"Tapi …," ucap Ariana."Pergilah. Kalau kamu di sini, aku nggak bisa konsentrasi," timpal Luther.Ariana baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia disela oleh Luther. Akhirnya, dia hanya mengangguk dan menuruti permintaan Luther. Masalahnya sudah seperti ini, Ariana pun tidak ada pilihan lain lagi, dia hanya bisa terus berbohong. Asalkan Luther bisa hidup dengan damai, Ariana rela kehilangan segalanya dan pergi ke mana pun bersama Luther.Setelah memastikan Ariana pergi dengan selamat, Luther melihat ke sekeliling dan menatap sekelompok orang dari Keluarga Warsono. Dia bertanya, "Kenapa kalian masih diam di sini? Apa kalian sudah bosan hidup?""Kami pergi." Catherine dan Pristia saling memandang sejenak, lalu bergegas pergi. Masalah Ariana yang membatalkan pertunangan secara sepihak telah membuat Keluarga Lambert dan Keluarga Warsono berselisih. Jika mereka tetap berada di sini, mungkin saja akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."Dasar, pembawa sial! Kamu sudah membuat Kel
Melihat para pasukan elite yang masuk dengan niat membunuh yang besar ke dalam lokasi acara, semua tamu di sana sontak terpelongo. Tidak ada yang menyangka bahwa Luther ternyata punya kemampuan sebesar itu.Hanya dengan sebuah telepon, dia sanggup mengumpulkan ratusan pasukan. Selain itu, koneksinya sangat luas. Ada yang berasal dari dunia mafia, tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan pemerintahan. Bahkan, penguasa Kota Jiloam juga ikut hadir mendukungnya!Singkatnya, hanya dengan satu kata dari Luther, dia bisa menggerakkan seluruh kekuasaan di Jiloam. Kemampuannya ini benar-benar mengerikan! Pantas saja dia berani bersikap sesombong itu, ternyata Luther telah membuat persiapan penuh sebelumnya.Kini, yang dihadapi Keluarga Lambert bukanlah Luther seorang, melainkan seluruh Jiloam!"Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia bisa sampai menggerakkan begitu banyak orang berkuasa?"Para tamu saling memandang dengan ekspresi kaget di wajah mereka. Pada saat ini, anggota Keluarga Lambert yang
Marson memaksakan senyumannya.Yogi sama sekali tidak menghargai Marson. "Sialan! Jangan berpura-pura dekat denganku! Bukankah Keluarga Lambert sangat sombong? Sekarang, coba perlihatkan kesombongan kalian lagi!"Mendengar perkataan itu, ekspresi Marson menjadi muram. Jika kejadian dipermalukan di depan orang banyak ini terjadi sebelumnya, dia sudah akan marah. Sayangnya, dia benar-benar tidak bisa melawan orang di depannya itu."Kenapa diam? Bukankah tadi masih begitu berwibawa? Bahkan temanku juga berani ganggu, kalian benar-benar berani sekali!"Yogi menunjuk ke arah Marson dan Arnold dan memarahi dengan keras. Sikap Yogi yang berwibawa itu terlihat seperti sedang memarahi cucunya. Kedua orang itu hanya bisa menundukkan kepala mereka tanpa berani membantah.Para tamu di sekitarnya terkejut dan terdiam. Tidak ada yang menyangka Marson akan dimarahi orang seperti ini juga masih tidak berani merespons. Hal ini benar-benar mengejutkan."Kenapa kalian masih tertegun di sana? Cepat bersuj
Konon, Keluarga Lambert memiliki dua ahli bela diri tingkat puncak master yang dikenal sebagai Duo Angin Hitam. Mereka biasanya jarang sekali muncul di hadapan umum, tetapi tidak disangka, hari ini malah datang bersama Simon. Jika mereka benar-benar bertindak, sangat sulit untuk menghadapi mereka. Yogi mengelus dagunya sambil memikirkan cara untuk membalas dendam."Huh ... kenapa kalau dia adalah dewa perang? Dia juga tidak bisa menghadapi Keluarga Lambert, 'kan?"Arnold merasa lega di dalam hatinya dan ekspresinya terlihat angkuh. Ada pamannya yang mendukungnya, bahkan Yogi juga tetap tidak bisa melawannya."Memang Kakak sangat berwibawa!"Marson mengangkat kepala dan membusungkan dadanya, dia merasa percaya diri lagi seperti sebelumnya. Meskipun Keluarga Devano memiliki kekuatan besar, Keluarga Lambert juga tidak lemah. Saat ini, seluruh anggota Keluarga Lambert menjadi berani dengan kehadiran Simon."Luther, sepertinya Keluarga Lambert tidak menghormatiku. Apa kita harus menyelesaik
