Share

Bab 374

"Barang bagus!" ujar Luther dengan antusias begitu melihat batu rubi itu.

Tadinya, Luther mengira bahwa dia tidak akan mendapat apa-apa dari pelelangan ini. Tak disangka, harta seberharga itu akan muncul di saat-saat terakhir.

"Huh! Orang kampung tetap saja orang kampung. Itu cuma batu rubi mentah, apanya yang hebat?" Melihat wajah gembira Luther, Gianna tidak bisa menahan ekspresi sinis dan berkata, "Ada banyak barang seperti ini di keluargaku. Hanya orang udik seperti kalian yang akan menganggapnya langka."

Luther mengabaikan ejekan Gianna. Matanya hanya tertuju pada batu rubi di atas panggung. Batu permata itu berwarna merah darah dan bentuknya agak mirip dengan botol labu.

Penampilan batu rubi ini sebenarnya tidak terlihat terlalu mengesankan. Nilai lebihnya adalah ukurannya yang besar. Setelah dipotong dan dipoles, batu rubi ini bisa dijual dengan harga tinggi. Bagi seorang perajin perhiasan, batu rubi ini benar-benar berharga.

"Tuan Luther, kamu menyukai barang ini?" tanya Fernan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status