"Ada berapa orang baik di Sekte Ilmu Kegelapan? Bukankah mereka semua adalah perundung?""Aku khawatir apa Luther bisa bertahan atau nggak?"Saat ini, banyak petarung mulai mencemaskan hal ini. Sebagai pihak yang lemah, mereka tentu saja berharap agar Luther yang menang. Bagaimanapun juga, petarung dari Sekte Ilmu Kegelapan biasanya sangat arogan. Alangkah baiknya jika mereka bisa dikalahkan. Sayangnya, tidak semudah itu untuk mengalahkan Thunder karena dia memiliki jurus golok yang mematikan!"Wah! Harus kuakui kalau kamu benar-benar kuat. Bisa-bisanya kamu memaksaku sampai harus menggunakan golok. Sayangnya, ini sudah berakhir! Hari ini, sebuah kehormatan bagimu karena bisa mati di bawah tebasan golokku!" ujar Thunder dengan tatapan tajam seraya mengayunkan Golok Cincin Tembaga miliknya.Ketika berada di genggaman Thunder, golok seberat ratusan kilogram ini terlihat sangat ringan. Bisa dilihat bahwa dia sangat kuat."Jangan banyak bicara. Ayo, bertarung!" teriak Luther sambil mengepa
Semua orang bersorak atas kemenangan Luther. Sementara itu, ada beberapa orang yang terlihat muram. "Sial! Siapa sebenarnya pemuda ini? Dia bahkan bisa mengalahkan Kak Thunder!" kata Eduardo dengan ekspresi muram. Saat ini, dia terkejut dan ketakutan."Jangan pedulikan identitasnya dulu. Lebih baik kita segera bubar selagi belum ketahuan!" timpal Peter. Setelah melihat kejadian ini, Peter tidak berani untuk tinggal lebih lama lagi. Jadi, dia segera mengajak rombongannya untuk pergi."Berhenti!" Ketika Luther mengalihkan pandangannya, dia melihat beberapa orang yang menyelinap pergi. Dia bertanya, "Peter, apa aku mengizinkanmu pergi?""Luther! Aku adalah Ketua Sekte Ilmu Kegelapan. Lebih baik kamu nggak cari masalah denganku!" ucap Peter memperingatkan dengan ekspresi serius.Saat ini, Peter hanya bisa menggunakan nama Sekte Ilmu Kegelapan."Ketua? Haha ...." Luther berkata dengan mencibir, "Aku bahkan nggak memandang pemimpin kalian, apalagi kamu yang hanya seorang ketua?""Sebenarnya
Siang hari, di sebuah ruangan di kediaman Keluarga Sudarmo.Prang! Sebuah gelas bir dilemparkan dengan keras ke kepala Darwin. Sekujur tubuhnya dipenuhi oleh bir yang bercampur dengan darah."Darwin! Kali ini, kamu sudah membuatku celaka!" Saat ini, Thunder sedang duduk di sofa sambil menatap Darwin dengan tajam. Dengan ekspresi penuh amarah, dia menambahkan, "Bukankah kamu bilang Luther hanya orang biasa? Kenapa dia bisa begitu hebat? Apa kamu sengaja menipuku?"Thunder diperintahkan untuk membalaskan dendam Roger. Awalnya, dia mengira semuanya akan berjalan sesuai rencana. Tidak disangka, dia malah berakhir dengan menyedihkan, bahkan sampai kehilangan basis kultivasinya. Dia tentu saja sangat marah."Tuan Thunder, sepengetahuanku, Luther nggak punya latar belakang apa-apa. Dia hanya orang biasa. Aku sudah memperingatkanmu tentang kekuatannya, tapi kamu sendiri yang nggak menganggap serius," jawab Darwin sambil menundukkan kepalanya."Jadi, kamu menyalahkan kekuatanku yang nggak cuku
Sore harinya, di Klinik Damai. Ketika Luther sedang mengembangkan obat baru, sebuah Bentley berwarna silver tiba-tiba berhenti di depan pintu masuk kliniknya.Begitu pintu dibuka, Bianca yang mengenakan rok silver ketat berjalan masuk dengan santai sembari berkata, "Sayang, aku datang ...."Setelah masuk dan melihat Luther, Bianca langsung merangkul lengannya dan meneruskan, "Ayo, aku akan membawamu makan enak malam ini!""Makan enak? Di mana?" tanya Luther dengan agak penasaran."Kamu akan tahu nanti," sahut Bianca. Kemudian, dia langsung menarik Luther ke mobil.Mobil melaju dengan kecepatan konstan. Sekitar 40 menit kemudian, mereka berhenti di depan pintu masuk sebuah kelab."Nona Bianca, silakan masuk!" Para penyambut tamu langsung membungkuk dan memberi hormat saat melihat Bianca. Salah satunya pun memandu jalan dengan ramah.Sesudah naik ke restoran di lantai 2, mereka memasuki sebuah ruang privat yang sangat luas. Sudah ada banyak pria dan wanita yang berkumpul di dalam sana. M
