sangat puas dengan pencapaiannya. Entah kenapa, energi dalam tubuhnya menjadi sangat berlimpah saat dia bangun tidur kemarin. Energi ini seolah-olah tidak ada habisnya."Jadi, kalian berdua mau pergi se
Sikap Luther yang jelas-jelas menantangnya membuat wajah Declan seketika menjadi murung. Dia merasa dirinya telah diremehkan oleh Luther."Kak Declan, jangan berbelaskasihan. Hajar dia sampai mati!" ujar Vania dengan dingin."Bocah, lihat saja bagaimana aku akan mempermalukanmu!" seru Declan sembari melompat dan tiba-tiba menyerbu ke depan.Ketika mendekat, tubuh Declan sontak berkelebat, sedangkan sepasang tangannya berubah menjadi bayangan pukulan yang menargetkan dagu Luther.Jurus bernama Bunga Tersembunyi ini bisa digunakan untuk menyerang ataupun bertahan. Selain itu, jurus ini juga selalu berubah-ubah sehingga membuat lawan sulit menghindar.Di sisi lain, Luther sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia mengangkat satu tangannya, lalu ikut mengulurkannya ke depan.Bam! Sebuah energi sejati yang kuat seketika menggagalkan serangan Declan, bahkan pukulan Luther menghantam dadanya. Semua terjadi dengan cepat dan kejam.Declan sontak memuntahkan darah, lalu terpental hingga akhirn