Tanpa sadar, kedua kaki Peter mulai bergetar."Untuk apa sebenarnya para monster ini datang ke sini?"Peter ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat dan meratap di dalam hatinya. Jika dia tahu akan menghadapi para ahli sekuat ini, dia pasti tidak akan datang ke sini hari ini.Begitu Empat Dewa Besar dari Kuil Dewa ini muncul, situasi tempat itu langsung menjadi sunyi senyap. Sebuah aura kematian menyebar dengan cepat membuat semua orang berdiri di tempat, tidak berani bicara, tidak berani bergerak, bahkan tidak berani bernapas.Mereka tampak seperti korban yang siap untuk dibunuh. Kenyataannya memang seperti itu juga, karena di hadapan Empat Dewa Besar dari Kuil Dewa ini nyawa mereka tidak bernilai. Selain ketakutan, mereka juga merasa sangat penasaran. Apa sebenarnya alasan empat Dewa Besar ini datang ke sini dari Wokanda yang jauh?"Pak Walter, kami tahu kamu ada di sini, silakan keluar untuk menemui kami."Keempatnya berdiri berdampingan, dan yang pertama kali berbicara adalah Athena
Pertempuran masih berlangsung. Fuso yang bertarung sendirian melawan empat pesilat ulung dari Kuil Dewa tetap sekokoh gunung. Lima sosok itu terus bertarung dengan sengit, mengakibatkan dampak mengerikan pada wilayah sekitar. Ke mana pun mereka lewat, pohon-pohon besar tumbang, rumah-rumah roboh, dan area di sekitar menjadi berantakan.Luther berjaga di depan pintu, memblokir energi sejati yang sesekali memercik keluar. Untungnya, Fuso memindahkan medan pertempuran ke tempat yang makin jauh. Jika tidak, klinik Luther pasti sudah lama hancur."Kak Luther, aku nggak nyangka senior di keluargamu begitu kuat. Dia bahkan bisa melawan Empat Dewa Besar!" ujar Jordan yang terus mengamati situasi medan pertempuran di depan. Lima sosok di sana bertarung bersama dengan kecepatan yang begitu tinggi sehingga mereka menjadi sulit dibedakan."Dia bukan senior di keluargaku," kata Luther dengan datar."Lho, bukan ya? Terus kenapa dia bersama ayahmu?" tanya Jordan sedikit heran."Dia cuma budak Keluarg
Hades mengikuti etiket Timur dan mengepalkan tinjunya tanda hormat. Kemudian, dia tiba-tiba mengangkat tangannya dan mulai menyerang. Duar! Bunyi guntur menggelegar di langit.Bayangan telapak tangan hitam yang besar muncul samar-samar di udara, lalu menekan Walter dengan kuat. Di bawah bayangan telapak tangan ini, Walter terlihat sangat kecil. Jika serangan telapak tangan ini kena, jangankan Walter, bahkan seluruh klinik pun akan rata dengan tanah.Brak! Meskipun telah menjauh, para murid Sekte Ilmu Kegelapan tetap terguncang hingga muntah darah dan tersungkur di tanah akibat tekanan telapak tangan ini. Seperti kata pepatah, saat para dewa bertarung, manusia juga ikut menderita.Pesilat ulung di tingkat puncak master bisa disamakan dengan senjata nuklir humanoid. Serangan apa pun yang mereka lancarkan dapat meruntuhkan gunung dan membelah bumi! Jadi, tentu saja orang-orang biasa seperti mereka tidak sanggup bertahan."Hm?" Melihat bayangan telapak tangan raksasa di atas kepalanya, Lut
Hening. Suasana di sana tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Bahkan, Fuso dan Empat Dewa Besar yang bertarung dengan sengit sebelumnya juga seketika berhenti dengan serempak. Semua orang tercengang tidak percaya melihat kejadian barusan.Hades sang Raja Hades yang agung, salah satu raja dewa tertinggi di Kuil Dewa sudah mati? Apalagi, dia mati terbunuh dalam satu serangan. Bagaimana ini bisa terjadi?Hades adalah sosok kuat yang berada di tingkat puncak master, pesilat ulung hebat di dunia Barat! Kekuatan penghancurnya begitu dahsyat sehingga dia dijuluki bom nuklir humanoid. Namun, orang yang begitu kuat ini dibunuh oleh pria tua berbaju putih itu. Benar-benar mengerikan!Setelah hening sejenak, suasana kembali gempar."Aku nggak salah lihat, 'kan? Raja dewa terhebat dari Kuil Dewa dibunuh?""Astaga! Sebenarnya apa yang terjadi hari ini? Apa aku sedang bermimpi?""Pertarungan para dewa! Ini benar-benar pertarungan antar dewa!"Murid Sekte Ilmu Kegelapan ketakutan setengah mati melihat keja
Ke mana pun mereka pergi atau di mana pun mereka berada, orang kuat akan dihormati dan disembah seperti dewa. Namun, mengapa Anderson bersikap begitu rendah hati?"Raja Wedani? Pangeran Gerald?"Bruce menatap Walter dengan tatapan linglung, lalu menoleh pada Luther. Kepanikan yang luar biasa tiba-tiba muncul di hatinya.Hanya ada satu orang di dunia ini yang dipanggil Raja Wedani. Itu adalah penguasa Atlandia, kepala Keluarga Bennett, pemimpin tertinggi Negara Drago, Walter dengan prestasi yang tak terhingga! Mungkinkah pria tua bungkuk dan berpenampilan sederhana itu adalah Raja Wedani yang agung? Memikirkan kemungkinan ini, wajah Bruce langsung pucat ketakutan.Jika pria tua bungkuk itu adalah Raja Wedani ... bukankah Luther yang dipanggil pangeran adalah putra Raja Wedani? Gerald yang dijuluki Putra Kirin, sang genius tiada tara?Duk! Bruce langsung tersungkur ke tanah dengan wajah pucat dan mata penuh keputusasaan. Bukan hanya dia, Peter dan kedua putranya juga gemetar ketakutan. T
Pedang panjang di tangan Luther tiba-tiba mengeluarkan bunyi dengung pelan, lalu memancarkan cahaya pedang yang menyilaukan. Cahaya pedang itu menyebar bak angin dan energinya mengalir menembus dada Anderson.Duk! Lonceng emas transparan yang besar tiba-tiba jatuh dari langit, menutupi Anderson di dalamnya untuk memblokir pedang Luther. Ujung pedang Luther menembus lonceng emas itu dan memercikkan riak air. Tidak ada bunyi ledakan dan bunyi benturan. Energi sejati yang Luther kerahkan diserap oleh lonceng emas ini bulat-bulat tanpa menyebabkan sedikit pun kerusakan."Pangeran Gerald, apa yang Anda lakukan?" ujar Anderson, masih tanpa ekspresi."Membunuhmu!" jawab Luther sambil melompat. Dia mengerahkan kekuatannya lagi dan menusuk lonceng emas itu dengan pedangnya.Duk! Lonceng emas itu kembali mengeluarkan banyak riak, tetapi tetap kokoh seperti gunung dan tidak bergeser sedikit pun."Pangeran Gerald, saya datang atas perintah Yang Mulia. Tidak baik kalau Anda berbuat begini," kata An
Setelah meninggalkan Klinik Damai, Anderson segera naik ke dalam sebuah mobil. Sopirnya adalah seorang pria tampan berwajah putih dengan riasan tebal dan bibirnya juga menggunakan lipstik. Dia terlihat tidak seperti pria ataupun wanita."Tuan Anderson, tidak disangka, Gerald yang sudah menghilang 10 tahun malah bersembunyi di klinik kecil ini. Sepertinya, dia juga masih tetap terobsesi dengan peristiwa waktu itu. Bagaimana kalau aku mencari kesempatan untuk membereskannya agar kelak tidak menjadi masalah?" tanya pria tampan berwajah putih itu nada tajam dan sinis.Anderson memejamkan matanya dan berkata dengan tenang, "Anak ini masih tidak bisa dibunuh. Selama kekuasaan Walter tidak jatuh, tidak ada yang bisa menyentuhnya.""Tuan, selama dia adalah seorang manusia, pasti akan tua dan meninggal. Aku jamin aku bida membuatnya terlihat mati dengan alami, pasti tidak akan ada kesalahan apa pun," kata pria berambut putih itu sambil tersenyum.Anderson menggelengkan kepalanya. "Jangan bodoh,
"Sudah seharusnya pergi, tinggal di sini hanya akan membahayakan orang lain," kata Luther dengan dingin.Pemabuk Gila duduk di kursi dan menuangkan segelas teh untuk dirinya sendiri. "Sebelum pergi, ayahmu memintaku untuk membujukmu pulang, tapi aku menolaknya. Aku bilang rumah Keluarga Bennett sama saja dengan sarang harimau, daripada terlibat dalam intrik dengan berbagai orang di sana, lebih baik hidup bebas dan tenang.""Yang membuatku terkejut adalah, ayahmu malah setuju. Dia bilang asalkan kamu bahagia, itu sudah cukup. Keluarga Bennett akan selalu menjadi penopangmu. Hanya saja, dia berharap kamu bisa meluangkan waktu untuk pulang menyembahyangi ibumu."Begitu mendengar perkataan itu, Luther langsung membeku, seolah-olah ada sesuatu yang menusuk di jantungnya.Luther mengelus liontin pemberian ibunya di dadanya, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku akan pulang, tapi bukan sekarang. Saat aku pulang, hari itu akan menjadi hari kematian pembunuh itu!"Jika Luther tidak b
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga