Share

Bab 367

Pada saat itu, Ariana juga menunjukkan tekadnya dan tampaknya bersiap untuk meladeni hingga akhir. Saat menerima gelas ketiga dan hendak memberikannya, sebuah tangan besar tiba-tiba mencegah gerakannya. Saat berbalik, dia melihat Luther dengan ekspresi dingin.

"Kali ini, biarkan aku saja."

"Kamu?"

Ariana merasa bingung karena dengan sifat Luther, dia seharusnya tidak akan menundukkan kepala kepada orang. Apakah Luther melakukan ini demi dia?

"Kamu kira kamu siapa? Apa kamu berhak menyajikan teh untuk nenekku?" kata Catherine dengan ekspresi cuek.

Catherine ingin mempermalukan Ariana, bukan Luther.

"Huh! Kalian ini orang desa benar-benar tidak beraturan, bukan siapa pun boleh berbicara denganku," kata Amanda sambil mengangkat kepalanya dan ekspresinya tidak puas.

"Segelas teh saja, siapa yang memberikannya sama saja. Hari ini suasana hatiku sedang baik, jadi aku yang menyajikan teh untukmu. Minumlah."

Luther mengambil teh itu dan melangkah maju. Kemudian, di bawah tatapan semua orang ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status