Di kediaman Keluarga Oscario, arena bela diri. Terlihat 10 ahli bela diri bersenjata lengkap sedang mengepung seorang pemuda dengan tangan kosong.Pemuda ini memiliki rambut panjang yang tergerai di bahunya, paras yang tampan, dan tatapan yang tajam. Setiap gerakan tubuhnya memancarkan pesona yang tiada tara.Tidak peduli bagaimana kesepuluh ahli itu menyerang, pemuda ini tetap meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya dan tetap terlihat tenang.Yang paling menakutkan adalah tubuh pemuda ini membawa beban berat. Baik tubuh, kaki, ataupun tangannya, semuanya dipasangi besi hitam yang sangat berat.Jangankan pesilat biasa, pesilat tingkat sejati sekalipun akan kesulitan bergerak kalau membawa besi seberat itu.Namun, pemuda ini justru berhasil mempermainkan kesepuluh ahli itu sampai kewalahan. Dia bahkan melakukannya dengan sangat santai. Orang yang bisa melakukan hal seperti ini tidak lain hanya Terry, genius pertama Keluarga Oscario!"Tuan ... kami nggak kuat lagi. Kami mengaku k
Selesai mengatakan itu, Melani menyerahkan surat tantangan yang diberikan oleh Luther."Datang ke kediaman untuk menantangku 3 hari lagi?" gumam Terry setelah membukanya. Kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis. "Hehehe ... sepertinya aku sudah terlalu lama melakukan pelatihan tertutup, sampai-sampai bocah seperti ini berani bersikap lancang.""Kak Terry, kamu harus membalaskan dendamku kali ini!" ucap Melani dengan ekspresi sedih."Tenang saja, aku pasti akan menghajarnya habis-habisan. Aku mau kamu mempublikasikan tantangan ini. Aku mau memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada orang lain," pesan Terry dengan tatapan tajam."Baik." Melani mengiakan dan mulai membuat pengaturan. Dalam sekejap, semua orang tahu tentang tantangan yang dilayangkan Ketua Faksi Draco kepada Terry.Tidak banyak yang tahu tentang identitas Ketua Faksi Draco. Namun, semuanya tahu tentang reputasi Terry. Itu sebabnya, kabar ini langsung menggemparkan seluruh ibu kota provinsi.Terutama orang-or
Beberapa hari selanjutnya, Luther terus menyelidiki tentang kematian Keenan. Keenan ini dibunuh oleh seseorang, tetapi malah dirinya yang difitnah.Meskipun tidak tahu siapa pelakunya, Luther bisa menebak motifnya. Yang pertama adalah untuk memberinya peringatan dan ancaman, yang kedua adalah untuk membuatnya dijauhi orang-orang.Seperti kata pepatah, serangan diam-diam sangat berbahaya dan sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu, Luther agak kewalahan dengan masalah kali ini.Selama beberapa waktu ini, Luther pernah mencari Ariana beberapa kali, tetapi Ariana terus menolak untuk menemuinya. Luther tahu bahwa hubungan mereka tidak akan membaik sebelum pelakunya ditemukan.Pagi hari ketiganya, di Sekolah Bela Diri Draco. Luther duduk di tepi ring sambil menatap jarum hitam di tangannya. Dia tampak merenungkan sesuatu.Jarum hitam ini terbuat dari besi hitam dan mengandung racun. Akibatnya akan sangat fatal bagi orang biasa, meskipun hanya tergores sedikit. Itu sebabnya, kematian Keenan be
"Ya ampun! Kediaman Keluarga Oscario sampai seramai ini?" Belinda benar-benar terkejut melihat situasi ini. Arena yang awalnya luas seketika menjadi begitu padat. Untungnya, pesilat Keluarga Oscario menjaga ketertiban tempat ini sehingga situasi masih terkendali."Terry adalah genius berbakat yang terkenal, tentu saja dia mendapat begitu banyak perhatian," balas Kevin sambil tersenyum."Ayah, apa Luther bisa menang kalau Terry sehebat itu?" tanya Belinda dengan penasaran."Agak susah, tapi bukan berarti dia nggak punya kesempatan," jawab Kevin."Huh! Bocah ini sangat keras kepala, nggak bisa dibujuk. Awas saja kalau dia kalah," sahut Bianca yang berpura-pura tidak peduli, padahal sorot matanya dipenuhi kekhawatiran. Selama 3 hari ini, dia sudah mencoba membujuk Luther, tetapi pria ini mengabaikannya."Yang penting dia sudah berusaha. Lagi pula, lawannya adalah Terry. Kekalahan seperti ini nggak akan begitu memalukan," ujar Kevin sambil tersenyum.Sebenarnya, Kevin sama sekali tidak ter
