"Membantumu?" Begitu mendengarnya, semua orang bertatapan dengan heran. Mereka sibuk melarikan diri tadi. Siapa yang sempat membantu Vasuki lagi? Apa telah terjadi sesuatu yang tidak mereka ketahui?"Senior, kamu begitu hebat. Mana mungkin kamu perlu bantuan kami.""Benar, kami nggak mungkin bisa membantu dalam pertarungan seperti itu.""Senior, jangan-jangan ada yang mengganggu pertarunganmu tadi? Kurang ajar sekali!"Semua orang sibuk berdiskusi dan tidak tahu apa yang terjadi. Menurut mereka, hanya ahli bela diri seperti Vasuki yang bisa mengatasi pertarungan tadi. Tanpa Vasuki, pasti sudah banyak yang mati."Senior, apa ada yang terjadi?" tanya Omri."Nggak kok. Ya sudah kalau bukan kalian." Vasuki menggeleng dan tidak berbicara lagi. Dia mencoba bertanya untuk mencari tahu kebenaran, tetapi sepertinya tidak ada gunanya.Jika ada seorang grandmaster yang bersembunyi di tim mereka, sepertinya Vasuki akan kesulitan menerima kenyataan ini. Jadi, anggap saja ada ahli bela diri yang keb
"Kapten Toro, kamu bisa mengenali siapa dua kelompok di depan kita itu?" Misandari tidak langsung bertindak, melainkan mengamati situasinya dan bertanya."Jumlah orang di kelompok itu banyak. Dilihat dari pakaian mereka, sepertinya orang-orang dari Aliansi Mola." Setelah mengamati dengan teliti, Toro segera mengetahui identitas orang-orang itu."Aliansi Mola? Apa latar belakang mereka?" tanya Misandari.Toro menjelaskan dengan menyipitkan mata, "Ada tiga sekte besar yang paling terkemuka di barat daya yaitu Sekte Drakonas, Sekte Gauta, dan Sekte Ligiken. Di bawah ketiga sekte itu ada enam kekuatan besar dan Aliansi Mola adalah salah satunya.""Tapi, Aliansi Mola ini berbeda dengan sekte besar lainnya. Cara bertindak mereka agak ekstrem, jadi reputasi mereka kurang baik. Para muridnya juga campur aduk, segala macam ada."Mendengar perkataan itu, Omri yang berada di samping mendengus. "Huh! Sebenarnya, Aliansi Mola itu hanya aliansi yang terbentuk dari sekumpulan penjahat dengan karakter
"Lancang! Kamu pikir kamu ini siapa? Berani-beraninya sewenang-wenang!" Melihat tunangannya diancam, Omri tidak bisa menahan amarahnya.Awalnya, dia berniat untuk menyelesaikan masalah ini tanpa pertikaian, tetapi orang-orang dari Aliansi Mola ini terlalu sombong. Mereka tidak menghormati dan bahkan menantang Sekte Gauta secara terang-terangan, sungguh keterlaluan."Kamu ...."Saat anggota Aliansi Mola hendak berbicara, Hasan malah menghentikannya dan berkata, "Kalian, harta ini hanya benda mati saja, sama sekali nggak berarti kalau dibandingkan dengan nyawa. Kalian pasti mengerti logika ini, 'kan?""Kenapa kalau mengerti?" tanya Omri sambil menyipitkan mata.Hasan berkata dengan tenang, "Kalau mengerti, kalian harusnya menyerahkan harta itu. Setelah mendapatkan harta itu, kami akan segera pergi dan nggak akan menyulitkan kalian. Bagaimana?"Jennie memelotot dan berteriak, "Jangan bermimpi! Meskipun mati, aku juga nggak akan menyerahkan harta ini pada orang-orang licik seperti kalian."
"Hah?" Melihat beberapa orang yang melarikan diri dengan cepat di kejauhan, Omri tertegun sejenak. Dia benar-benar tidak menyangka Jennie dan yang lainnya akan melarikan diri begitu saja, bahkan sama sekali tidak pamit padanya.Meskipun berencana untuk mundur, mereka harusnya memberitahunya sebelumnya. Apa yang mereka lakukan sekarang? Mengkhianati teman?"Kak Omri menghadapi bahaya untuk menyelamatkan para murid Sekte Merpati, tapi mereka malah berbalik dan melarikan diri. Benar-benar sekelompok orang yang nggak tahu berterima kasih," kata Toro yang bersembunyi di kegelapan yang tidak jauh dari sana sambil menggelengkan kepala."Hati manusia memang sulit ditebak. Sepertinya tunangan Kak Omri ini juga bukan orang baik.""Kasihan Kak Omri. Demi beberapa orang tak tahu berterima kasih ini, dia malah terjebak dalam situasi ini."Semua orang mulai membahas hal itu. Konon, Sekte Gauta dan Sekte Merpati memiliki hubungan yang baik, Omri dan Jennie juga memiliki ikatan pertunangan. Secara log
Omri dan rombongannya segera mengikuti suara teriakan itu. Begitu tiba di lokasi, mereka melihat Jennie sudah dikepung oleh para anggota Aliansi Mola.Para murid Sekte Merpati yang sebelumnya sudah tergeletak dalam genangan darah, hanya tersisa Jennie sendirian yang bertahan. Jennie memang sudah terluka dan menghabiskan banyak tenaga, sehingga nasibnya sudah bisa diperkirakan."Saudara-saudaraku, wanita ini cantik sekali, sayang sekali kalau dibunuh. Sebaiknya kita tangkap dia hidup-hidup, hari ini kita bisa bersenang-senang dengannya," teriak seorang pria yang memimpin dengan kedua mata yang bersinar dan terus memperhatikan tubuh Jennie."Nggak masalah!" kata sekelompok anggota Aliansi Mola sambil tersenyum jahat dan ekspresi mereka penuh dengan niat jahat.Murid pertama dari Sekte Merpati adalah wanita cantik yang terkenal di dunia persilatan. Jika mereka bisa menikmati tubuh Jennie, tidak sia-sia mereka mengambil risiko nyawa untuk datang ke sini."Dasar nggak tahu malu! Aku akan me
Terdengar suara jeritan kesakitan berganti-ganti. Selain pria yang memimpin yang memiliki kekuatan luar biasa hingga mampu semua panah yang memelesat ke arahnya, anggota Aliansi Mola lainnya terjatuh ke dalam genangan darah."Sialan! Berani-beraninya kalian membunuh anggota Aliansi Mola. Kalian tunggu saja, masalah hari ini belum selesai!" kata pria yang memimpin itu dengan ekspresi ganas, lalu segera melarikan diri."Kak Omri, jangan biarkan dia lari!" teriak Jennie dengan segera."Berengsek, jangan lari!" Tanpa berpikir panjang, Omri langsung mengejar dan bertarung dengan pria yang memimpin itu.Sebagai ketua tim di Aliansi Mola, kemampuan pria yang memimpin itu cukup kuat. Namun, dibandingkan dengan Omri yang merupakan genius dari Sekte Gauta, pria itu masih kalah.Setelah bertarung untuk beberapa saat, Omri yang hampir saja melukai lengannya akhirnya berhasil menjatuhkan pria itu ke tanah. Dia menahan pria itu dengan mengarahkan pedang panjang di tenggorokan pria itu hingga tidak b
Para murid Sekte Gauta memang tidak puas dengan tindakan Jennie, tetapi mereka akhirnya menahan diri karena menghormati Omri.Dengan perlindungan Omri, Jennie pun akhirnya bergabung dalam kelompok dengan aman."Jennie, aku perkenalkan padamu sebentar. Ini adalah Nona Misandari, orang yang cantik dan baik hati. Tadi berkat bantuan dari Nona Misandari untuk mengusir orang-orang dari Aliansi Mola, kita baru bisa selamat," kata Omri memperkenalkan Misandari pada Jennie.Jennie memberi hormat pada Misandari dan berkata dengan penuh rasa terima kasih, "Terima kasih, Nona Misandari. Aku sangat berterima kasih atas bantuanmu. Setelah kembali ke sekte nantinya, aku pasti akan melaporkannya pada ketua sekte agar dia memberikanmu penghargaan yang layak."Misandari tersenyum dengan lembut. "Nona Jennie terlalu sungkan. Kamu adalah tunangan Kak Omri, berarti kamu adalah teman kami juga. Membantumu adalah hal yang wajar.""Nona Misandari, bagaimanapun juga, Sekte Gauta dan Sekte Merpati berutang bud
"Tempat harta? Tempat harta seperti apa?"Begitu mendengar perkataan Jennie, semua orang langsung bersemangat. Tujuan mereka masuk ke oasis ini memang untuk mencari harta. Namun, mereka bukan hanya belum menemukan apa pun sampai sekarang, malahan banyak yang kehilangan nyawa. Sekarang mereka mendengar ada tempat harta, mereka tentu saja sangat antusias."Sebenarnya, aku berencana untuk menjelajah tempat harta ini setelah pasukan bantuan dari Sekte Merpati tiba," kata Jennie dengan ragu-ragu, berpura-pura untuk kesulitan."Nona Jennie, kita nggak boleh melewatkan kesempatan ini. Kalau menunggu pasukan bantuan dari Sekte Merpati tiba, mungkin tempat itu sudah dijelajahi orang lain," kata Toro yang mulai tergesa-gesa. Dia akhirnya mendapat kesempatan untuk mendapat harta, dia tentu saja enggan untuk melewatkannya."Benar. Nona Jennie, sekarang kita berada di pihak yang sama, aku rasa sebaiknya kamu jujur saja agar kita bisa pergi mencari harta itu bersama-sama dan membagi rata harta itu.