"Satu-satunya yang selamat?" Mendengar hal ini, Luther dan Bianca saling memandang, keduanya tampak terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Penyihir Hitam sebenarnya adalah anggota Keluarga Caonata! Selain itu, dia bahkan berasal dari leluhur yang sama. Wajar saja Penyihir Hitam mengetahui begitu banyak rahasia."Cabang-cabang ini berasal dari leluhur yang sama. Tapi, Penyihir Hitam malah tidak ragu-ragu untuk menyakiti anggota keluarganya sendiri demi keuntungan pribadi. Benar-benar kejam!" Bianca marah sambil memukul meja. Setelah mengetahui kebenarannya, Bianca justru lebih emosi lagi.Jika ada dendam besar yang menyebabkan kedua belah pihak berakhir seperti ini, itu masih bisa dimaklumi. Namun, ternyata keluarga mereka diserang selama bertahun-tahun hanya demi sebuah peta harta karun. Orang itu benar-benar gila."Nafsu manusia tak pernah ada habisnya. Godaan dari peta harta karun terlalu besar, Penyihir Hitam takkan berhenti sampai berhasil mendapatkannya," kata Kevin."
Memang pantas Bianca disebut sebagai salah satu dari wanita tercantik!"Murid kedua dari Sekte Definit, Jasmine, memberi hormat pada Pak Kevin!""Murid ketiga dari Sekte Definit, Azalea, memberi hormat pada Pak Kevin!" Kedua wanita berbaju putih lainnya juga ikut memberi hormat."Baguslah, kalian datang tepat waktunya. Silakan dinikmati tehnya." Kevin tersenyum dan segera memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh dan kue."Pak Kevin, kami mendengar bahwa Anda sedang menghadapi masalah. Kami datang atas perintah Guru untuk membantu Anda. Kalau ada yang bisa kami lakukan, silakan katakan saja, kami pasti akan membantu Anda menyelesaikannya!" ujar Zephyr dengan percaya diri."Kalian pasti sudah lelah melakukan perjalanan panjang. Semua urusan bisa kita bicarakan besok. Oh ya, kenapa gurumu nggak kelihatan?" tanya Kevin tiba-tiba mengubah topik. Hanya dengan tiga murid dari Sekte Definit, tampaknya masih kurang. Akan lebih baik lagi jika ada tetua atau bahkan pemimpin sekte sendiri yang
"Pergi kamu!" jawab Bianca dengan tegas dan lugas. Wajah Zephyr yang tadinya tersenyum semringah, tiba-tiba menjadi kaku seketika. Dia tidak menyangka bahwa Bianca akan mempermalukannya seperti itu.Perlu diketahui bahwa Zephyr adalah murid utama Sekte Definit yang diakui oleh publik sebagai pemuda berbakat. Ke mana pun dia pergi, Zephyr selalu diagung-agungkan orang dan tidak pernah ada yang berani meremehkannya. Namun, hari ini dia malah harus dipermalukan karena lamarannya ditolak mentah-mentah."Bianca, nggak sopan kamu!" bentak Kevin. Kemudian, dia berkata dengan rasa bersalah kepada Zephyr, "Zephyr, putriku hanya gegabah sesaat jadi nggak bisa jaga tutur katanya. Kamu jangan menaruhnya dalam hati ya." Bagaimanapun, Zephyr adalah murid utama Sekte Definit, Kevin terpaksa harus menghargainya."Pak Kevin, aku merasa penampilanku cukup tampan dan punya kemampuan yang hebat. Seharusnya nggak berlebihan kalau menjadi menantu Keluarga Caonata, 'kan? Sekarang aku datang untuk melamarnya
"Kalian bertiga silakan ikuti aku," kata Iyan sambil membungkuk dan mempersilakan mereka untuk mengikutinya."Bocah, kamu beruntung, tapi lain kali kamu nggak seberuntung ini lagi." Setelah menatap Luther dengan dingin, Zephyr dan kedua temannya segera pergi."Ayah, kenapa aku merasa sepertinya kamu sedang mencari masalah?" kata Bianca dengan maksud tertentu."Masa penting seperti ini, kepentingan umum diutamakan. Saat ini, kita butuh kekuatan dari Sekte Definit, sebaiknya hindari konflik," kata Kevin mengingatkan."Asalkan dia nggak menggangguku, tentu saja nggak masalah," jawab Bianca sambil mengernyitkan alisnya."Gadis ini ...."Kevin menggelengkan kepalanya tak berdaya. "Baiklah, kalian berdua juga pergi saja. Aku masih ada urusan yang harus diurus."Bianca dan Luther menganggukkan kepala tanpa banyak bicara dan segera berpamitan. Setelah keluar dari ruang kerja, Bianca menyediakan sebuah kamar tamu mewah dengan kolam air panas khusus untuk Luther. Itu dikatakan sebagai perlakuan
"Terjadi perkelahian?" Begitu mendengar perkataan itu, Kevin langsung berdiri. "Apa Penyihir Hitam sudah datang?""Bagus! Semuanya, ikuti aku untuk tangkap penjahat!" kata Ivan dengan penuh semangat."Tangkap penjahat!""Tangkap penjahat!"Semua anggota Keluarga memukul meja dan terlihat sangat bersemangat."Salah paham! Kalian sudah salah paham!"Melihat situasi itu, Iyan buru-buru menjelaskan, "Bukan Penyihir Hitam, tapi ada konflik di antara para ahli bela diri yang kita sewa. Saat ini, mereka sedang bertarung dengan sengit di ruang makan.""Eh?"Begitu mendengar perkataan itu, semua orang mengernyitkan alisnya. Mereka mengira musuh besar sudah menyerang, ternyata hanya perselisihan di antara para ahli bela diri yang mereka sewa. Percuma saja mereka sudah begitu bersemangat tadi, seolah-olah berhadapan dengan ancaman besar. Sungguh menyia-nyiakan semangat mereka."Ayo kita pergi lihat!"Kevin tidak banyak bicara dan segera memimpin sekelompok orang itu keluar dari ruang rapat. Jika
Sekelompok pria kuat di belakang pria itu tertawa. Mereka tampak tidak bermoral dan ekspresinya ganas."Nona Bianca, bagaimana kalau kita pergi dulu? Orang-orang ini terlihat tidak ramah," saran Harsa dengan nada suara pelan dan menyusutkan lehernya."Kenapa kamu takut? Ini rumah Keluarga Caonata, apa mereka bisa membuat masalah besar di sini?" kata Charlotte sambil melirik Harsa dengan tatapan tajam.Charlotte selalu sangat meremehkan tindakan ayahnya yang pengecut dan takut mencari masalah. Saat bertemu masalah, ayahnya menyusut tidak seperti seorang pria."Selagi aku belum marah, lebih baik kalian pergi jauh-jauh," kata Bianca dengan ekspresi yang dingin.Pria berjenggot itu mengelus dagunya. "Wah, jutek juga. Aku suka. Tapi wanita cantik, dua pria lemah di samping kalian ini mungkin tidak akan bisa melindungi kalian."Saat mengatakan itu, pria itu juga melirik Luther dan Harsa. Seorang pemuda tampan dan pria tua yang penurut sama sekali tidak menakutkan."Cukup aku seorang saja sud
"Tiga Kijang Putih? Hehe .... hanya badut saja." Ekspresi pria berjenggot itu terlihat merendahkan, lalu langsung menendang ketiga orang yang hampir terjatuh ke lantai itu hingga terbang."Eh?"Melihat ketiga orang itu terluka parah hingga muntah darah, para ahli bela diri lainnya terkejut. Trio Kijang Putih memang bukan tokoh besar, tetapi mereka memiliki reputasi di dunia persilatan. Jika tidak, mereka juga tidak akan disewa Keluarga Caonata. Namun, tidak disangka, kekuatan gabungan tiga orang ini juga tidak bisa menahan beberapa serangan dari pria berjenggot itu. Ini menunjukkan betapa kuatnya pria berjenggot itu."Siapa ... sebenarnya kamu?" kata Trio Kijang Putih itu dengan terkejut dan takut."Dengarkan baik-baik, aku adalah gangster dari Jiberia, Finn!" kata pria berjenggot itu dengan bangga."Gangster dari Jiberia?"Begitu mendengar nama itu, banyak orang yang menunjukkan ekspresi ketakutan, terutama Trio Kijang Putih itu yang tampak makin terkejut dan ketakutan. Perlu diketahu
Meskipun Azalea dan Jasmine telah berusaha sekuat tenaga, setelah dua puluh atau tiga puluh serangan, kelemahan mereka akhirnya tertangkap Finn dan menghantam tubuh mereka dengan satu telapak tangan.Bruk! Bruk!Hanya terdengar dua suara hantaman dan kedua wanita itu terguncang mundur beberapa kali, lalu darah mengalir dari sudut bibir mereka. Dalam sekejap, mereka sama sekali tidak bisa mengeluarkan energi internal mereka lagi."Bagus sekali!" kata Finn sambil tersenyum sinis, seolah-olah dia belum puas sepenuhnya."Tidak tahu malu!"Kedua wanita itu merasa malu dan marah. Saat hendak melangkah maju lagi, Zephyr mengangkat tangan untuk menghentikan mereka. "Sudah cukup. Kalian berdua bukan lawannya, biarkan aku saja.""Kak, penjahat ini sangat tak tahu malu, kamu harus memberinya pelajaran!" kata kedua wanita itu dengan marah."Tidak perlu khawatir, serahkan kepadaku."Zephyr menatap Finn dengan tatapan tajam dan perlahan-lahan menarik pedang panjangnya dari punggung. Azalea dan Jasmi
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk