"Apa? Bakal mati?" Ucapan Shaka membuat ekspresi Roselia dan Alvan berubah drastis. Mereka tidak menyangka situasi akan separah ini."Berengsek! Beraninya dia mencelakai Greta! Aku akan suruh orang menangkapnya!" Alvan benar-benar murka. Dia segera mengeluarkan ponsel untuk menginstruksi bawahannya. Siapa pun yang berani mencelakai putri Ketua Organisasi Mondial sama saja dengan mencari mati."Dokter Shaka, sekarang harus gimana? Kakakku masih bisa diselamatkan nggak?" Setelah bereaksi kembali, Roselia tak kuasa merasa panik.Sebelumnya Roselia mengizinkan Luther mendiagnosis untuk mencoba-coba. Bagaimanapun, tidak ada cara lain lagi untuk mengobati Greta.Sesudah mendengar perkataan Shaka, Roselia pun menyesali pilihannya. Yang satu adalah orang tak dikenal, yang satu lagi adalah dokter terkemuka. Kalau dibandingkan, Roselia tentu memilih percaya pada Shaka."Kalau dokter lain, mereka pasti nggak punya cara untuk menolong kakakmu. Untungnya, ada aku di sini. Asalkan kakakmu masih hidu
Roselia termangu. Dia meraba wajahnya yang terasa panas, lalu menatap Greta yang berbaring di ranjang memuntahkan darah. Tatapannya dipenuhi keterkejutan.Bukan hanya Roselia, tetapi Alvan juga terperangah melihat situasi mendadak ini. Tidak ada yang menyangka Greta yang telah minum Air Dewa akan menjadi makin kritis."Dokter Shaka! A ... apa yang terjadi?" tanya Alvan memelotot dengan panik."Bukannya kamu bilang kakakku bakal sembuh setelah minum Air Dewa? Kenapa nggak ada efek apa pun, bahkan dia muntah darah?" Roselia makin cemas."Tenang dulu. Ini cuma kecelakaan kecil. Biarkan aku memeriksanya lagi." Setelah menghibur, Shaka maju dan memeriksa denyut nadi Greta.Seketika, Shaka mengernyit dan bergumam, "Aneh sekali. Denyut nadi pasien jelas-jelas lemah dan pasien juga kekurangan darah. Ini adalah gejala keracunan. Racun seharusnya ternetralisasi setelah minum Air Dewa. Kenapa malah nggak ada hasil apa pun?"Air Dewa milik Shaka bukan hanya bisa memperpanjang umur, tetapi juga men
"Percaya dong! Kami percaya semua omongan Dokter Shaka!" Alvan tersenyum dan membalas, "Kalau nggak ada Dokter Shaka hari ini, Greta nggak mungkin melewati masa kritisnya.""Cuma bantuan kecil." Shaka mengelus janggutnya dan berkata dengan angkuh, "Talib, berikan dua suap Air Dewa kepada pasien. Biar nona ini melihat kehebatan gurumu.""Baik." Talib mengiakan, lalu menghampiri dengan memegang mangkuk berisikan setengah Air Dewa. Kemudian, dia menyuapi Greta dengan hati-hati.Begitu Air Dewa memasuki mulut Greta, Greta tiba-tiba menendang, lalu tidak bergerak lagi. Talib termangu. Dia menjulurkan tangan untuk memeriksa napas Greta. Sesaat kemudian, dia langsung menarik tangannya dan melapor dengan panik, "Guru, pa ... pasien mati.""Apa?" Begitu mendengarnya, ekspresi semua orang berubah drastis. Shaka yang penuh keyakinan sekalipun tak kuasa termangu."Mati? Mana mungkin!" Shaka tidak bisa percaya. Dia mendorong muridnya, lalu memeriksa denyut nadi Greta. Alhasil, dia mendapati tidak a
Pil Kebangkitan segera meleleh setelah masuk ke mulut. Cairan berwarna emas mengalir masuk ke tenggorokan dan tubuh. Vitalitas yang kuat menyebar dan menembus setiap sel tubuh. Di bawah rangsangan Pil Kebangkitan, detak jantung yang tadinya berhenti, mulai berdetak dengan pelan lagi.Tidak berselang lama, dada Greta mulai bergerak. Napasnya berangsur normal. Ketika melihat ini, Alvan berseru dengan girang, "Berhasil! Greta bernapas lagi!""Syukurlah! Untung kakakku selamat!" Roselia sampai meneteskan air mata saking senangnya.Shaka pun mengembuskan napas panjang. Untungnya, Pil Kebangkitan yang legendaris benar-benar punya efek ajaib dan berhasil membuat Greta hidup kembali. Kalau tidak, nama baiknya yang akan tercoreng. Hanya saja, Shaka masih menyayangkan Pil Kebangkitannya."Pil Kebangkitan memang luar biasa," puji Alvan dengan takjub. Hanya sebutir pil, tetapi berhasil membuat orang hidup kembali. Bisa dilihat betapa menakjubkannya Pil Kebangkitan."Prosesnya agak mengerikan, tapi
