"Eh?" Melihat Bernard yang tiba-tiba terlempar ke udara dan jatuh dengan keras, semua orang langsung membeku. Mereka melihat kejadian itu dengan mata membelalak dan ekspresi yang sangat ketakutan.Tidak ada yang menyangka Bernard yang tadi masih berdiri dengan kukuh, malah terjatuh begitu saja dan bahkan hanya dengan satu pukulan saja. Bukankah Bernard memiliki kulit dan tulang besi? Bukankah Bernard sangat kuat? Mengapa bisa tidak tahan satu pukulan saja?"Tidak ... mungkin!"Pada saat ini, senyuman di wajah Melina sudah hilang, berubah menjadi kaget. Bukankah orang itu adalah Bernard, si orang gila? Ahli bela diri tingkat sejati, salah satu pilar utama di bawah kepemimpinan Terry, dan seorang sosok yang menakuti banyak ahli hanya dengan namanya? Bagaimana mungkin pesilat ulung seperti itu bisa dikalahkan Luther hanya dengan satu pukulan? Tidak mungkin!"Ini ... apa ini kekuatan Tuan Luther? Sungguh mengerikan!" Roland menatap dengan mata membelalak dan ekspresinya terlihat tidak perc
"Apa kamu masih belum menyadari situasinya? Sekarang, kalianlah yang tidak bisa kabur lagi," kata Luther memperingatkan.Pada saat ini, para murid Faksi Draco sudah mulai berdiri satu per satu. Sebelumnya, mereka merasa tertekan karena kehebatan Bernard. Namun sekarang, Bernard sudah dikalahkan, mereka merasa bersemangat untuk bertarung."Kenapa? Apa kamu masih berani menantang Keluarga Oscario?" teriak Melani."Kenapa kalau berani? Lagi pula sudah kepalang basah." Luther sama sekali tidak takut."Kamu!"Melani menggertakkan giginya. Dia tidak menyangka Luther begitu ganas, sama sekali tidak menghormati Keluarga Oscario."Nona, tidak aman untuk tinggal lebih lama di tempat ini. Sebaiknya kita mundur dulu, baru rencanakan langkah berikutnya lagi setelah pulang nanti," bisik salah seorang ahli di sebelahnya.Faksi Draco memiliki banyak orang, ditambah lagi ada Luther yang begitu kuat yang memimpin serangan, mereka sama sekali tidak bisa menandinginya."Mundur!" Melani menarik napas dalam
"Nona Valen, kamu mengancamku?" tanya Luther sambil memicingkan matanya dan menunjukkan senyuman tipis.Valen membalas dengan dingin, "Aku hanya memberimu peringatan. Kamu harus tahu, orang di balik Melani adalah Terry. Kalau kamu berani menyentuhnya, Terry nggak akan mengampunimu!""Terry?" Begitu mendengar nama ini, orang-orang Faksi Draco pun ketakutan. Patut diketahui bahwa Terry adalah genius nomor satu Keluarga Oscario. Dia adalah pesilat yang sangat terkenal di Peringkat Langit.Di seluruh dunia persilatan Jiman, Terry merupakan eksistensi yang tak tertandingi di antara generasi muda. Bahkan menurut rumor, dia adalah calon pemimpin dunia persilatan yang berikutnya!Terry berasal dari keluarga kaya, memiliki bakat yang tiada tara, dibimbing oleh seorang master, juga calon pemimpin. Salah satu aspek yang dimilikinya ini sudah cukup untuk membuat orang ketakutan. Lantas, siapa yang berani bermusuhan dengan Terry yang memiliki segalanya?"Kenapa memangnya kalau Terry melindunginya?
Benar-benar tidak tahu diri!"Berengsek! Sombong sekali kamu! Kamu berani menantang Kak Terry? Siapa yang memberimu nyali sebesar ini!" teriak Melani sambil menyeringai.Meskipun sangat terkejut, nyatanya tindakan Luther yang tidak ada bedanya dengan mencari mati ini sesuai dengan keinginan Melani. Dia ingin sekali melihat Luther tewas di tangan Terry!"Tu ... Tuan! Jangan!" Setelah tersadar dari keterkejutannya, wajah Ronald menjadi pucat pasi. Kedua kakinya sampai gemetaran dan hampir berlutut di lantai.Candaan seperti ini sungguh tidak lucu! Melayangkan tantangan untuk Terry sama saja dengan bosan hidup!"Lagi pula, kedua belah pihak memang sudah memiliki perselisihan. Sebaiknya, kita segera selesaikan masalah ini. Kalian pulang dan tanya Terry, apakah dia berani menerima tantanganku ini?" Perkataan Luther ini benar-benar mengejutkan.Bagaimanapun, permasalahan dengan Keluarga Oscario ini sangat besar. Daripada pembalasan yang tiada henti, lebih baik diselesaikan secara sekaligus.
