Jelas sekali, ada orang yang sengaja menjebak dan melemparkan kesalahan pada Luther atas kematian Keenan. Luther berpikir keras tentang kemungkinan pelakunya. Keluarga Oscario, Keluarga Sunaryo, atau mungkin ada musuh lain yang tidak terlihat? Selain itu, mengapa mereka melakukan ini? Apakah tujuan orang itu untuk memisahkan dirinya dan Ariana?Saat melihat jarum hitam di tangannya, Luther ingin menjelaskan semuanya kepada Ariana, tetapi akhirnya dia menahan diri. Dengan emosinya saat ini, Ariana tidak mungkin akan memercayai perkataannya. Lagi pula, hanya sebuah jarum saja tidak bisa menjadi bukti yang kuat. Hanya bisa menemukan pelaku sebenarnya, dia baru bisa membersihkan namanya.Kring kring kring ....Pada saat itu, ponsel Luther berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ternyata itu adalah panggilan dari Ronald."Halo. Ronald, kebetulan aku butuh bantuanmu ...."Setelah menerima panggilan, bahkan sebelum Luther sempat menyelesaikan perkataannya sudah terdengar suara Ronal
Melani tersenyum sinis. "Berengsek! Kamu nggak sangka balasanku akan datang begitu cepat, 'kan? Aku sudah peringatkan jangan menyinggungku. Kalau nggak, kamu akan mati mengenaskan. Bagaimana sekarang? Sudah merasa takut, kan?"Setelah pulang kemarin, Melani langsung menyuruh orang untuk menyelidiki identitas Luther. Awalnya dia tidak menganggap serius, setelah diselidiki baru terungkap Luther sebenarnya telah menguasai Faksi Draco.Perlu diketahui, Faksi Draco selalu dikuasai oleh kakak sepupunya, Terry. Bukankah sama saja Luther ini mencuri milik orang? Melani segera mencari Terry dan menceritakan semua keluhannya dengan penuh dramatis. Kemudian, hasilnya situasinya menjadi seperti yang sedang terjadi saat ini."Sepertinya pelajaran kemarin masih belum cukup, jadi sekarang datang untuk dipukuli lagi. 'kan?" kata Luther dengan tenang."Dipukul? Huh .... Buka matamu dan lihat dengan jelas, di sekeliling ini semua adalah ahli bela diri dari Keluarga Oscario!" kata Melani dengan tegas.Ke
"Bocah, kamu tadi seharusnya dengarkan nasihat mereka dan kabur. Sayangnya, sekarang kamu sudah nggak punya kesempatan lagi."Bernard makin mendekat dan sudah berada dalam jarak lima meter. Ini adalah jarak terbaiknya untuk menyerang, Luther juga tidak akan bisa melarikan diri."Aku ada bilang mau kabur?" tanya Luther dengan ekspresi tenang."Kenapa? Sudah dengar namaku, kamu masih ingin melawan?" kata Bernard dengan tatapan yang meremehkan."Melawan? Nggak, kamu salah paham. Aku hanya ingin menjatuhkanmu saja," kata Luther dengan lebih serius."Menjatuhkanku? Hehehe ...."Bernard tersenyum dan ekspresinya terlihat menyindir. "Baik, aku beri kamu kesempatan. Aku akan berdiri di sini tak bergerak, aku biarkan kamu pukul tiga kali dulu. Kalau kamu bisa membuatku mundur selangkah, aku akan melepaskanmu."Begitu mendengar perkataan itu, Melani dan yang lainnya tersenyum sinis. Semua orang Bernard memiliki tubuh yang tangguh, sulit ditembus oleh senjata tajam. Di antara para ahli bela diri
"Eh?" Melihat Bernard yang tiba-tiba terlempar ke udara dan jatuh dengan keras, semua orang langsung membeku. Mereka melihat kejadian itu dengan mata membelalak dan ekspresi yang sangat ketakutan.Tidak ada yang menyangka Bernard yang tadi masih berdiri dengan kukuh, malah terjatuh begitu saja dan bahkan hanya dengan satu pukulan saja. Bukankah Bernard memiliki kulit dan tulang besi? Bukankah Bernard sangat kuat? Mengapa bisa tidak tahan satu pukulan saja?"Tidak ... mungkin!"Pada saat ini, senyuman di wajah Melina sudah hilang, berubah menjadi kaget. Bukankah orang itu adalah Bernard, si orang gila? Ahli bela diri tingkat sejati, salah satu pilar utama di bawah kepemimpinan Terry, dan seorang sosok yang menakuti banyak ahli hanya dengan namanya? Bagaimana mungkin pesilat ulung seperti itu bisa dikalahkan Luther hanya dengan satu pukulan? Tidak mungkin!"Ini ... apa ini kekuatan Tuan Luther? Sungguh mengerikan!" Roland menatap dengan mata membelalak dan ekspresinya terlihat tidak perc