Sebelum jam pertandingan yang ditentukan, Luther datang dengan membawa Ronald dan anggota lainnya. Sejauh mata memandang, seluruh arena dipenuhi lautan manusia.Bagian tengahnya adalah ring untuk bertarung. Hanya ada beberapa kursi di sekitar sehingga sebagian besar orang harus berdiri untuk menonton. Tentunya, yang memenuhi syarat untuk duduk hanya orang yang memiliki latar belakang tidak biasa.Terutama di sisi timur arena ini, semuanya merupakan tokoh hebat yang terkenal. Luther bahkan bisa melihat beberapa wajah familier di sana, yaitu Kevin, Bianca, Belinda, Larry, Joshua, Valen, dan Melani. Masih ada beberapa lagi yang tidak Luther ketahui namanya.Luther mengalihkan pandangannya ke sisi barat. Mereka adalah ahli bela diri yang terkemuka di dunia persilatan. Bahkan, ada beberapa yang auranya tidak kalah dari Larry."Tantangan sederhana seperti ini bisa sampai begitu ramai? Benar-benar berlebihan," gumam Luther dengan sorot mata mendalam."Tuan, Keluarga Oscario ingin memanfaatkan
"Luther, jadi orang harus tahu diri. Jangan kira kamu sudah hebat karena pernah bertemu beberapa tokoh penting. Kamu memang berstandar tinggi, tapi nyatanya kemampuanmu sangat buruk!" maki Quinn dengan ekspresi meremehkan. Beberapa orang selalu merasa diri sendiri hebat, padahal hanya mengandalkan kemampuan orang lain."Gila! Omong kosong apa yang kalian bicarakan?" Sebelum Luther mengamuk, Ronald yang berdiri di samping sudah tidak tahan mendengarnya lagi. Berani sekali mereka menghina ketuanya! Jika orang-orang ini berada di wilayah kekuasaan Faksi Draco, Ronald pasti sudah memberi mereka pelajaran!"Astaga, kamu sampai membawa beberapa pengawal? Sok hebat sekali!" Joel sama sekali tidak takut. Dia yakin bahwa orang-orang yang berteman dengan pecundang seperti Luther bukan orang hebat."Luther, jaga anjingmu baik-baik. Jangan sampai dia sembarangan menggonggong. Kalian nggak pantas bertindak semena-mena di sini," ejek Tyson."Kamu ...." Ronald masih ingin memaki. Namun, Aquaria yang
"Ketua Faksi Draco yang baru?" Begitu ucapan ini dilontarkan, Tyson dan lainnya sontak termangu. Mereka menatap Ronald, lalu beralih menatap Luther dan akhirnya saling bertatapan.Akhirnya, mereka tertawa terbahak-bahak. Quinn mengejek, "Paman, apa otakmu rusak? Kamu bilang Luther adalah Ketua Faksi Draco, genius baru yang menantang Terry? Kenapa kamu nggak bilang kalau dia adalah dewa?""Idiot dari mana ini? Genius baru ibu kota provinsi? Lihat dulu penampilan dan karakternya itu, mana pantas!" hina Joel."Berani sekali kalian menghina ketua kami! Kalian minta dihajar, ya!" Ronald sudah mulai murka. Dia menyingsingkan lengan bajunya, ingin berkelahi dengan sekelompok orang ini."Sudahlah, nggak ada gunanya berbicara dengan orang picik. Biarkan saja mereka," ucap Luther yang mengangkat tangan untuk menghentikan. Targetnya hari ini adalah Terry, jadi dia tidak tertarik dengan sekelompok badut ini."Astaga, kamu sampai berakting begini. Kamu kira dirimu sudah hebat?" timpal Joel yang ter
Semuanya memelotot dengan galak. Bahkan, tiga orang ahli dari Keluarga Oscario segera melompat ke ring. Salah satunya menegur, "Siapa kamu? Berani sekali kamu bertindak lancang di kediaman ini!""Huh! Sampah seperti kalian nggak pantas mengetahui namaku! Cepat suruh Terry naik untuk terima tantanganku!" timpal pria berpakaian hijau itu dengan ekspresi sombong."Siapa orang ini? Sombong sekali dia!""Nyalinya benar-benar besar, dia menantang Terry di depan umum begini!""Demi dikenal semua orang, dia sampai mengorbankan nyawanya sendiri."Semua orang yang berada di ring tidak bisa menahan diri untuk bergosip saat melihat pria angkuh itu."Kamu harus mengalahkan kami dulu kalau ingin melawan Tuan Terry!" Ketiga ahli bela diri itu segera menghunuskan pedang mereka."Huh! Karena kalian ingin mati, aku tentu akan mengabulkan permintaan kalian!" Pria berpakaian hijau itu sontak mengayunkan tombaknya, lalu menerjang ke depan.Serangannya benar-benar dahsyat dan cepat, membuat orang tidak bisa