"Nona Valen, kamu mengancamku?" tanya Luther sambil memicingkan matanya dan menunjukkan senyuman tipis.Valen membalas dengan dingin, "Aku hanya memberimu peringatan. Kamu harus tahu, orang di balik Melani adalah Terry. Kalau kamu berani menyentuhnya, Terry nggak akan mengampunimu!""Terry?" Begitu mendengar nama ini, orang-orang Faksi Draco pun ketakutan. Patut diketahui bahwa Terry adalah genius nomor satu Keluarga Oscario. Dia adalah pesilat yang sangat terkenal di Peringkat Langit.Di seluruh dunia persilatan Jiman, Terry merupakan eksistensi yang tak tertandingi di antara generasi muda. Bahkan menurut rumor, dia adalah calon pemimpin dunia persilatan yang berikutnya!Terry berasal dari keluarga kaya, memiliki bakat yang tiada tara, dibimbing oleh seorang master, juga calon pemimpin. Salah satu aspek yang dimilikinya ini sudah cukup untuk membuat orang ketakutan. Lantas, siapa yang berani bermusuhan dengan Terry yang memiliki segalanya?"Kenapa memangnya kalau Terry melindunginya?
Benar-benar tidak tahu diri!"Berengsek! Sombong sekali kamu! Kamu berani menantang Kak Terry? Siapa yang memberimu nyali sebesar ini!" teriak Melani sambil menyeringai.Meskipun sangat terkejut, nyatanya tindakan Luther yang tidak ada bedanya dengan mencari mati ini sesuai dengan keinginan Melani. Dia ingin sekali melihat Luther tewas di tangan Terry!"Tu ... Tuan! Jangan!" Setelah tersadar dari keterkejutannya, wajah Ronald menjadi pucat pasi. Kedua kakinya sampai gemetaran dan hampir berlutut di lantai.Candaan seperti ini sungguh tidak lucu! Melayangkan tantangan untuk Terry sama saja dengan bosan hidup!"Lagi pula, kedua belah pihak memang sudah memiliki perselisihan. Sebaiknya, kita segera selesaikan masalah ini. Kalian pulang dan tanya Terry, apakah dia berani menerima tantanganku ini?" Perkataan Luther ini benar-benar mengejutkan.Bagaimanapun, permasalahan dengan Keluarga Oscario ini sangat besar. Daripada pembalasan yang tiada henti, lebih baik diselesaikan secara sekaligus.
Di kediaman Keluarga Oscario, arena bela diri. Terlihat 10 ahli bela diri bersenjata lengkap sedang mengepung seorang pemuda dengan tangan kosong.Pemuda ini memiliki rambut panjang yang tergerai di bahunya, paras yang tampan, dan tatapan yang tajam. Setiap gerakan tubuhnya memancarkan pesona yang tiada tara.Tidak peduli bagaimana kesepuluh ahli itu menyerang, pemuda ini tetap meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya dan tetap terlihat tenang.Yang paling menakutkan adalah tubuh pemuda ini membawa beban berat. Baik tubuh, kaki, ataupun tangannya, semuanya dipasangi besi hitam yang sangat berat.Jangankan pesilat biasa, pesilat tingkat sejati sekalipun akan kesulitan bergerak kalau membawa besi seberat itu.Namun, pemuda ini justru berhasil mempermainkan kesepuluh ahli itu sampai kewalahan. Dia bahkan melakukannya dengan sangat santai. Orang yang bisa melakukan hal seperti ini tidak lain hanya Terry, genius pertama Keluarga Oscario!"Tuan ... kami nggak kuat lagi. Kami mengaku k
Selesai mengatakan itu, Melani menyerahkan surat tantangan yang diberikan oleh Luther."Datang ke kediaman untuk menantangku 3 hari lagi?" gumam Terry setelah membukanya. Kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis. "Hehehe ... sepertinya aku sudah terlalu lama melakukan pelatihan tertutup, sampai-sampai bocah seperti ini berani bersikap lancang.""Kak Terry, kamu harus membalaskan dendamku kali ini!" ucap Melani dengan ekspresi sedih."Tenang saja, aku pasti akan menghajarnya habis-habisan. Aku mau kamu mempublikasikan tantangan ini. Aku mau memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada orang lain," pesan Terry dengan tatapan tajam."Baik." Melani mengiakan dan mulai membuat pengaturan. Dalam sekejap, semua orang tahu tentang tantangan yang dilayangkan Ketua Faksi Draco kepada Terry.Tidak banyak yang tahu tentang identitas Ketua Faksi Draco. Namun, semuanya tahu tentang reputasi Terry. Itu sebabnya, kabar ini langsung menggemparkan seluruh ibu kota provinsi.Terutama orang-or
Beberapa hari selanjutnya, Luther terus menyelidiki tentang kematian Keenan. Keenan ini dibunuh oleh seseorang, tetapi malah dirinya yang difitnah.Meskipun tidak tahu siapa pelakunya, Luther bisa menebak motifnya. Yang pertama adalah untuk memberinya peringatan dan ancaman, yang kedua adalah untuk membuatnya dijauhi orang-orang.Seperti kata pepatah, serangan diam-diam sangat berbahaya dan sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu, Luther agak kewalahan dengan masalah kali ini.Selama beberapa waktu ini, Luther pernah mencari Ariana beberapa kali, tetapi Ariana terus menolak untuk menemuinya. Luther tahu bahwa hubungan mereka tidak akan membaik sebelum pelakunya ditemukan.Pagi hari ketiganya, di Sekolah Bela Diri Draco. Luther duduk di tepi ring sambil menatap jarum hitam di tangannya. Dia tampak merenungkan sesuatu.Jarum hitam ini terbuat dari besi hitam dan mengandung racun. Akibatnya akan sangat fatal bagi orang biasa, meskipun hanya tergores sedikit. Itu sebabnya, kematian Keenan be
"Ya ampun! Kediaman Keluarga Oscario sampai seramai ini?" Belinda benar-benar terkejut melihat situasi ini. Arena yang awalnya luas seketika menjadi begitu padat. Untungnya, pesilat Keluarga Oscario menjaga ketertiban tempat ini sehingga situasi masih terkendali."Terry adalah genius berbakat yang terkenal, tentu saja dia mendapat begitu banyak perhatian," balas Kevin sambil tersenyum."Ayah, apa Luther bisa menang kalau Terry sehebat itu?" tanya Belinda dengan penasaran."Agak susah, tapi bukan berarti dia nggak punya kesempatan," jawab Kevin."Huh! Bocah ini sangat keras kepala, nggak bisa dibujuk. Awas saja kalau dia kalah," sahut Bianca yang berpura-pura tidak peduli, padahal sorot matanya dipenuhi kekhawatiran. Selama 3 hari ini, dia sudah mencoba membujuk Luther, tetapi pria ini mengabaikannya."Yang penting dia sudah berusaha. Lagi pula, lawannya adalah Terry. Kekalahan seperti ini nggak akan begitu memalukan," ujar Kevin sambil tersenyum.Sebenarnya, Kevin sama sekali tidak ter
Sebelum jam pertandingan yang ditentukan, Luther datang dengan membawa Ronald dan anggota lainnya. Sejauh mata memandang, seluruh arena dipenuhi lautan manusia.Bagian tengahnya adalah ring untuk bertarung. Hanya ada beberapa kursi di sekitar sehingga sebagian besar orang harus berdiri untuk menonton. Tentunya, yang memenuhi syarat untuk duduk hanya orang yang memiliki latar belakang tidak biasa.Terutama di sisi timur arena ini, semuanya merupakan tokoh hebat yang terkenal. Luther bahkan bisa melihat beberapa wajah familier di sana, yaitu Kevin, Bianca, Belinda, Larry, Joshua, Valen, dan Melani. Masih ada beberapa lagi yang tidak Luther ketahui namanya.Luther mengalihkan pandangannya ke sisi barat. Mereka adalah ahli bela diri yang terkemuka di dunia persilatan. Bahkan, ada beberapa yang auranya tidak kalah dari Larry."Tantangan sederhana seperti ini bisa sampai begitu ramai? Benar-benar berlebihan," gumam Luther dengan sorot mata mendalam."Tuan, Keluarga Oscario ingin memanfaatkan
"Luther, jadi orang harus tahu diri. Jangan kira kamu sudah hebat karena pernah bertemu beberapa tokoh penting. Kamu memang berstandar tinggi, tapi nyatanya kemampuanmu sangat buruk!" maki Quinn dengan ekspresi meremehkan. Beberapa orang selalu merasa diri sendiri hebat, padahal hanya mengandalkan kemampuan orang lain."Gila! Omong kosong apa yang kalian bicarakan?" Sebelum Luther mengamuk, Ronald yang berdiri di samping sudah tidak tahan mendengarnya lagi. Berani sekali mereka menghina ketuanya! Jika orang-orang ini berada di wilayah kekuasaan Faksi Draco, Ronald pasti sudah memberi mereka pelajaran!"Astaga, kamu sampai membawa beberapa pengawal? Sok hebat sekali!" Joel sama sekali tidak takut. Dia yakin bahwa orang-orang yang berteman dengan pecundang seperti Luther bukan orang hebat."Luther, jaga anjingmu baik-baik. Jangan sampai dia sembarangan menggonggong. Kalian nggak pantas bertindak semena-mena di sini," ejek Tyson."Kamu ...." Ronald masih ingin memaki. Namun, Aquaria yang
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk