Di bangku penonton, seseorang melihat pelindung spiritual yang dikeluarkan Yadira dan mengepalkan tinjunya dengan keras. Pelindung itu awalnya adalah miliknya, tetapi sayangnya, dia kalah taruhan dan harus merelakannya. 'Para penjudi memang berakhir dengan nasib buruk!' pikirnya dengan geram."Bu Friscia, Sekte Sihir kaya sekali ya. Cuma murid biasa saja bisa bisa punya pelindung spiritual. Buat iri saja," ujar Yusril di kursi penonton dengan nada penuh makna.Friscia menanggapi dengan santai, "Kalau bicara soal kekayaan, nggak ada yang menandingi Tianxia Organisasi Mondial. Sekte Sihir kami hanya sekadar punya sedikit cadangan, nggak lebih.""Bu Friscia benar-benar rendah hati," Yusril tertawa kecil. "Tapi, murid yang bisa dihargai oleh Bu Friscia sampai segitunya, pasti bukan orang biasa. Aku jadi penasaran sama penampilannya.""Sama-sama. Murid kalian juga hebat." Friscia menanggapi dengan senyum yang tidak tulus.Logan yang menyaksikan percakapan munafik ini hanya bisa mendengus. B
"Datang lagi?!" Ekspresi Sofia berubah drastis.Pada saat ini, efek lumpuh di tubuh Sofia mulai melemah. Melihat ribuan panah es kembali menghujaninya, Sofia tidak punya waktu untuk berpikir. Dia langsung mengayunkan tombaknya dengan cepat dan menciptakan bayangan di udara.Wush ... wush ....Tombaknya berputar bagaikan baling-baling helikopter sehingga menciptakan angin kencang yang membentuk penghalang pertahanan pada jarak satu meter di depannya. Panah es yang jatuh menghantam penghalang itu, mengeluarkan suara dentuman yang keras.Meskipun Sofia berhasil menahan beberapa serangan, dia tetap terdorong mundur oleh kekuatan hantaman panah-panah es sehingga membuat lengannya bergetar dan mati rasa.Pengorbanan darah untuk membentuk perisai darah tadi telah menguras energi Sofia. Menghadapi serangan beruntun dari Yadira ini jelas mulai membuatnya kewalahan."Runtuh!"Tepat saat Sofia tengah berjuang menahan serangan panah es, Yadira kembali membentuk segel dan menekan telapak tangannya
Sofia tidak bisa menerima kekalahannya ini. Kekuatannya jelas lebih hebat daripada Yadira. Jika bertarung secara langsung, dia memiliki peluang menang sebesar 80%.Namun, pihak lawan memiliki banyak pil dan senjata ajaib, ditambah dengan berbagai teknik unik. Sofia tidak punya cara untuk melawan. Pada akhirnya, energinya terkuras. Dia terpaksa mengakui kekalahannya."Ketua Yusril, sepertinya kemampuan murid Organisasi Mondial masih kurang," ejek Logan sambil menyunggingkan senyuman. Selama bertahun-tahun, Logan dan Yusril terus bersaing. Dia sangat senang melihat penampilan Yusril saat menderita kekalahan."Cuma kalah sekali, nggak apa-apa. Lagi pula, belum tentu Sekte Pedang yang bakal menang," timpal Yusril dengan tidak acuh. Sofia adalah salah satu murid kebanggaan Yusril. Siapa sangka, hasilnya malah mengecewakan. Yusril tentu merasa cukup malu."Masa? Kalau begitu, kita lihat siapa yang bakal kalah nanti." Logan tersenyum tipis. Dia ingin melihat seperti apa ekspresi Yusril saat m
"Eee .... Tapi, barang-barang itu terlalu berharga. Sepertinya nggak perlu." Yadira merasa tersanjung melihat begitu banyak harta karun di depannya. Ketika Charlotte memberinya Pelindung Spiritual dan Pil Pengumpul Roh, ada banyak orang yang menentang. Jika menerimanya lagi, Yadira akan menjadi musuh para murid Sekte Sihir."Nggak berharga kok. Semua ini kudapat dari judi. Aku nggak keluar sepeser pun. Ambil saja. Nggak perlu merasa terbebani. Kalau ada yang berani menggosipimu, kusobek mulutnya nanti," ucap Charlotte sambil memandang ke sekeliling.Murid-murid di sekitar sontak merasa ketakutan dan berpura-pura tidak melihat apa pun. Mereka tahu betapa kejamnya Charlotte. Sejak Charlotte menjadi Wanita Suci, hal pertama yang dilakukannya adalah membersihkan bagian internal Sekte Sihir.Orang-orang yang pernah membangkang pun diberi pelajaran secara sadis. Baik itu yang tua atau yang muda, siapa pun yang berani menentangnya pasti akan dikurung atau dibunuh.Awalnya, orang-orang merasa