Sore hari, di dapur belakang hotel. Luther berdiri di depan tungku, menggunakan energi sejatinya untuk mengontrol suhu api dengan hati-hati.Misandari mengumpulkan bahan obat dengan sangat cepat. Hanya dalam sejam, semuanya sudah terkumpul, bahkan menyuruh orang mengantar tungku berkualitas tinggi.Luther menggunakan teknik kuno meracik pil untuk mematahkan sihir di tubuh Greta. Ilmu sihir dan serangga guna-guna hampir sama, tetapi lebih misterius dan sulit diprediksi.Untung saja, Luther punya pencapaian besar di bidang ini. Ditambah lagi dia gemar membaca, jadi menguasai banyak teknik rahasia. Tidak sulit baginya untuk meracik penawar racun.Ketika Luther sedang fokus meracik obat, Misandari tiba-tiba menghampiri. "Luther, ini gawat. Aku baru dapat kabar. Katanya kondisi Greta memburuk. Sekarang dia makin lemah. Kita harus ke sana!""Memburuk? Kok bisa?" Luther mengernyit. "Bukannya Teknik Akupunktur Revolusi telah menahan sihir di tubuhnya? Kalau jarumnya nggak dicabut, dia bisa ber
Saat ini, di vila. Greta masih tidak sadarkan diri. Napasnya makin lemah. Alvan dan Roselia panik sampai tidak bisa duduk. Adapun Shaka, dia terus bercucuran keringat saking gugupnya.Shaka terus menggunakan Teknik Akupunktur Surgawi untuk memperpanjang umur Greta. Namun, hasilnya tidak terlalu signifikan.Teknik Akupunktur Surgawi hanya bisa mengulur waktu kematian Greta. Kondisinya sama sekali tidak membaik. Jika Greta benar-benar meninggal, riwayat Shaka akan tamat!"Gimana kondisi Greta sekarang?" tanya Alvan dengan tidak sabar saat melihat Shaka basah kuyup karena berkeringat."Aku sedang berusaha ...." Shaka menyeka keringatnya. Karena terlalu gugup, dia menjadi agak kikuk. Jika pasien biasa, dia tidak perlu secemas ini. Namun, Roselia telah menyatakan dengan jelas bahwa dirinya akan mati jika gagal menyelamatkan Greta.Tidak mungkin Shaka tidak takut setelah diancam begitu, 'kan? Namun, sekarang dia tidak punya cara apa pun. Dia hanya bisa berusaha memperpanjang waktu Greta."Bi
Setelah Alvan mundur, Luther baru maju dan memulai pengobatan untuk Greta. Lantaran Shaka tidak tahu penyebab penyakit dan mendiagnosis secara sembarangan, sihir pun menyebar ke seluruh tubuh Greta.Pil yang diracik Luther saja tidak cukup untuk mengatasinya. Luther harus menggunakan akupunktur untuk memancing sihir. Sihir memiliki spiritualitas dan tahu menghindari bahaya. Jadi, tidak mudah untuk memancingnya dengan akupunktur. Cara terbaik adalah menggunakan tubuh sebagai umpan.Luther harus menggunakan tubuhnya sebagai umpan. Dia akan menyerap sihir di tubuh Greta. Prosesnya sangat bahaya, tetapi tidak ada pilihan lain untuk sekarang. Kalau ingin menolong Greta, mereka hanya bisa mencobanya."Sasha, aku akan menusuk titik akupunkturku nanti. Ini bisa memaksa sihir di tubuh Greta pindah ke tubuhku. Aku akan menyerap sebagian besar sihirnya. Nggak boleh ada kesalahan sedikit pun. Kamu harus melindungiku. Jangan ada yang mengganggu konsentrasiku," pesan Luther menoleh menatap Misandari
Ketika Alvan dan Shaka bergosip, Roselia mondar-mandir dengan cemas. Dia berkali-kali ingin bertanya, tetapi berusaha menahan diri.Meskipun merasa cemas, Roselia takut mengganggu konsentrasi Luther. Ini akan berdampak buruk pada pengobatan kakaknya. Adapun Misandari, dia terus berjaga di samping demi melindungi Luther dari gangguan apa pun.Seiring berjalannya waktu, ekspresi Greta terlihat makin kesakitan. Keringatnya makin deras. Kabut hitam menyelimutinya beserta Luther.Entah berapa lama kemudian, Luther sontak membuka mata dan menarik napas dalam-dalam. Saat berikutnya, segumpal energi sejati terbentuk di udara. Seluruh kabut hitam itu pun masuk ke tubuh Luther.Wajah Luther menjadi makin pucat. Alisnya berkerut. Luther menyerap sebagian besar sihir di tubuh Greta secara paksa. Sekalipun fisik Luther kuat, dia tetap kesulitan untuk menerimanya.Luther menepuk punggung Greta dengan kedua tangan. Seketika, kepala Greta terangkat, lalu dia menyemburkan darah berwarna hitam sebelum t
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar