"Welton, Ketua Faksi Puma, memberi hormat kepada Tuan Luther!" Welton berlutut di depan Luther, bahkan memberi hormat dengan sungguh-sungguh. Begitu melihat adegan ini, semua orang langsung terperangah, begitu juga dengan Waldo.Bahkan, Luther sendiri tidak menduga hal seperti ini akan terjadi. Tidak ada seorang pun yang menduga bahwa Ketua Faksi Puma yang terkenal dan ditakuti orang-orang akan berlutut untuk Luther. Tingkah Welton ini membuatnya terlihat seperti pelayan yang bertemu majikan. Sungguh di luar nalar!"Ini ... sungguhan?" gumam Charlotte yang terbelalak dan menganga lebar."Apa yang terjadi?" Kerumunan juga saling bertatapan dan benar-benar dikejutkan oleh keadaan."Aku nggak salah lihat, 'kan? Ketua berlutut kepada bocah itu?" Para anggota faksi tidak bisa percaya.Ketua mereka jelas-jelas berstatus tinggi, bahkan tokoh penting dari 5 keluarga paling kaya juga harus menghormatinya. Lantas, mengapa ketua mereka malah ketakutan sampai tidak berani berdiri karena bocah ini?
Dalam sekejap, kerumunan lagi-lagi dibuat heboh. Ketua Faksi Puma barusan berlutut, lalu putranya juga berlutut sekarang? Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah ini yang disebut dengan anak mengikuti jejak ayah?Meskipun tidak ada yang mengetahui jawabannya, mereka tahu bahwa Faksi Puma telah mendapatkan masalah. Pemuda tampan ini pasti memiliki latar belakang yang tidak biasa."Tuan Luther, aku sudah salah. Aku nggak mengenalmu barusan. Tolong maafkan aku untuk kali ini." Waldo meminta maaf sambil menampar dirinya sendiri dengan kuat. Dalam sekejap, tamparannya pun sudah mencapai 30 kali."Kamu seharusnya meminta maaf kepada orang lain, bukan aku," ucap Luther dengan tidak acuh.Waldo awalnya termangu mendengar ini, tetapi dia segera bereaksi. Dia merangkak ke arah Charlotte dan Harsa, lalu bersujud dengan kuat sembari memohon, "Maafkan aku, semua ini salahku. Aku akan mengganti semua kerugian kalian, aku akan membayar kompensasinya 10 kali lipat!""Huh! Siapa yang menginginkan uangmu it
Ketika melihat senyuman Luther itu, Welton langsung ketakutan hingga bercucuran keringat dingin. Orang lain mungkin tidak tahu tentang kematian Hubert, tetapi dia mengetahuinya dengan jelas.Demi merebut posisi Hubert, pemuda di depannya inilah yang menjatuhkannya. Meyakinkan dengan kemampuan? Luther jelas-jelas sedang mengancam mereka! Apabila menolak, mungkin dirinya akan berakhir seperti Hubert."Sudah, kamu sudah boleh pergi. Kita bertemu di lain hari," ucap Luther sambil tersenyum misterius. Senyuman ini sungguh membuat Welton gelisah. Welton tidak berpikiran bahwa nasibnya akan lebih baik daripada Hubert. Jika benar-benar menyinggung Luther, belum tentu mereka masih hidup besok."Tuan Luther, suatu kehormatan bagi kami untuk bergabung dengan Faksi Draco. Aku akan memimpin seluruh anggota Faksi Puma untuk tunduk padamu!" seru Welton dengan sungguh-sungguh sembari menangkupkan tangannya."Tolong jangan memaksakan diri, aku nggak suka menindas orang dengan kekuasaanku," timpal Luthe
"Salam, Nona Bianca." Harsa buru-buru menghampiri untuk memberi hormat."Kak Bianca." Charlotte juga ikut menyapa. Dulu, dia sering berinteraksi dengan Bianca karena ayahnya bekerja untuk Keluarga Caonata. Menurut Charlotte, Bianca adalah wanita yang sangat perhatian dan lembut, bahkan sering memberinya hadiah. Hanya saja, mereka sudah jarang bertemu setelah Bianca mengembangkan kariernya di Jiloam."Charlotte, kita sudah nggak bertemu selama 2 tahun. Kamu jadi makin cantik saja," puji Bianca sambil tersenyum."Kak Bianca, kamu baru cantik. Entah berapa banyak wanita di seluruh ibu kota provinsi mengagumi kecantikanmu," sahut Charlotte dengan ekspresi kagum. Harus diakui bahwa hanya beberapa wanita di Jiman yang bisa bersanding dengan kecantikan Bianca."Dasar, pintar sekali kamu berbicara," ujar Bianca sambil menyentuh hidung Charlotte. Kemudian, dia melirik reruntuhan di belakang sambil berkata, "Sepertinya rumah kalian sudah hancur. Gimana kalau kalian tinggal di kediamanku untuk be
"Paman Kevin, mengenai hal ini, apa rencanamu?" tanya Luther."Karena Penyihir Hitam akan datang, aku tentu harus bersiap-siap lebih awal. Untuk berjaga-jaga, aku akan mengeluarkan banyak uang untuk mengundang beberapa ahli dari dunia persilatan sebagai pengawal," kata Kevin dengan serius.Penyihir Hitam tidak hanya memiliki kultivasi seni bela diri yang kuat, tetapi juga ahli dalam seni sihir. Jika hanya mengandalkan pengawal rahasia Keluarga Caonata, kekuatannya masih jauh dari kata cukup. Oleh karena itu, Kevin harus mencari bantuan dari luar. Hal ini tidak hanya meningkatkan kekuatan secara keseluruhan, tetapi juga mengurangi kerugian bagi Keluarga Caonata."Paman, Penyihir Hitam bukanlah satu-satunya. Dia punya banyak murid, dan mereka semua sangat luar biasa. Ini adalah sesuatu yang perlu Paman pertimbangkan," ujar Luther mengingatkan."Iya, aku akan berhati-hati. Beberapa hari ini, Keluarga Caonata akan dijaga ketat untuk mencegah adanya penyusup," balas Kevin sambil mengangguk.
"Baiklah, sebagai kepala keluarga, keputusan ada di tanganmu." Bianca tidak banyak berkomentar.Senjata pamungkas seperti Harsa memang tidak boleh digunakan sembarangan. Tentu saja hasil yang paling ideal adalah jika Keluarga Caonata bisa mengatasi krisis ini dengan kekuatan mereka sendiri dan mengalahkan Penyihir Hitam. Dengan demikian, mereka masih bisa menggunakan Harsa di masa depan, sekaligus juga akan meningkatkan semangat keluarga."Paman, aku penasaran, apa perselisihan antara Penyihir Hitam dan Keluarga Caonata?" tanya Luther tiba-tiba."Ini ...." Kevin berhenti sejenak."Paman, aku hanya sekadar bertanya. Paman nggak perlu merasa terbebani," Luther tersenyum.Jika melibatkan rahasia keluarga, memang tidak mudah untuk membicarakannya."Ayah, katakan saja terus terang, Luther juga bukan orang luar," timpal Bianca. Dia sendiri juga sebenarnya tidak terlalu jelas dengan dendam di antara kedua pihak ini."Baiklah, kalau kalian ingin tahu, aku ceritakan saja." Setelah ragu sejenak,
"Satu-satunya yang selamat?" Mendengar hal ini, Luther dan Bianca saling memandang, keduanya tampak terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Penyihir Hitam sebenarnya adalah anggota Keluarga Caonata! Selain itu, dia bahkan berasal dari leluhur yang sama. Wajar saja Penyihir Hitam mengetahui begitu banyak rahasia."Cabang-cabang ini berasal dari leluhur yang sama. Tapi, Penyihir Hitam malah tidak ragu-ragu untuk menyakiti anggota keluarganya sendiri demi keuntungan pribadi. Benar-benar kejam!" Bianca marah sambil memukul meja. Setelah mengetahui kebenarannya, Bianca justru lebih emosi lagi.Jika ada dendam besar yang menyebabkan kedua belah pihak berakhir seperti ini, itu masih bisa dimaklumi. Namun, ternyata keluarga mereka diserang selama bertahun-tahun hanya demi sebuah peta harta karun. Orang itu benar-benar gila."Nafsu manusia tak pernah ada habisnya. Godaan dari peta harta karun terlalu besar, Penyihir Hitam takkan berhenti sampai berhasil mendapatkannya," kata Kevin."
Memang pantas Bianca disebut sebagai salah satu dari wanita tercantik!"Murid kedua dari Sekte Definit, Jasmine, memberi hormat pada Pak Kevin!""Murid ketiga dari Sekte Definit, Azalea, memberi hormat pada Pak Kevin!" Kedua wanita berbaju putih lainnya juga ikut memberi hormat."Baguslah, kalian datang tepat waktunya. Silakan dinikmati tehnya." Kevin tersenyum dan segera memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh dan kue."Pak Kevin, kami mendengar bahwa Anda sedang menghadapi masalah. Kami datang atas perintah Guru untuk membantu Anda. Kalau ada yang bisa kami lakukan, silakan katakan saja, kami pasti akan membantu Anda menyelesaikannya!" ujar Zephyr dengan percaya diri."Kalian pasti sudah lelah melakukan perjalanan panjang. Semua urusan bisa kita bicarakan besok. Oh ya, kenapa gurumu nggak kelihatan?" tanya Kevin tiba-tiba mengubah topik. Hanya dengan tiga murid dari Sekte Definit, tampaknya masih kurang. Akan lebih baik lagi jika ada tetua atau bahkan pemimpin sekte sendiri yang