"Hari ini, aku ingin para hadirin menjadi saksi bahwa murid durhaka ini yang datang menantangku karena merasa tidak puas setelah diusir dari sekte. Berhubung pertandingan belum dimulai, aku akan meramaikan suasana untuk kalian dulu," ujar Peter dengan lantang.Dalam sekejap, perkataan ini langsung menyita perhatian semua orang. Peter ingin membunuh Jordan untuk membangun prestisenya kembali, sekaligus menjadikan kematian Jordan sebagai peringatan."Hei! Kenapa temanmu tiba-tiba naik ke panggung?" Ruby, Cedric, dan lainnya tiba-tiba menghampiri. Mereka memasang ekspresi heran sekaligus penasaran."Untuk mengatasi dendam pribadinya," sahut Luther dengan nada datar."Dendam pribadi? Apa kamu tahu siapa orang di atas panggung itu? Dia adalah Ketua Peter, penguasa Sekte Ilmu Kegelapan. Meskipun nggak sehebat Kak Thunder, dia tetap ahli bela diri yang terkenal. Dia berada di level yang sama dengan kakekku!" jelas Ruby dengan ekspresi heran."Oh? Kenapa memangnya?" Luther sama sekali tidak pe
"Peter, sepertinya pedangmu menjadi lebih lambat," ejek Jordan dengan tidak acuh."Nggak! Nggak mungkin! Bagaimana mungkin kamu bisa menikamku? Ini pasti hanya kebetulan!" seru Peter dengan perasaan enggan. Saat berikutnya, dia buru-buru mundur dan melancarkan serangan lagi tanpa sempat memedulikan lukanya.Kali ini, Peter hampir mengerahkan segenap kekuatannya. Jurus pedang ini benar-benar cepat dan kuat sehingga hampir tak terelakkan. Ketika melancarkan jurus pedang kesembilan, dia lagi-lagi mengubah haluannya dan hendak menikam leher Jordan.Serangan ini dipenuhi niat membunuh yang sangat dahsyat. Namun, Jordan tidak mengelak. Dia turut mengerahkan jurusnya dengan sudut yang sangat rumit. Kemudian, dia sontak menikam perut Peter.Tap tap tap .... Peter yang ketakutan bergegas mundur 3 langkah. Ekspresinya dipenuhi kengerian. Jika dia terus maju barusan, perutnya mungkin sudah robek sekarang!"Kenapa bisa begini? Dari mana kamu mempelajari jurus pedang aneh seperti ini?" tanya Peter
"Kelak, jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" bentak Jordan sambil menendang Peter. Sesudah itu, dia berbalik dan hendak pergi."Baik ...," sahut Peter seraya tersenyum minta maaf. Namun, begitu Jordan berbalik, tatapannya sontak berubah menjadi dingin. Dia memungut pedang di lantai dan hendak menikam Jordan."Awas!" teriak Luther untuk memperingatkan. Pada situasi genting ini, Jordan pun bergeser ke samping untuk menghindar.Meskipun tidak mengenai organ vital Jordan, pedang tersebut berhasil menggores pinggang Jordan. Dalam sekejap, darah pun mengalir keluar.Peter tak kuasa terperangah saat melihat serangannya gagal. Dia segera melemparkan pedangnya dan berkata dengan panik, "Muridku, aku sudah salah! Maafkan aku! Aku khilaf barusan, tolong jangan bersikap perhitungan denganku!""Kamu ini benar-benar keras kepala!" Jordan naik pitam. Dia langsung menghunuskan pedangnya dan menebas dengan kuat. Kali ini, dia tidak lagi berbelaskasihan."Berhenti!" Tiba-tiba, terdengar bentakan yan
"Gila! Siapa bocah ini? Berani sekali dia menantang Thunder di hadapan umum? Dia sudah bosan hidup, ya?""Keberaniannya patut dipuji, tapi otaknya agak bermasalah."Kemunculan mendadak Luther membuat semua orang sibuk berdiskusi. Siapa pun tidak menyangka bahwa seseorang akan berani muncul di saat genting seperti ini."Hei! Untuk apa kamu naik? Kamu sudah gila, ya? Cepat turun!" Setelah termangu sesaat, Ruby pun berteriak dengan lantang. Menurutnya, Luther ini bodoh dan tidak tahu diri."Apa yang dilakukan bocah ini? Lawannya adalah Thunder, ahli bela diri Peringkat Langit. Bukankah tindakannya ini sama dengan cari mati?" ucap Cedric seraya menggeleng. Dia menatap Luther seperti menatap orang yang sudah akan mati. Dia sendiri bukan lawan Thunder, apalagi pemuda tak dikenal seperti Luther."Huh! Dasar nggak tahu diri, berani sekali dia menghina Kak Thunder. Benar-benar cari mati!" teriak Eduardo dan lainnya yang merasa senang atas penderitaan Luther. Dengan kemampuan hebat Thunder, mere