Kecepatan Yoda sangat tinggi seperti kilat. Dalam sekejap, Yoda sudah tiba di hadapan Giorgio. Pedang di tangannya berhasil mengincar leher Giorgio.Sebagai kandidat dari Grup B, Yoda belum menerobos tingkat master, tetapi kemampuannya telah setara dengan master. Itu sebabnya, dia memiliki kepercayaan diri.Giorgio tidak mengelak, seolah-olah tidak sempat bereaksi. Dia hanya berdiri diam di tempatnya. Ini membuat Yoda tak kuasa tersenyum dingin. Dia yakin Giorgio punya reaksi yang lambat.Pedang Yoda mendarat di leher Giorgio. Namun, senyuman Yoda sontak menghilang. Tubuh Giorgio tidak terbelah menjadi dua bagian. Sebaliknya, yang muncul hanya percikan api, seolah-olah yang ditebasnya bukan manusia, melainkan besi.Mengejutkannya, Yoda tidak merasakan fluktuasi energi apa pun dari tubuh Giorgio. Giorgio sama sekali tidak mengerahkan energi astral. Dia hanya mengandalkan fisiknya."Kamu pesilat yang khusus melatih fisik?" Yoda mengangkat alis. Ekspresinya terlihat sangat serius. Seperti
Gerakan Giorgio sangat gesit. Sebelum Yoda sempat bereaksi, Giorgio sudah mengangkatnya ke udara. Yoda pun kesulitan bernapas. Wajahnya sontak memerah. Dia mulai meronta-ronta, tetapi tidak sanggup melepaskan diri dari cengkeraman Giorgio. Tangan Giorgio seperti capit besar."Kamu lemah sekali. Kasihan ...." Giorgio menggeleng dengan ekspresi mencela. Lawannya terlalu lemah. Padahal, dia baru melancarkan satu serangan dan hanya mengerahkan 30% kekuatannya.Karena lawannya selemah ini, Giorgio pun tidak berniat menyiksanya lagi. Dia hanya tertarik pada petarung hebat. Dengan menyiksa petarung hebat, dia baru bisa menakuti para pesilat Negara Drago. Kini, dia pun merasa kecewa bertemu pecundang seperti Yoda."Kepompong Emas." Ketika melihat situasi sudah krisis, Yoda membentuk segel tangan. Tubuhnya sontak mengecil dan terlepas dari cengkeraman Giorgio. Yoda segera berguling untuk menjauh. Dia menarik napas dalam-dalam. Merah pada wajahnya mereda."Hm?" Giorgio cukup terkejut melihat pe
Kecepatan bayangan hitam itu sangat tinggi. Ke mana pun bayangan itu lewat, lantai dan udara sontak membeku. Dalam radius sepuluh meter, seperti ada ruang khusus yang membuat segala sesuatu berhenti bergerak.Giorgio tak kuasa merinding. Dia merasa terancam. Karena tidak berani bertindak gegabah, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk meninju bayangan hitam itu.Duar! Terdengar suara ledakan yang mengerikan. Begitu tinju itu mendarat, bayangan merah yang berkobar membentur bayangan hitam.Hasilnya tidak sesuai spekulasi Giorgio. Bayangan merah gagal menghancurkan bayangan hitam, bahkan tidak menembusnya sedikit pun."Hm?" Mata Giorgio terbelalak. Dia tidak pernah melihat serangan seaneh ini. Sebenarnya apa bayangan hitam itu?Bahu Giorgio tiba-tiba bergetar. Seluruh ototnya menegang. Cahaya merah menutupi permukaan kulitnya yang hitam dan membentuk perisai. Dengan kekuatan fisiknya itu, tidak ada yang bisa melukainya, kecuali seorang grandmaster.Whoosh! Angin dingin tiba-tiba berem
"Gimana saja Giorgio ini? Masa kewalahan menghadapi bayangan seperti itu? Malu-maluin saja!" hina Brody saat melihat penampilan menyedihkan Giorgio di arena.Dikatakan bahwa Giorgio punya fisik yang kuat dan kekuatan yang menakjubkan. Namun, dia malah tidak bisa melawan pesilat Negara Drago yang lemah."Pesilat Negara Drago itu agak aneh. Serangannya berbeda dari serangan biasa. Serangannya mengabaikan pertahanan fisik dan perisai energi sejati. Serangannya menargetkan jiwa. Kebetulan, ini adalah kelemahan Giorgio," jelas Eddie dengan serius. Dia mengira Giorgio bisa menang dengan mudah, tetapi malah bertemu musuh kuat. Situasi kurang baik sekarang."Menyerang jiwa? Bukankah ini sama dengan pengendalian jiwa ras vampir? Kelihatannya memang hebat, tapi teknik semacam itu cuma untuk melawan ras manusia yang lemah.""Kalau bertemu lawan hebat, teknik itu nggak bakal berguna. Siapa suruh jiwa Giorgio begitu lemah? Masa kalah dari manusia? Kalau itu aku, aku pasti sudah membunuh musuh denga