Di kediaman Keluarga Oscario, arena bela diri. Terlihat 10 ahli bela diri bersenjata lengkap sedang mengepung seorang pemuda dengan tangan kosong.Pemuda ini memiliki rambut panjang yang tergerai di bahunya, paras yang tampan, dan tatapan yang tajam. Setiap gerakan tubuhnya memancarkan pesona yang tiada tara.Tidak peduli bagaimana kesepuluh ahli itu menyerang, pemuda ini tetap meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya dan tetap terlihat tenang.Yang paling menakutkan adalah tubuh pemuda ini membawa beban berat. Baik tubuh, kaki, ataupun tangannya, semuanya dipasangi besi hitam yang sangat berat.Jangankan pesilat biasa, pesilat tingkat sejati sekalipun akan kesulitan bergerak kalau membawa besi seberat itu.Namun, pemuda ini justru berhasil mempermainkan kesepuluh ahli itu sampai kewalahan. Dia bahkan melakukannya dengan sangat santai. Orang yang bisa melakukan hal seperti ini tidak lain hanya Terry, genius pertama Keluarga Oscario!"Tuan ... kami nggak kuat lagi. Kami mengaku k
Selesai mengatakan itu, Melani menyerahkan surat tantangan yang diberikan oleh Luther."Datang ke kediaman untuk menantangku 3 hari lagi?" gumam Terry setelah membukanya. Kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis. "Hehehe ... sepertinya aku sudah terlalu lama melakukan pelatihan tertutup, sampai-sampai bocah seperti ini berani bersikap lancang.""Kak Terry, kamu harus membalaskan dendamku kali ini!" ucap Melani dengan ekspresi sedih."Tenang saja, aku pasti akan menghajarnya habis-habisan. Aku mau kamu mempublikasikan tantangan ini. Aku mau memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan peringatan kepada orang lain," pesan Terry dengan tatapan tajam."Baik." Melani mengiakan dan mulai membuat pengaturan. Dalam sekejap, semua orang tahu tentang tantangan yang dilayangkan Ketua Faksi Draco kepada Terry.Tidak banyak yang tahu tentang identitas Ketua Faksi Draco. Namun, semuanya tahu tentang reputasi Terry. Itu sebabnya, kabar ini langsung menggemparkan seluruh ibu kota provinsi.Terutama orang-or
Beberapa hari selanjutnya, Luther terus menyelidiki tentang kematian Keenan. Keenan ini dibunuh oleh seseorang, tetapi malah dirinya yang difitnah.Meskipun tidak tahu siapa pelakunya, Luther bisa menebak motifnya. Yang pertama adalah untuk memberinya peringatan dan ancaman, yang kedua adalah untuk membuatnya dijauhi orang-orang.Seperti kata pepatah, serangan diam-diam sangat berbahaya dan sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu, Luther agak kewalahan dengan masalah kali ini.Selama beberapa waktu ini, Luther pernah mencari Ariana beberapa kali, tetapi Ariana terus menolak untuk menemuinya. Luther tahu bahwa hubungan mereka tidak akan membaik sebelum pelakunya ditemukan.Pagi hari ketiganya, di Sekolah Bela Diri Draco. Luther duduk di tepi ring sambil menatap jarum hitam di tangannya. Dia tampak merenungkan sesuatu.Jarum hitam ini terbuat dari besi hitam dan mengandung racun. Akibatnya akan sangat fatal bagi orang biasa, meskipun hanya tergores sedikit. Itu sebabnya, kematian Keenan be
"Ya ampun! Kediaman Keluarga Oscario sampai seramai ini?" Belinda benar-benar terkejut melihat situasi ini. Arena yang awalnya luas seketika menjadi begitu padat. Untungnya, pesilat Keluarga Oscario menjaga ketertiban tempat ini sehingga situasi masih terkendali."Terry adalah genius berbakat yang terkenal, tentu saja dia mendapat begitu banyak perhatian," balas Kevin sambil tersenyum."Ayah, apa Luther bisa menang kalau Terry sehebat itu?" tanya Belinda dengan penasaran."Agak susah, tapi bukan berarti dia nggak punya kesempatan," jawab Kevin."Huh! Bocah ini sangat keras kepala, nggak bisa dibujuk. Awas saja kalau dia kalah," sahut Bianca yang berpura-pura tidak peduli, padahal sorot matanya dipenuhi kekhawatiran. Selama 3 hari ini, dia sudah mencoba membujuk Luther, tetapi pria ini mengabaikannya."Yang penting dia sudah berusaha. Lagi pula, lawannya adalah Terry. Kekalahan seperti ini nggak akan begitu memalukan," ujar Kevin sambil tersenyum.Sebenarnya, Kevin sama sekali tidak ter
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras