Penyihir Hitam kabur dengan cepat sambil merasa bersyukur dalam hatinya. Untungnya, dia lari dengan cepat, jika tidak, dia mungkin sudah berakhir di sini. Bagaimanapun juga, lawannya itu adalah Harsa si master legendaris, siapa yang bisa mengalahkannya? Bukankah sama saja cari mati jika menentang monster seperti itu? Setelah ketakutan sejenak, Penyihir Hitam seperti teringat sesuatu dan segera tersenyum dengan puas, lalu meremehkan Harsa di dalam hatinya. Kenapa jika orang itu adalah Harsa si tokoh legendaris? Pada akhirnya, dia juga berhasil melarikan diri. Sampah!Saat sedang tersenyum, Penyihir Hitam tiba-tiba menjadi kaku karena merasa ada sesuatu yang sangat berbahaya mendekat. Dia secara refleks menoleh dan terlihat sebuah cahaya putih berbentuk bulan sabit dengan kecepatan kilat muncul di udara. Dalam sekejap, cahaya itu sudah tiba di dekatnya."Ah!"Penyihir Hitam terkejut hingga berteriak. Dia segera menggunakan seluruh kekuatannya untuk membentuk perisai energi di depannya.
Di tengah salju yang terus turun dan di tengah badai salju di malam hari, sebuah sosok hitam sedang melarikan diri dengan tergesa-gesa. Setiap beberapa langkah, tetesan darah akan menetes dari luka di tubuhnya."Si Harsa berengsek! Dia hampir saja membunuhku! Untungnya, aku ada Teknik Pelindung Darah, kalau tidak, malam ini aku pasti mati!"Penyihir Hitam menggertakkan giginya dan terus berlari sejauh yang dia bisa. Setelah yakin tidak ada yang mengejarnya, dia baru menghelakan napas panjang. Masih terlihat sedikit ekspresi ketakutan di wajahnya yang pucat.Cahaya energi yang dikeluarkan dari tangan Harsa tadi begitu kuat. Dalam jarak puluhan meter, cahaya energi itu bukan hanya berhasil menghancurkan perisai energinya, tetapi juga merobek baju perang berlapis emasnya dan meninggalkan bekas luka yang dalam di bagian punggungnya. Sebenarnya, jika tidak ada perisai emas yang melindungi tubuhnya, serangan tadi benar-benar bisa merenggut nyawanya. Lima Master memang sangat menakutkan. Untu
"Apa maksud Guru?" tanya Yadira dengan penasaran."Kamu seharusnya tahu Sekte Sihir, 'kan?" tanya Penyihir Hitam."Tentu saja tahu, mereka adalah sekte paling jahat di dunia dan sangat kuat. Sekte Sihir setara dengan Organisasi Mondial di Translandia dan juga Sekte Pedang. Keberadaan mereka sangat ditakuti," jawab Yadira dengan fasih.Sekte Sihir memang adalah sekte paling misterius. Murid mereka tidak banyak, tetapi semuanya mahir dalam ilmu sihir dan seni bela diri. Lantaran memiliki metode yang aneh dan sering membunuh tanpa meninggalkan jejak apa pun, Sekte Sihir berangsur dijuluki sebagai sekte paling jahat di dunia."Dulu, aku adalah salah satu murid Sekte Sihir." Penyihir Hitam menjelaskan dengan agak emosional, "Meskipun nggak termasuk murid terhebat, aku tergabung dalam jajaran para genius. Aku seharusnya memiliki masa depan yang cerah, tapi akhirnya diusir karena membuat kesalahan.""Apa Guru masih ingin kembali ke Sekte Sihir?" Yadira mencoba bertanya."Tentu saja." Penyihir
"Argh ...." Penyihir Hitam seketika termangu. Dia membelalakkan mata sambil menatap belati yang menikam dadanya. Kemudian, dia beralih menatap Yadira yang menyunggingkan senyuman.Wajah Penyihir Hitam yang pucat pasi tampak terkejut, kebingungan, dan ketakutan. Semua ini terjadi terlalu mendadak. Bahkan, dia tidak sempat bereaksi setelah belati ini menembus dadanya."Ke ... kenapa?" tanya Penyihir Hitam dengan ekspresi tidak percaya. Dia tidak menduga bahwa murid kesayangannya akan tiba-tiba menyerangnya seperti ini."Kamu terluka parah sehingga kemampuanmu menurun drastis. Selagi kamu kurang berwaspada, aku pun memanfaatkan kesempatan emas ini untuk membunuhmu," jelas Yadira.Kemudian, Yadira tersenyum sambil meneruskan, "Omong-omong, aku sudah melumuri Racun Uzur di belati itu. Jadi, kamu nggak ada bedanya dengan sapi yang menunggu untuk disembelih.""Aku jelas-jelas memperlakukanmu dengan begitu baik, kenapa kamu malah mengkhianatiku begini? Kesalahan apa yang telah kuperbuat?" tany
"Nggak! Nggak mungkin! Kamu baru berusia 6 tahun saat itu. Selain itu, kamu juga tertidur lelap!" teriak Penyihir Hitam sambil menggeleng dengan kuat."Kalau aku nggak pura-pura tidur, bukankah kamu sudah membunuhku?" sahut Yadira."Kamu!" Penyihir Hitam seketika tidak bisa berkata-kata. Dia sungguh tidak menyangka bahwa dirinya telah dipermainkan oleh anak perempuan berusia 6 tahun."Karena kamu sudah tahu kebenarannya, silakan pergi mati sekarang," ujar Yadira yang menunjukkan senyuman."Sebentar! Kamu nggak boleh membunuhku!" Penyihir Hitam yang kewalahan segera menambahkan, "Jangan lupa, masih ada serangga guna-guna di tubuhmu. Kalau aku mati, kamu juga akan mati!"Setiap murid yang bergabung dengan sektenya pasti diberikan serangga guna-guna. Dengan cara ini, Penyihir Hitam bisa mengendalikan mereka dan mencegah terjadinya pengkhianatan, seperti sekarang ini."Serangga guna-guna? Maksudmu ini?" Yadira tiba-tiba tersenyum nakal, lalu mengeluarkan botol kaca transparan yang berisika
Salju turun makin lebat, malam juga makin larut. Saat ini, di ruang konferensi Keluarga Caonata.Kevin dan lainnya berdiri di depan pintu sembari menunggu dengan tenang. Akan tetapi, mereka terus melirik ke dalam.Di dalam sana, Harsa dan Luther sedang sibuk membahas sesuatu. Setengah jam lalu, Harsa menyuruh semua orang keluar dan hanya menyisakan Luther seorang. Sampai sekarang, keduanya masih belum selesai mengobrol."Tuan Luther, kejadiannya kira-kira seperti itu. Aku menyembunyikan identitas untuk menghindar dari para musuh. Aku nggak ingin Charlotte terluka," ucap Harsa yang seperti tengah mencurahkan seluruh isi hatinya."Aku nggak nyangka, ternyata ibu Charlotte adalah wanita suci Sekte Sihir." Luther memang dikejutkan dengan informasi ini.Sekte Sihir dikenal sebagai sekte paling jahat di dunia dengan banyak ahli bela diri di dalamnya. Selain itu, wanita suci adalah eksistensi yang sangat tinggi di Sekte Sihir.Sebelum ini, Luther sangat penasaran, mengapa tubuh Charlotte terd
Keduanya mengobrol begitu lama sehingga mereka tentu merasa penasaran. Luther pun menjawab, "Bukan apa-apa, Paman Harsa hanya menyuruhku untuk menjaga Charlotte.""Nggak mungkin, masa hanya itu?" tanya Juno yang merasa agak ragu."Memangnya bisa apa lagi?" Luther mengedikkan bahu. Dia tentu tidak boleh membocorkan identitas Charlotte kepada sembarang orang."Sudahlah, jangan bahas masalah lain dulu. Yang paling penting sekarang adalah menangkap Penyihir Hitam. Dengan begini, Keluarga Caonata baru bisa aman," ujar Kevin yang mengalihkan topik."Billy sudah membawa orang-orang mengejar, entah bagaimana hasilnya sekarang," tambah Juno yang merasa agak khawatir. Jelas, tidak mudah untuk menangkap Penyihir Hitam. Meskipun terluka parah, dia tetap seorang master."Tuan Kevin ...." Saat ini, Iyan tiba-tiba berlari masuk ke ruang konferensi. Dia memegang sebuah kotak sambil menghampiri."Kenapa?" tanya Kevin sambil menoleh."Ketua, ada orang yang mengantar hadiah kemari tadi. Dia bilang hadiah
Di ruang kantor presdir Grup Warsono, Ariana berdiri di depan jendela besar sembari memandang pemandangan salju di luar. Tatapannya tampak agak sedih.Hari sudah malam, tetapi Ariana masih sendirian di tempat ini. Kemarin, ibunya sudah pulang dengan membawa abu adiknya. Sementara itu, Ariana memberi alasan sibuk bekerja supaya tidak perlu pergi.Di satu sisi, masih ada urusan yang harus ditangani Ariana. Di sisi lain, dia hanya ingin menghindar. Dia tidak tahu cara menjelaskan kematian Keenan kepada keluarganya. Sebelum kebenaran benar-benar terbukti, Luther hanya tersangka dalam kasus ini.Kring kring kring .... Ketika Ariana melamun, ponselnya tiba-tiba berdering. Ariana pun mengeluarkan ponselnya, lalu mendapati bahwa orang yang menelepon adalah Steward. Dia segera menyapa, "Halo, Kakek, apa ada masalah?""Ariana, kakekmu bilang kamu nggak akan pulang tahun ini. Apa kamu akan terus bekerja lembur di perusahaan?" tanya Steward dengan penuh perhatian."Ada pekerjaan mendesak di perusa