"Apa kamu masih belum menyadari situasinya? Sekarang, kalianlah yang tidak bisa kabur lagi," kata Luther memperingatkan.Pada saat ini, para murid Faksi Draco sudah mulai berdiri satu per satu. Sebelumnya, mereka merasa tertekan karena kehebatan Bernard. Namun sekarang, Bernard sudah dikalahkan, mereka merasa bersemangat untuk bertarung."Kenapa? Apa kamu masih berani menantang Keluarga Oscario?" teriak Melani."Kenapa kalau berani? Lagi pula sudah kepalang basah." Luther sama sekali tidak takut."Kamu!"Melani menggertakkan giginya. Dia tidak menyangka Luther begitu ganas, sama sekali tidak menghormati Keluarga Oscario."Nona, tidak aman untuk tinggal lebih lama di tempat ini. Sebaiknya kita mundur dulu, baru rencanakan langkah berikutnya lagi setelah pulang nanti," bisik salah seorang ahli di sebelahnya.Faksi Draco memiliki banyak orang, ditambah lagi ada Luther yang begitu kuat yang memimpin serangan, mereka sama sekali tidak bisa menandinginya."Mundur!" Melani menarik napas dalam
"Nona Valen, kamu mengancamku?" tanya Luther sambil memicingkan matanya dan menunjukkan senyuman tipis.Valen membalas dengan dingin, "Aku hanya memberimu peringatan. Kamu harus tahu, orang di balik Melani adalah Terry. Kalau kamu berani menyentuhnya, Terry nggak akan mengampunimu!""Terry?" Begitu mendengar nama ini, orang-orang Faksi Draco pun ketakutan. Patut diketahui bahwa Terry adalah genius nomor satu Keluarga Oscario. Dia adalah pesilat yang sangat terkenal di Peringkat Langit.Di seluruh dunia persilatan Jiman, Terry merupakan eksistensi yang tak tertandingi di antara generasi muda. Bahkan menurut rumor, dia adalah calon pemimpin dunia persilatan yang berikutnya!Terry berasal dari keluarga kaya, memiliki bakat yang tiada tara, dibimbing oleh seorang master, juga calon pemimpin. Salah satu aspek yang dimilikinya ini sudah cukup untuk membuat orang ketakutan. Lantas, siapa yang berani bermusuhan dengan Terry yang memiliki segalanya?"Kenapa memangnya kalau Terry melindunginya?
Benar-benar tidak tahu diri!"Berengsek! Sombong sekali kamu! Kamu berani menantang Kak Terry? Siapa yang memberimu nyali sebesar ini!" teriak Melani sambil menyeringai.Meskipun sangat terkejut, nyatanya tindakan Luther yang tidak ada bedanya dengan mencari mati ini sesuai dengan keinginan Melani. Dia ingin sekali melihat Luther tewas di tangan Terry!"Tu ... Tuan! Jangan!" Setelah tersadar dari keterkejutannya, wajah Ronald menjadi pucat pasi. Kedua kakinya sampai gemetaran dan hampir berlutut di lantai.Candaan seperti ini sungguh tidak lucu! Melayangkan tantangan untuk Terry sama saja dengan bosan hidup!"Lagi pula, kedua belah pihak memang sudah memiliki perselisihan. Sebaiknya, kita segera selesaikan masalah ini. Kalian pulang dan tanya Terry, apakah dia berani menerima tantanganku ini?" Perkataan Luther ini benar-benar mengejutkan.Bagaimanapun, permasalahan dengan Keluarga Oscario ini sangat besar. Daripada pembalasan yang tiada henti, lebih baik diselesaikan secara sekaligus.
Di kediaman Keluarga Oscario, arena bela diri. Terlihat 10 ahli bela diri bersenjata lengkap sedang mengepung seorang pemuda dengan tangan kosong.Pemuda ini memiliki rambut panjang yang tergerai di bahunya, paras yang tampan, dan tatapan yang tajam. Setiap gerakan tubuhnya memancarkan pesona yang tiada tara.Tidak peduli bagaimana kesepuluh ahli itu menyerang, pemuda ini tetap meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya dan tetap terlihat tenang.Yang paling menakutkan adalah tubuh pemuda ini membawa beban berat. Baik tubuh, kaki, ataupun tangannya, semuanya dipasangi besi hitam yang sangat berat.Jangankan pesilat biasa, pesilat tingkat sejati sekalipun akan kesulitan bergerak kalau membawa besi seberat itu.Namun, pemuda ini justru berhasil mempermainkan kesepuluh ahli itu sampai kewalahan. Dia bahkan melakukannya dengan sangat santai. Orang yang bisa melakukan hal seperti ini tidak lain hanya Terry, genius pertama Keluarga Oscario!"Tuan ... kami nggak kuat lagi. Kami mengaku k