"Nggak bisa dibilang rencana yang cerdik, tapi ini adalah rencana yang sederhana dan efektif. Selama dimanfaatkan dengan baik, menangkap pembunuhnya harusnya nggak sulit," kata Ozias sambil tersenyum."Tuan Ozias, rencanamu memang bagus, tapi masalahnya adalah siapa yang akan menjadi umpan ini?" tanya Elsa yang segera menyadari inti dari masalahnya.Saat ini, poin tersulit dari rencana Ozias adalah memilih orang yang akan menjadi umpannya. Orang ini bukan hanya harus peserta turnamen, kemampuannya juga harus luar biasa dan berani mengambil risiko ini. Dengan begitu, orang ini baru bisa melarikan diri dengan selamat saat menghadapi serangan pembunuh. Jika tidak, mereka akan kehilangan ahli dan rencananya juga gagal."Ini ...." Ozias mengayun kipasnya sambil sengaja melirik ke arah Luther. Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa, pilihannya sudah sangat jelas.Yuki tiba-tiba menepuk bahu Luther dan berkata dengan tersenyum ceria, "Nggak perlu memilih lagi. Aku rasa Luther adalah pilihan ya
Tak lama kemudian, di tempat pendaftaran turnamen bela diri di Gunung Narima. Para ahli dengan pakaian yang berbeda-beda sedang mengantre untuk mendaftar, begitu juga dengan Luther. Setelah rencana Ozias disepakati, dia langsung dibawa Ozias dan yang lainnya untuk pergi ke lokasi pendaftaran.Matahari hampir terbenam, tetapi orang-orang yang ingin mendaftar terus berdatangan. Namun, turnamen kali ini menetapkan batasan khusus yaitu peserta harus lulus ujian untuk bisa mendaftar. Ujiannya cukup sederhana yaitu mengangkat tungku perunggu.Gunung Narima sudah menyiapkan tiga tungku perunggu dengan masing-masing beratnya adalah 5.000 kg, 25.000 kg, dan 50.000 kg. Siapa pun yang bisa mengangkat tungku 5.000 kg akan lulus ujian dan masuk ke grup C di mana mereka akan bersaingan dengan para ahli di tingkat yang sama. Setelah menang, mereka baru bisa naik ke grup B.Bagi mereka yang bisa mengangkat tungku 25.000 kg akan dianggap unggul dan langsung masuk ke grup B. Setelah menang, mereka baru
"Huh! Mana mungkin kaldron 25 ton bisa diangkat semudah itu? Setiap hari ada ratusan hingga ribuan orang yang mendaftar, tapi hanya sedikit yang sanggup mengangkat kaldron 25 ton!"Banyak orang meragukan pria kekar itu. Bagaimanapun, kaldron 5 ton dan kaldron 25 ton berbeda jauh.Banyak orang bisa mengangkat kaldron 5 ton dengan mudah. Namun, saat dihadapkan dengan kaldron 25 ton, mereka sama sekali tidak berdaya.Terlebih lagi, kaldron harus diangkat di atas kepala untuk dinyatakan berhasil. Hal itu sama sekali tidak mudah."Harap sadari batas kemampuanmu. Mengangkat kaldron seberat 25 ton bukan perkara mudah," pesan wasit."Aku sudah berlatih selama belasan tahun untuk hari ini. Aku pasti bisa mengangkat kaldron 25 ton ini. Kalian lihat saja aksiku!" ucap pria kekar itu dengan percaya diri. Setelah itu, dia langsung berjalan menuju kaldron kedua.Ukuran kaldron kedua ini dua kali lebih besar dari kaldron pertama, tingginya hampir mencapai tiga meter. Hanya melihat ukurannya saja suda
Pria kekar itu jatuh pingsan. Lantaran terlalu memaksakan diri hingga melampaui batasnya, pembuluh darahnya pecah. Setelah muntah darah, dia langsung tidak sadarkan diri.Otot pria itu robek, kedua matanya merah, dan meridian di tubuhnya cedera serius. Jangankan bertarung, dia bahkan belum tentu bisa bangun dari tempat tidur dalam beberapa hari ke depan."Tuh, 'kan! Sudah kubilang dia nggak akan bisa. Sok sekali! Lihat apa akibatnya!""Iya, kaldron 25 ton itu nggak mungkin bisa diangkat sembarangan orang.""Padahal dia sudah lulus ujian, tapi dia malah memaksakan diri sampai muntah darah. Nggak sadar diri, sih!"Melihat pria kekar tadi jatuh pingsan, orang-orang mulai berkomentar. Ada yang mengejek, ada pula yang merasa simpati.Mampu mengangkat kaldron 5 ton saja sudah hebat. Namun, hanya orang dengan bakat luar biasa yang bisa mengangkat kaldron 25 ton.Bagaimanapun, mengangkat kaldron dari tanah dan benar-benar mengangkatnya di atas kepala adalah dua hal yang berbeda. Mengangkat kal
Luther sudah menyamar agar penampilannya tidak menonjol. Seharusnya wanita secantik itu tidak mungkin tertarik padanya."Bree, dunia persilatan sangat berbahaya. Jangan sembarangan bicara sama orang asing. Banyak orang yang pura-pura baik!"Dua pemuda di depan Bree menoleh ke belakang. Pemuda yang pertama mengenakan pakaian hijau dan yang satunya lagi mengenakan baju kuning.Pemuda berbaju hijau terlihat kuat dengan tubuhnya yang tinggi dan berotot. Sementara itu, pemuda berbaju kuning bertubuh pendek. Wajahnya yang tirus memberikan kesan seakan-akan dia kurang gizi."Kak Revan, Kak Taurus, ini Luther. Dia juga datang untuk ikut dalam kompetisi seni bela diri," ucap Bree."Ada banyak orang yang mendaftar di kompetisi ini, tapi nggak semua orang bisa lulus ujian. Beberapa orang hanya akan berakhir sebagai penonton," kata Revan yang mengenakan baju hijau dengan tenang. Dia menatap Luther dengan dingin."Ucapan Kak Revan nggak salah. Di antara banyak orang di sini, belum tentu ada satu da
"Huh! Dasar bocah naif. Sebentar lagi kamu akan lihat kalau masih banyak orang yang lebih hebat darimu di dunia ini!" cibir Taurus. Dia jelas memandang remeh Luther yang tidak berasal dari sekte mana pun."Kontestan nomor 846 gagal, berikutnya!" ucap wasit dengan lantang.Seorang pesilat gagal dalam ujian pendaftaran dan pergi dengan kecewa."Taurus, sekarang giliranmu. Jangan mempermalukan Sekte Ilmu Kegelapan," pesan Revan sambil mengangkat dagunya.Taurus adalah kontestan nomor 847, Revan kontestan nomor 848, dan Bree nomor 849."Tenang saja, Kak Revan. Murid elite Sekte Ilmu Kegelapan nggak ada yang lemah. Kalau aku bahkan nggak bisa lulus ujian pertama, lebih baik aku mati!" ucap Taurus sambil menepuk dadanya dengan percaya diri.Ujian mengangkat kaldron hanyalah ujian paling dasar. Jika Taurus tidak mampu melewati ujian ini, bagaimana dia bisa bersaing dengan orang-orang hebat lainnya di arena? Bagaimana dia bisa mengharumkan nama Sekte Ilmu Kegelapan?"Bagus. Pergilah, tunjukkan
"Huh! Nggak ada kemampuan, tapi sombong betul! Kamu belum tentu bisa mengangkat kaldron 5 ton, tapi sudah berani membual soal kaldron 25 ton. Omong kosong!" cibir Taurus."Taurus, dia ingin mengangkat kaldron 25 ton, beri saja dia kesempatan. Bawa kaldron itu ke hadapannya. Biar kita lihat seberapa hebat kemampuannya," ucap Revan.Menurut Revan, Luther pasti hanya mencari alasan dan mencoba menakut-nakuti Taurus dengan kaldron 25 ton."Oke! Akan kutunjukkan betapa mengerikannya kaldron 25 ton pada bocah ini!" sahut Taurus.Taurus mengembalikan kaldron 5 ton tadi ke tempat semula, lalu berujar pada wasit, "Aku mau mencoba tantangan kaldron 25 ton!""Kontestan nomor 844 gagal dalam tantangan tadi. Kamu yakin ingin mencoba?" tanya wasit.Ujian mengangkat kaldron memiliki risiko. Jika seseorang terlalu memaksakan diri, meridiannya bisa rusak dan mengakibatkan tubuhnya cedera serius. Pria kekar tadi sudah menjadi contoh nyata."Aku murid elite dari Sekte Ilmu Kegelapan. Jangan bandingkan ak
"Aku bisa atau nggak, kamu akan lihat sendiri nanti," ucap Luther sambil tersenyum tipis.Luther tidak ingin lanjut mendebat Taurus. Di matanya, Taurus dan Revan tidak lebih dari sekadar badut yang menggelikan."Oke! Biar kusaksikan gimana kamu mempermalukan dirimu sendiri nanti!" balas Taurus dengan raut marah.Sorot mata Taurus seperti hendak melahap habis Luther. Dia belum pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya. Dia bertekad untuk mendapatkan kembali kehormatannya hari ini.Jika Luther gagal mengangkat kaldron 5 ton, Taurus akan mentertawakannya habis-habisan. Dia akan menggunakan kesempatan itu untuk melampiaskan kemarahannya."Taurus, tenangkan dirimu. Jangan sampai kamu kehilangan kendali hanya karena orang semacam ini," ucap Revan sambil mendekat.Revan menepuk bahu Taurus dan berkata dengan raut tenang, "Kamu unggul dalam kecepatan dan teknik. Wajar kalau kekuatanmu sedikit rendah. Nggak apa-apa, lihat saja performaku nanti.""Kak Revan, semua tergantung padamu sekarang. Tu
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk