Kebetulan, Kiral yang merupakan pelayan Misandari membawa sejumlah besar suplemen. Setelah beristirahat sejenak, mereka kembali melanjutkan perjalanan.Setelah perjalanan 3 hari, mereka akhirnya keluar dari Gurun Maut pada sore hari ketiga dan kembali ke desa.Selama 3 hari ini, mereka melewati hari-hari mereka dengan penuh waspada sehingga tidak tidur. Mereka khawatir ada bahaya yang terjadi. Begitu tiba di desa, semua orang pun menghela napas lega."Sudah sore. Kita istirahat di desa malam ini. Kalau ada yang punya urusan mendesak, kalian boleh pergi duluan. Aku pamit dulu," ucap Misandari di depan pintu masuk desa. Kemudian, dia membawa tim pengawalnya ke penginapan.Misi sudah berakhir sehingga sudah waktunya tim mereka dibubarkan. Mereka sama-sama untung karena mendapat harta karun. Kelak, mereka tidak akan saling mengganggu."Kak, ada yang ingin kubicarakan. Apa kamu punya waktu sebentar?" Ketika Luther hendak pergi, Jennie tiba-tiba memanggilnya. Penampilan wanita itu tampak mal
"Huh! Sok hebat!" maki Toro sambil memandang Luther yang berjalan menjauh. Bagaimana bisa Luther menolak wanita cantik yang berinisiatif melemparkan diri ke pelukannya?Menurut Toro, Luther hanya pria munafik. Tentunya, Toro tidak berani bersikap lancang karena kesenjangan kekuatannya dengan Luther sangat besar. Pada akhirnya, dia membawa para anggotanya pergi.Perjalanan Gurun Maut kali ini membuat timnya mengalami kerugian besar. Untungnya, mereka mendapat banyak harta karun. Asalkan dijual, mereka bisa hidup bergelimang harta."Kak, sepertinya kamu salah target. Kak Luther sama sekali nggak tertarik padamu," ejek murid Sekte Gauta.Jennie memang cantik, tetapi kepribadiannya terlalu buruk. Kalau berpacaran dengan wanita seperti ini, mereka bisa dikhianati kapan saja."Huh!" Senyuman Jennie seketika menghilang. Ekspresinya menjadi sangat dingin. Para pria selalu termakan triknya, tetapi Luther malah berbeda. Yang paling membuatnya marah adalah Luther sama sekali tidak peduli padanya.
"Me ... mereka sudah meninggal," sahut Jennie sambil menangis. Kemudian, dia menceritakan semuanya dengan sedih."Maksudmu, Aliansi Mola menyergap kalian demi merebut harta karun?" Begitu mendengarnya, ekspresi Carla menjadi sangat suram."Ya, mereka benar-benar gila dan serakah. Karena jumlah mereka lebih banyak, mereka membunuh semua murid Sekte Merpati," sahut Jennie sambil terisak-isak."Dasar berengsek! Beraninya mereka membunuh murid Sekte Merpati! Suatu hari nanti, aku akan membuat mereka membayar dengan nyawa mereka!" ujar Carla yang menggertakkan gigi dengan kesal.Semua murid yang diutus oleh Carla adalah murid elite Sekte Merpati. Bagaimana mungkin dia tidak merasa sedih mendengar kabar kematian mereka?"Kalau nggak ada bantuan Kak Omri dan lainnya, mungkin aku juga sudah mati," ucap Jennie yang masih menangis."Omri, terima kasih sudah menolongnya. Sekte Merpati berutang budi pada Sekte Gauta." Ekspresi Carla tampak dipenuhi rasa syukur."Ketua, jangan sungkan begini. Sekte
"Apa? Cairan spiritual?" Begitu mendengarnya, semua anggota Sekte Merpati sontak memasang ekspresi terkejut.Bagi pesilat, cairan spiritual adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Jika memilikinya dalam jumlah banyak, pesilat biasa sekalipun bisa menembus tingkat master dalam waktu singkat.Sayang sekali, cairan spiritual terlalu langka dan berharga, bahkan harus dimurnikan sehingga sulit untuk diperoleh. Tidak berlebihan untuk mengatakan sebotol kecil cairan spiritual bisa menyebabkan pertumpahan darah. Jadi, 8 kantong air yang dibawa oleh Jennie ini jelas bernilai tinggi."Tebakan Guru benar. Isi kantong air ini memang cairan spiritual. Aku bukan cuma punya 1 kantong, tapi 8 kantong!" seru Jennie dengan girang."De ... delapan kantong?" Carla tampak tercengang. Kedua tangannya sampai bergetar. Ekspresinya dipenuhi ketidakpercayaan.Anggota Sekte Merpati mengira ada yang salah dengan pendengaran mereka. Jika semua kantong air ini berisikan cairan spiritual, itu berarti sekte me
Malam segera tiba. Di dalam penginapan, Misandari dan tim pengawal kembali ke kamar setelah makan malam. Namun, ada 2 tim kecil yang bertugas berpatroli untuk berjaga-jaga.Selama berada di Gurun Maut, mereka terus dihantui oleh rasa takut. Kini, mereka akhirnya bisa beristirahat dengan baik.Di sebuah kamar di lantai 2, Luther mandi air hangat dengan santai. Kemudian, dia duduk di ranjang dan memejamkan mata untuk beristirahat.Misi kali ini akhirnya selesai. Luther sama sekali tidak tertarik pada harta karun lain dan hanya menginginkan sebotol cairan spiritual. Dia tidak pernah meminum cairan spiritual sehingga merasa penasaran dengan rasanya.Dengan basis kultivasi Luther, peningkatan yang diberikan dari cairan spiritual tidak lagi besar. Selain itu, Luther memiliki Mutiara Spiritual sehingga peningkatan basis kultivasinya tentu cepat. Makanya, dia tidak tertarik dengan cairan spiritual.Faktanya, tubuh seseorang akan merasa tertekan jika minum terlalu banyak cairan spiritual. Caira
Sambil berbicara, Jennie mencondongkan tubuhnya ke depan. Tangannya yang lembut menyentuh dada kekar Luther.Matanya yang indah seolah-olah bisa memancarkan cahaya. Pesona yang dipancarkan Jennie pun seolah-olah bisa menguasai seluruh hati Luther.Jika pesilat biasa, mereka pasti sudah termakan trik ini. Ini adalah sihir pemikat Sekte Merpati yang bernama Teknik Mabuk Kepayang.Sekte Merpati bisa berdiri kokoh di wilayah barat daya dan berkembang pesat berkat Teknik Mabuk Kepayang. Makin cantik seorang wanita, mereka akan makin mahir dalam teknik ini. Dengan begitu, para pria pun akan makin terpesona.Jennie telah mempelajari Teknik Mabuk Kepayang sejak kecil, makanya memiliki pencapaian sebesar ini. Ditambah lagi dengan penampilannya yang menggoda, pria mana yang bisa menahan diri?Omri bisa terpikat pada Jennie juga karena teknik ini. Jennie yakin asalkan Luther memiliki hasrat, dia bisa menghancurkan pertahanan mental Luther dan memilikinya sepenuhnya."Hei, sudah cukup belum? Kalau
Luther bersiap-siap untuk tidur, tetapi tiba-tiba muncul wanita lain di kamarnya. Wanita itu mengenakan cadar sehingga Luther tidak bisa melihat wajahnya. Namun, mata wanita itu terlihat sangat hidup.Seluruh sosoknya memancarkan aura elegan dan mulia. Hanya dengan melihat sekilas, orang-orang akan kesulitan untuk mengalihkan pandangan. Wanita itu tidak lain adalah Misandari."Hah? Kapan kamu masuk ke kamarku?" tanya Luther yang termangu sejenak. Ekspresinya tampak agak aneh. Dia mengobrol dengan Jennie tadi sehingga tidak memperhatikan hal lainnya."Kak, aku merasa takut dan kesepian malam ini. Apa kamu bisa menemaniku?" ejek Misandari yang sengaja menggunakan nada bicara centil seperti Jennie."Kamu ini seorang putri. Apa nggak bisa bersikap yang baik?" tanya Luther sambil mengerlingkan matanya."Hehehe. Luther, Luther, aku nggak nyangka pesonamu begitu besar. Wanita cantik seperti Jennie sampai berinisiatif mendekatimu," sindir Misandari. Dia meneruskan, "Kalau aku jadi kamu, aku pa
Bubuk Pelemah Tubuh adalah obat bius yang tidak berwarna ataupun berbau. Bubuk ini sangat terkenal di dunia persilatan dan khusus digunakan untuk melawan seorang master.Begitu terkena Bubuk Pelemah Tubuh, master hebat sekalipun akan kewalahan. Mereka tidak akan bisa mengerahkan energi astral dan hanya akan dibunuh."Aku nggak nyangka Guru sudah membuat persiapan sematang ini. Baguslah! Dengan bubuk ini, rencana kita pasti akan berjalan dengan lancar!" seru Jennie dengan wajah berseri-seri.Dari seluruh kelompok Misandari, yang bisa menimbulkan ancaman bagi mereka hanya Luther. Yang lainnya bukan masalah besar bagi mereka."Ketua, orang Sekte Gauta sudah datang," lapor seorang murid Sekte Merpati sambil berjalan masuk."Persilakan mereka masuk." Mata Carla tampak berbinar-binar. Segera, di bawah bimbingan anggota Sekte Merpati, tampak belasan orang memasuki ruangan.Yang memimpin adalah seorang pria paruh baya. Pria itu memegang pedang berwarna emas. Raut wajahnya tampak garang dan aur