Serangan tersebut bagaikan gunung besar yang hendak menimpa Luther. Ahli bela diri tingkat sejati mampu mengerahkan kekuatan internal mereka hingga 30 meter lebih sehingga bisa menang dengan mudah."Ahli bela diri Peringkat Langit memang hebat! Serangan tapak ini bahkan bisa menghancurkan mobil sedan!""Anak muda memang selalu bertindak gegabah. Dia nggak seharusnya mengusik Thunder. Dia hanya akan mati dengan cara ini!"Para petarung di bawah panggung tak kuasa merasa takjub saat melihat bayangan tapak mengerikan itu. Menurut mereka, kekuatan serangan itu sudah pasti tak terbendung."Hehe ...." Luther terkekeh-kekeh dengan tidak acuh. Sesudah berjinjit sesaat, dia sontak menghilang dan menghindari serangan tersebut dengan enteng."Cepat juga kamu. Tapi, aku ingin melihat berapa lama kamu bisa menghindar begini?" ejek Thunder sembari mendengkus dingin. Kemudian, dia melayangkan 3 kali pukulan lagi. Setiap pukulan menjadi makin cepat dan makin kuat.Ekspresi Luther tampak tenang. Dia te
Hening ... seluruh arena benar-benar hening sekarang. Ketika melihat Thunder yang tergeletak tak berdaya, semua orang terperangah dan tidak bisa bereaksi. Tidak ada yang menyangka bahwa hasilnya akan seperti ini.Ketika Thunder mengerahkan jurus andalannya, semua orang bahkan mengira Luther sudah pasti akan mati. Tanpa diduga, Luther malah berhasil mengempaskan Thunder hanya dengan 1 pukulan. Apabila tidak melihat dengan mata kepala sendiri, tidak akan ada yang memercayai kenyataan ini.Golok Gila yang begitu kuat malah dipukul hingga begitu menyedihkan. Apakah Thunder hanya ceroboh atau Luther yang terlalu hebat?"Astaga, aku nggak salah lihat, 'kan? Thunder ... benar-benar dijatuhkan?""Benar-benar langka! Ini kejadian yang sangat langka!"Setelah hening untuk sesaat, semua orang yang ada di sana menjadi heboh. Mereka tidak menyangka bahwa Golok Gila yang begitu hebat dan merupakan ahli bela diri Peringkat Langit akan kalah di tangan Luther!"Nggak, nggak mungkin! Mana mungkin bocah
"Ada berapa orang baik di Sekte Ilmu Kegelapan? Bukankah mereka semua adalah perundung?""Aku khawatir apa Luther bisa bertahan atau nggak?"Saat ini, banyak petarung mulai mencemaskan hal ini. Sebagai pihak yang lemah, mereka tentu saja berharap agar Luther yang menang. Bagaimanapun juga, petarung dari Sekte Ilmu Kegelapan biasanya sangat arogan. Alangkah baiknya jika mereka bisa dikalahkan. Sayangnya, tidak semudah itu untuk mengalahkan Thunder karena dia memiliki jurus golok yang mematikan!"Wah! Harus kuakui kalau kamu benar-benar kuat. Bisa-bisanya kamu memaksaku sampai harus menggunakan golok. Sayangnya, ini sudah berakhir! Hari ini, sebuah kehormatan bagimu karena bisa mati di bawah tebasan golokku!" ujar Thunder dengan tatapan tajam seraya mengayunkan Golok Cincin Tembaga miliknya.Ketika berada di genggaman Thunder, golok seberat ratusan kilogram ini terlihat sangat ringan. Bisa dilihat bahwa dia sangat kuat."Jangan banyak bicara. Ayo, bertarung!" teriak Luther sambil mengepa
Semua orang bersorak atas kemenangan Luther. Sementara itu, ada beberapa orang yang terlihat muram. "Sial! Siapa sebenarnya pemuda ini? Dia bahkan bisa mengalahkan Kak Thunder!" kata Eduardo dengan ekspresi muram. Saat ini, dia terkejut dan ketakutan."Jangan pedulikan identitasnya dulu. Lebih baik kita segera bubar selagi belum ketahuan!" timpal Peter. Setelah melihat kejadian ini, Peter tidak berani untuk tinggal lebih lama lagi. Jadi, dia segera mengajak rombongannya untuk pergi."Berhenti!" Ketika Luther mengalihkan pandangannya, dia melihat beberapa orang yang menyelinap pergi. Dia bertanya, "Peter, apa aku mengizinkanmu pergi?""Luther! Aku adalah Ketua Sekte Ilmu Kegelapan. Lebih baik kamu nggak cari masalah denganku!" ucap Peter memperingatkan dengan ekspresi serius.Saat ini, Peter hanya bisa menggunakan nama Sekte Ilmu Kegelapan."Ketua? Haha ...." Luther berkata dengan mencibir, "Aku bahkan nggak memandang pemimpin kalian, apalagi kamu yang hanya seorang ketua?""Sebenarnya