Di sisi lain, di dalam vila Kediaman Caonata."Oke, aku sudah mengobatimu. Dalam beberapa hari, kamu bakal baik-baik saja," ujar Luther sambil membalut luka Bianca yang sudah dioles obat dengan hati-hati. Meski luka Bianca tidak dalam, letaknya cukup sensitif."Kamu yakin luka di wajahku ini nggak bakal berbekas?" tanya Bianca sambil mengamati sosoknya dalam pantulan cermin. Dia terlihat sangat khawatir."Kenapa? Kamu nggak percaya dengan keterampilan medisku?" ujar Luther berpura-pura kesal."Aku cuma khawatir, gimana kalau lukanya berbekas dan aku jadi jelek? Apa kamu bakal membenciku?" tanya Bianca dengan ekspresi serius.Luther berkata dengan sedikit geli, "Jangan bodoh! Aku jamin, luka di wajahmu nggak akan berbekas. Lagian, kalaupun ada bekas luka, di mataku kamu tetap cantik!""Huh! Kamu cukup jago menghibur orang," ucap Bianca sambil memanyunkan bibirnya. Bianca akhirnya menghela napas lega. Meskipun dia bukan tipe orang yang terlalu memedulikan penampilan, dia juga tidak ingin
Dor! Seiring terdengarnya suara tembakan, sebuah peluru melesat ke dekat kaki Billy. Hal ini membuatnya terkejut hingga segera berhenti dan berkeringat dingin."Ka, ka, kamu ... kamu benar-benar berani menembak?" seru Billy yang terkejut dan emosi. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Bianca ternyata begitu kejam. Wanita itu beraninya menyerang pamannya sendiri. Jika peluru tadi sedikit meleset, kaki Billy kemungkinan telah patah."Paman Billy, lebih baik kamu jangan bertindak sembarangan," ancam Bianca dengan ekspresi dingin. Juno yang kesal sontak berseru, "Kurang ajar! Bianca, Billy adalah pamanmu. Kalau kamu melukainya tadi, itu benar-benar tindakan yang nggak beretika!""Aku nggak ingin melukai siapa pun, tapi kalian semua sebaiknya jangan memaksaku," ucap Bianca yang tak gentar. Juno yang tak bisa menahan amarahnya pun bertanya, "Kamu ... dasar anak durhaka! Apa kamu akan mengkhianati seluruh keluarga demi seorang gigolo?"Keluarga Caonata memiliki aturan keluarga, di mana kepen
"Ayah, jangan berkata seperti itu, kamu tetap yang paling berkuasa di Keluarga Caonata," ucap Juno sambil tersenyum.Jericho menatap sekeliling, lalu berkata, "Oke, karena kalian masih menganggapku, aku akan menyampaikan beberapa hal di sini. Luther sudah menyelamatkan nyawaku dan membantu Keluarga Caonata berulang kali. Dia adalah penyelamat Keluarga Caonata. Kalau ada yang berani menangkapnya hari ini, itu sama saja dengan melawanku!""Hah?" Setelah perkataan ini dilontarkan, semua orang saling memandang. Tidak ada yang menyangka bahwa Jericho akan mendukung Luther pada momen genting ini. Akan tetapi, Juno segera berkata dengan ekspresi serius, "Ayah! Pria ini sudah membunuh Nona Muda Keluarga Sunaryo. Kalau nggak menangkapnya, itu bisa merugikan keluarga kita!"Billy juga menimpali, "Benar, Ayah! Kami melakukan ini demi kepentingan keluarga!" Jericho sama sekali tidak setuju sehingga menyindir, "Hmph! Perkataan kalian terdengar berwibawa, tapi menurutku kalian hanya takut!"Setelah
Sebelum mengetahui kebenaran, para anggota Keluarga Caonata masih menyimpan harapan. Namun, setelah mengetahuinya, mereka menyadari bahwa tidak ada gunanya menghindar dan merasa takut. Keluarga Sunaryo bahkan berani mencelakai kepala keluarga mereka. Lantas, bagaimana mungkin mereka akan peduli dengan nasib Keluarga Caonata?Melihat situasi ini, Jericho pun menegur, "Kalian nggak tahu harus berkata apa, 'kan? Ingatlah untuk berpikir lebih bijak ke depannya!" Setelah memberi mereka pelajaran, Jericho pun menatap Luther dan berkata, "Luther, mohon maaf sekali, aku gagal mendidik mereka. Maaf karena membuatmu nggak nyaman barusan.""Tuan Jericho terlalu sungkan. Terima kasih sudah muncul tepat waktu dan menegakkan keadilan untukku," ucap Luther sambil tersenyum. Memang ada beberapa orang di Keluarga Caonata yang tidak tahu balas budi, tetapi ada juga orang-orang yang masih berakal sehat.Jericho menghela napas seraya berkata, "Ini benar-benar memalukan ... kalau bukan karena bantuanmu yan
Malam kemarin memang banyak masalah, tetapi kebenaran telah terungkap sekarang. Kini, semua masalah sudah berlalu. Saat itu, Kevin sepertinya melihat sesuatu yang tidak biasa. Dia berhenti tersenyum, lalu bertanya, "Bianca, wajahmu ....""Oh, hanya sedikit luka. Aku baik-baik saja," jawab Bianca yang tidak begitu mempermasalahkannya. Akan tetapi, Kevin malah bertanya seraya mengernyit, "Apa yang sebenarnya terjadi?""Kak Kevin, selama kamu dipenjara, ada banyak hal yang terjadi ...," ucap Susan. Kemudian, dia mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Kevin. Usai mendengar perkataannya, Kevin tiba-tiba murka dan berkata, "Keluarga Sunaryo lagi? Mereka benar-benar sudah keterlaluan!"Tidak masalah jika Keluarga Sunaryo hanya mencelakai dirinya, tetapi beraninya mereka melukai Bianca. Ini adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi! Bianca mencoba untuk menenangkan ayahnya dengan berkata, "Ayah, jangan khawatir, aku nggak apa-apa.""Bianca, ini adalah salah Ayah karena nggak bisa melin
Pagi hari, di kantor Ketua Grup Warsono, Ariana sedang meminum kopi sambil melihat laporan keuangan. Tok, tok, tok ....Pada saat itu, terdengar suara ketukan pintu. "Silakan masuk," ucap Ariana sambil meletakkan cangkir kopinya. "Bu Ariana, ada yang bisa kubantu?" tanya Luther sambil berjalan masuk. Sebagai Kepala Departemen Keamanan, Luther harus datang ke perusahaan setiap hari. Ariana bertanya dengan penasaran, "Kamu pergi ke mana kemarin? Aku nggak bisa menghubungimu.""Temanku mengalami masalah, jadi aku pergi membantunya," jawab Luther sambil tersenyum. Ariana mengangkat alis dengan curiga, lalu bertanya, "Teman? Apakah itu Bianca? Pantas saja kamu begitu bersemangat, ternyata kamu pergi berkencan dengan wanita cantik.""Uhuk, uhuk. Bu Ariana, apa kamu memanggilku hanya untuk menanyakan hal ini?" tanya Luther yang segera mengalihkan topik pembicaraan. Jika ini berlanjut, Ariana pasti akan cemburu lagi nanti.Ariana sontak memutar matanya dan membantah, "Hmph! Memangnya aku kuran
Tatapan Maple terlihat ambigu, tetapi Luther tidak menghindari tatapannya dan menatap ke arah Maple dengan tegas. Dia merasa Maple sangat familier, sepertinya pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya. Namun, Luther tidak bisa mengingat di mana mereka pernah bertemu. Perasaan yang benar-benar aneh."Kamu masih saja menatapnya!" Ariana segera menyadari ada yang aneh dan menginjak salah satu kaki Luther dengan kuat sebagai peringatan.Sekali tidak apa-apa, Luther malah masih menatap untuk kedua kalinya. Baru tidak bertemu beberapa hari saja Luther sudah jadi seperti ini."Bu Ariana, ada beberapa hal yang tidak kumengerti, bisakah kamu menjelaskannya?" Maple meletakkan dokumennya di meja dan menunjuk ke beberapa hal yang rumit itu."Oh, begitu ...."Ariana tersenyum, lalu menjelaskan dengan serius kepada Maple. Namun, Maple tidak sepenuhnya memperhatikan penjelasan Ariana. Sebaliknya, pikirannya malah melayang ke mana-mana. Maple diam-diam melepas sepatu hak tingginya, lalu merentangkan
"Luther! Apa yang kamu lakukan?" tanya Ariana sambil mengernyitkan alisnya. Ingin sekali rasanya dia memukul Luther. Melihat ekspresi aneh Luther, awalnya Ariana merasa Luther hanya sekadar suka melihat wanita cantik. Tak disangka Luther malah berani menggoda dan menyentuh wanita yang baru pertama kali ditemuinya. Luther sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Ariana."Ariana, kamu salah paham, dia yang mengulurkan kakinya dulu," kata Luther dengan wajah yang memerah.Luther memang tidak melakukan apa pun, tetapi dia tetap merasa bersalah."Kaki Nona Maple memang panjang, wajar saja dia mengulurkannya. Apakah itu berarti kamu bisa menyentuhnya sesukamu?" kata Ariana dengan ekspresi serius."Aku ...." Luther terlihat ragu dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya."Huh! Sudah kuduga, ada yang nggak beres denganmu sejak awal. Kamu terus memperhatikan Nona Maple, apa kamu punya niat buruk?" kata Ariana dengan emosi.Memangnya Ariana tidak cukup cantik? Padahal ada wanita secantik i
Begitu suara Nabel terdengar, suara tepuk tangan yang meriah langsung memenuhi seluruh arena. Pertarungan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba.Kemenangan dan kekalahan kali ini bukan hanya memengaruhi reputasi seseorang, tetapi juga berdampak besar pada keadaan di dunia persilatan.Jika Hasta yang menang, berarti Sekte Pedang akan menjadi sekte terkuat di dunia. Pada saat yang sama, Organisasi Mondial dan Sekte Sihir akan turun derajat.Sebaliknya, jika Luther yang menang, hasilnya akan lebih menakjubkan. Bagaimanapun, Luther yang tidak bergabung dengan sekte mana pun justru berhasil mengalahkan para genius dari sekte besar. Jika kabar ini tersebar, dunia persilatan akan gempar.Ketika saat itu tiba, seluruh sekte akan berlomba-lomba untuk merekrut Luther. Persaingan sengit pun akan terjadi."Dokter Luther! Semangat!""Kalahkan Hasta! Kamu harus berhasil!"Greta dan Roselia bangkit untuk memberi Luther dukungan. Sebelumnya, Hasta mengalahkan Adam dan membuat Organisasi Mondial kehilang
"Berhenti! Berhenti! Paman! Aku mengaku kalah!"Pedang berada tepat di depan leher Charlotte. Charlotte langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyerah. Dia tidak berharap dirinya bisa menang dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kemampuan Luther serta kemampuannya. Ternyata, kesenjangan di antara keduanya masih begitu besar."Kamu sangat hebat. Mungkin beberapa tahun lagi, aku bukan lawanmu." Luther tersenyum dan menyimpan Pedang Cakrawala. Dia bukan ingin bersikap rendah hati, melainkan benar-benar kagum dengan potensi Charlotte.Api foniks yang menghitam memiliki kekuatan korosif yang luar biasa. Energi sejati Luther sekalipun tidak dapat menahannya. Dengan kata lain, api itu adalah musuh besar para pesilat.Hanya saja, Charlotte belum terlalu lama memasuki dunia seni bela diri. Jika dihitung-hitung, paling-paling baru dua tahun. Itu sebabnya, dia belum bisa menggunakan kemampuan garis keturunan foniks secara maksimal. Jika berlatih dengan giat, masa depannya
Bam! Cahaya emas memancarkan energi yang sangat menakutkan. Seketika, tanah bergetar dan angin kencang berembus.Luther beserta pedangnya terhempas beberapa meter. Setelah mendarat, dia terdorong dua langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Ketika mendongak, Luther mendapati entah sejak kapan muncul zirah emas di permukaan tubuh Charlotte. Zirah emas memancarkan cahaya terang, membuat sosok Charlotte sangat menyilaukan.Ternyata itu adalah senjata ajaib. Sekte Sihir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mereka memiliki banyak harta karun. Sebagai Wanita Suci Sekte Sihir, wajar jika Charlotte memiliki beberapa senjata ajaib sebagai perlindungan diri.Luther sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, dia cukup takjub dengan kemampuan senjata ajaib itu. Bukan hanya dapat melindungi penggunanya, tetapi juga dapat menyerang.Tadi pedang Luther mengenai senjata ajaib itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Bahkan, kekuatannya diserap oleh senjata ajaib itu dan menyerangnya balik. Dengan ka
Menghadapi bulu hitam yang memenuhi langit meluncur ke arahnya, Luther mengangkat tangannya. Sebuah perisai cahaya putih pun tiba-tiba muncul dan membentuk tembok di depannya. Bulu hitam itu menabrak di tembok cahaya itu dan menimbulkan riak kecil, tetapi tidak dapat menembus pertahanannya.Namun, api hitam pada bulu-bulu hitam itu langsung menyebar ke seluruh tembok dan segera membakar energi di dalamnya. Hanya dalam beberapa saat saja, tembok pelindung di depan Luther sudah bolong dan meninggalkan sebuah lubang besar.Melihat pemandangan itu, Luther terkejut. Perlu diketahui, energi sejatinya jauh lebih kuat daripada ahli tingkat master biasanya. Bukan hanya memiliki kekuatan serangan yang luar biasa, pertahanannya juga sangat kokoh.Namun, Luther tidak menyangka energi senjatanya ini malah tidak sanggup menahan api foniks milik Charlotte. Kelihatan jelas, betapa hebatnya kekuatan garis keturunan lawannya ini. Dia tidak berani meremehkan dan kembali mengayunkan tangannya lagi saat ap
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil
Suasana di seluruh arena tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tercengang sambil melihat pemandangan itu dan bahkan tidak berani menarik napas.Yusril yang berada di kursi utama pun langsung berdiri dengan emosi dan ekspresinya terlihat cemas. Namun, dia juga tidak berani berbicara karena khawatir akan mengejutkan Hasta dan membunuh Adam dengan tidak sengaja.Sebagai harapan untuk masa depan Organisasi Mondial, Yusril sudah mencurahkan semua perhatian dan berbagai sumber daya untuk membina Adam. Jika Adam tewas di sini, ini akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi seluruh Organisasi Mondial.Dibandingkan dengan Yusril yang panik, Logan dan Friscia malah diam-diam bersorak di dalam hati. Mereka berharap Hasta akan menusuk Adam sampai mati. Dengan begitu, keadaan Organisasi Mondial tidak akan pulih dalam waktu sepuluh tahun ini.Tes tes tes.Tubuh Adam tetap paku. Melihat Pedang Merak yang begitu dekat, seluruh tubuhnya merinding dan keringatnya menetes dari keningnya. Dia tahu dia su
"Dulu dia hanya punya tujuh pedang. Tak disangka, dia sudah menjadi tuan bagi dua pedang ilahi lagi hanya dalam waktu satu tahun saja. Anak ini jauh lebih hebat daripada aku saat masih muda," kata Logan sambil mengelus dagunya dengan ekspresi terkejut dan puas. Dia sudah yakin pada kemampuan Hasta sejak awal, tetapi penampilan Hasta ini sudah jauh melampaui perkiraannya.Perlu diketahui, makin banyak pedang yang dimiliki Hasta, makin besar kekuatan tempurnya. Dia sudah berhasil menjadi peringkat pertama di Peringkat Genius hanya dengan tujuh pedang, sekarang kekuatannya tentu saja lebih meningkat lagi karena sudah memiliki sembilan pedang."Dia memang genius terhebat!" puji Atha yang tidak bisa menahan dirinya lagi dengan kagum. Bisa diakui sembilan pedang ilahi sebagai tuan dan mengendalikannya dengan sempurna, bakat dan kultivasi yang begitu luar biasa ini sudah jauh melampaui para kandidat yang seusianya. Jika dibandingkan dengan generasi mereka, para pemuda generasi kini jelas lebi
Dibandingkan pedang kedua berwarna hijau, pedang ketiga milik Hasta dua kali lipat lebih kuat. Disertai dengan naga api, pedang itu meluncur dengan kekuatan yang menghancurkan dunia.Melihat pedang panjang berapi yang meluncur turun, jantung Adam yang energi sudah kacau langsung berdebar dan tiba-tiba merasa berbahaya."Argh!" Adam tiba-tiba berteriak dengan marah. Dengan mempertaruhkan risiko serangan balik, dia kembali memancarkan energi astral yang luar biasa kuat. Bayangan dewa di belakangnya langsung berubah menjadi wujud dengan tiga kepala dan enam lengan. Ini adalah wujud sempurna dari Teknik Empat Dewa yang sudah dikerahkannya dengan seluruh tenaganya, tanpa menahan diri sedikit pun.Adam mengendalikan bayangan dewa untuk menggunakan dua lengannya terlebih dahulu untuk memukul pedang panjang berapi itu dengan keras.Bang!Seiring dengan suara ledakan, pedang panjang berapi itu langsung menembus telapak tangan bayangan dewa dan terus melaju ke arah Adam. Namun, kecepatannya berk
Begitu mendengar pertarungan dimulai, suasana menjadi makin gempar. Sebagian besar mendukung Adam, sebagian besar lagi mendukung Hasta. Keduanya sama-sama genius yang punya reputasi besar. Tentu banyak yang menantikan pertarungan ini.Meskipun urutan Adam di Peringkat Genius lebih rendah, sebagai Ketua Muda Organisasi Mondial, reputasi dan prestisenya justru lebih tinggi daripada Hasta. Adapun siapa yang lebih kuat, semua akan terbukti setelah pertarungan ini berakhir."Hasta, aku sudah lama menunggu hari ini." Mata Adam yang menatap Hasta dipenuhi semangat bertarung. "Banyak orang bilang aku kalah darimu. Aku nggak bisa terima. Hari ini, aku mau bersaing denganmu. Kira-kira lebih hebat pedangmu atau Teknik Pedang Dewaku?""Waktu kamu mengatakan ini, kamu sudah ditakdirkan untuk kalah. Ini karena kamu nggak punya keyakinan untuk mengalahkanku," timpal Hasta dengan tidak acuh."Huh! Nggak usah basa-basi lagi. Hari ini, akan kutunjukkan kehebatan Teknik Empat Dewaku kepadamu!" Tubuh Adam