Melihat pria paruh baya bungkuk dan pincang yang tidak berwibawa ini, Simon dan Marson ketakutan hingga merinding. Pria paruh baya di depan mereka adalah orang paling berkuasa di Negara Drago, bahkan pemimpin negara juga harus menghormatinya. Bisa dibilang, jika pria ini merasa tidak senang, dia bisa dengan mudah memerintahkan untuk mengeksekusi mereka tanpa perlu persetujuan dari siapa pun."Eh?"Saat melihat pria bungkuk itu, ekspresi Luther tanpa sadar menjadi muram. Tatapannya terlihat penuh dengan amarah."Akan ada pertunjukan yang bagus."Yogi tersenyum sinis dan segera mundur ke samping dengan ekspresi yang senang menikmati situasi itu.Di bawah tatapan semua orang, Walter berjalan masuk dengan terpincang-pincang. Dia tidak terlihat berwibawa atau pun berkuasa, penampilannya hanya biasa saja. Namun, saat dia berjalan melewati kerumunan, orang-orang tanpa sadar otomatis menghindarinya. Dia akhirnya berhenti di depan Luther."Sudah lama tidak bertemu, tidak disangka anak ini sudah
Pada saat itu, di dalam vila Keluarga Warsono. Helen sedang sibuk mencari-cari barang di dalam lemari dan kotak-kotak hingga kepalanya penuh dengan keringat. Dia mengeluarkan pakaian dan tas, lalu mengemasnya ke dalam dua kotak besar."Ariana! Cepat ... cepat keluarkan semua perhiasan yang ada di dalam rumah! Kita tidak bisa tinggal di Jiloam lagi. Kita harus segera mengemas barang-barang dan pergi ke luar negeri untuk menghindari masalah ini, aku juga sudah membeli tiket pesawat. Masih ada tabungan beberapa miliar di rumah dan beberapa barang berharga, cukup untuk kita hidup sementara waktu."Helen terus mendesak dengan ekspresi yang panik. Mereka sudah membatalkan pertunangan di depan publik, menghancurkan martabat Keluarga Lambert, dan menyinggung Keluarga Warsono di Jiberia. Bukan hanya Jiloam, bahkan seluruh Negara Drago juga tidak akan aman bagi mereka lagi."Ariana! Kenapa kamu masih berdiri di sana? Cepat kemas barang-barangmu!"Melihat putrinya yang tidak merespons, Helen menj
"Bawa pergi dia!"Catherine menunjuk Ariana dan memilih untuk menggunakan kekerasan untuk membawanya pergi."Aku mau lihat siapa yang berani menyentuhnya!"Tiba-tiba, terdengar suara yang tegas dari pintu.Kemudian, terlihat Luther bersama dengan Jordan berjalan masuk dengan santai. "Hari ini, siapa pun yang berani bertindak sembarangan, jangan salahkan aku tidak segan!""Luther?"Ekspresi Ariana terlihat gembira. Hatinya yang terus merasa cemas, akhirnya merasa lega. Luther ternyata tidak berbohong, dia mengatakan akan kembali dengan selamat, dia pasti akan kembali dengan selamat."Kamu ... tidak mati?"Mata Catherine membelalak dan tidak berani percaya dengan apa yang telah dia lihat. Sebelum dia pergi, dia jelas-jelas melihat Luther sudah dikepung. Meskipun memiliki kemampuan yang luar biasa, Luther juga tidak mungkin bisa lepas dari Keluarga Lambert."Kenapa? Kamu berharap aku mati? Bagaimanapun juga, aku adalah penyelamat ibumu, apa kamu tidak merasa berterima kasih sedikit pun?"
"Maafkan aku, Nona Ariana!" ujar Arnold. Begitu Arnold berlutut, sekelompok orang dari Keluarga Lambert lainnya juga ikut berlutut. Saat ini, mereka semua berlutut dengan rapi di depan Ariana."Eh ...," gumam Ariana terkejut.Catherine juga tercengang. Bahkan, Helen pun berhenti meratap saat ini. Dia hanya menatap linglung ke depan, tidak dapat bereaksi untuk beberapa saat.Bukankah orang Keluarga Lambert datang ke sini untuk membuat perhitungan? Mengapa mereka malah berlutut? Mengapa putra dari keluarga bangsawan di Translandia ini tiba-tiba menjadi begitu rendah hati?"Nona Ariana, maafkan aku. Aku buta dan nggak tahu diri. Mohon maafkan aku!" pinta Arnold lagi.Melihat Ariana tidak menjawab, Arnold yang sedang berlutut di lantai mulai menampar wajahnya sendiri dengan kuat. Wajah yang awalnya sudah merah dan bengkak tiba-tiba menjadi makin jelek. Meski begitu, Arnold tidak berani berhenti.Setengah jam yang lalu, Arnold ketakutan setengah mati saat mengetahui identitas asli Luther di
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru
Paviliun Soluna memiliki satu aturan, yaitu mereka tidak melayani pelanggan asing. Tamu harus dikenal dengan baik atau diperkenalkan oleh orang yang terpercaya. Setiap transaksi juga harus dilakukan dengan perjanjian terlebih dahulu.Tentu saja, selalu ada pengecualian tanpa perjanjian, biasanya untuk urusan yang sangat mendesak. Namun, dalam kasus seperti itu, biayanya juga akan jauh lebih mahal.Saat Luther sampai di depan gerbang Paviliun Soluna, dia langsung dihentikan oleh para penjaga di kedua sisi.Setelah menyatakan identitasnya dan melakukan verifikasi, para penjaga baru mengizinkan Luther masuk.Begitu melangkah masuk, seorang pelayan wanita berwajah manis langsung menyambutnya dan mengantarnya melewati aula besar, lalu menuju ke bagian belakang bangunan.Setelah melewati taman dengan kolam kecil, mereka berhenti di depan sebuah ruang privat yang tenang."Ini adalah ruang pertemuan pribadi bos kami. Silakan masuk, Tuan Luther," kata pelayan itu dengan senyuman hangat."Bosmu