Joel memasang ekspresi terkejut yang berlebihan. Tidak masalah jika Luther bukan lulusan dari universitas bergengsi, tetapi dia bahkan tidak kuliah. Apa orang seperti itu layak untuk menjadi kekasih Bianca?"Bianca, ada apa ini? Jangan-jangan kamu sengaja mencari pria dengan acak untuk menemanimu, ya?" ujar Quinn dengan jengkel.Bagaimana mungkin seorang dokter dari klinik kecil memenuhi kualifikasi untuk makan di meja yang sama dengan mereka?"Nggak perlu bereaksi seperti itu. Luther ini hebat dalam teknik pengobatan dan seni bela diri. Kelak, kalian bakal tahu sendiri," kata Bianca sambil tersenyum bangga."Bianca, daripada pacaran dengan dokter miskin ini, lebih baik kamu denganku!" ujar Tyson yang duduk di sebelah, setengah bercanda.Sebelumnya, Tyson pernah mengejar Bianca, sayangnya dia ditolak dengan kejam oleh wanita itu. Sekarang, saat melihat Bianca menyukai seorang dokter, Tyson yang merasa dirinya 100 kali lebih baik mulai berniat mengejar Bianca lagi. Bagaimanapun, Keluarg
"Hei, bawa dia!" seru pria paruh baya itu.Mendengar perintah pria itu, kedua pengawal di belakang segera maju untuk menangkap Aquaria."Tunggu!" Pada saat ini, Joel tiba-tiba berdiri dan berkata dengan galak, "Aquaria ini teman sekelasku. Nggak peduli siapa pun kamu, cepat keluar dari sini sekarang! Kalau nggak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar!""Ya! Berani sekali kalian menangkap Aquaria di depan kami!" seru Tyson yang juga terbakar amarah.Aquaria adalah bintang ternama sekaligus ratu hiburan. Penampilannya juga sama memukaunya dengan Bianca. Jika ada kesempatan untuk menjadi pahlawan wanita cantik ini, para pria tentu tidak akan melewatkannya.Pria paruh baya itu memperingatkan dengan dingin, "Masalah ini nggak ada hubungannya dengan kalian berdua. Sebaiknya kalian nggak usah ikut campur!""Huh! Kami tetap akan ikut campur! Kalau kalian nggak mau mati, cepat keluar dari sini!" ujar Joel."Nggak tahu diri! Seret mereka berdua pergi!" seru pria paruh baya itu dengan berang.
Seandainya tidak ada perlindungan dari senior, Aquaria mungkin sudah lama jatuh ke dalam perangkap.Usai mendengar perkataan itu, Joel merasa agak kesal sehingga memaki, "Bajingan-bajingan ini! Bisa-bisanya mereka memaksamu untuk melakukan hal kotor seperti itu. Sungguh nggak bermoral!"Tyson juga berkata dengan marah, "Hmph! Hanya sebuah perusahaan hiburan kecil, tapi beraninya begitu berlagak. Apa mereka berpikir bisa menguasai segalanya? Aquaria, jangan khawatir. Kami akan menangani masalah ini. Nggak peduli siapa pun bosmu, kami akan membuatnya menyesal!""Benar! Kami pasti akan membalas dendam untukmu!" timpal Joel. Beberapa orang mengiakan dengan semangat, seolah-olah siap untuk bertindak dengan tegas."Terima kasih semuanya," ucap Aquaria yang sangat terharu hingga menangis. Bianca bertanya secara tiba-tiba, "Oh iya, Aquaria, siapa nama bosmu?""Bosku bermarga Lambert, tapi aku nggak tahu namanya," jawab Aquaria. Bianca berkata dengan terkejut, "Bermarga Lambert?"Beberapa orang
Plak! Tamparan dari pria paruh baya itu hampir membuat Joel terjatuh. "Kamu ...," seru Joel yang menggertakkan giginya dengan raut wajah yang tampak sangat suram.Dipermalukan di depan umum seperti itu adalah aib besar. Namun, karena pihak lawan memiliki banyak orang dan dukungan dari Keluarga Lambert, Joel juga tidak berani melawan."Sobat, jadi orang harus bijak dalam bertindak. Kita mungkin akan bertemu lagi di masa depan. Kenapa harus bersikap begitu menekan?" ucap Tyson seraya mengernyit."Berengsek!" maki pria paruh baya itu. Dia sontak meraih sebotol anggur dan langsung menghantam kepala Tyson dengan keras. Dalam sekejap, kepala Tyson terluka dan darah pun mengalir, dengan anggur yang berceceran di sekitar.Melihat adegan ini, Quinn langsung memaki, "Kurang ajar! Apa kamu tahu siapa yang telah kamu pukul? Dia adalah Tuan Muda Keluarga Tudor!""Aku nggak peduli dia berasal dari keluarga mana pun. Kalau berani mengusik Keluarga Lambert, siapa pun harus mati!" Pria paruh baya itu m
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga