Share

Bab 1935

"Pak ... Pak ... aku benar-benar nggak tahu apa yang kamu katakan. Tolong lepaskan aku. Aku kesulitan bernapas." Wanita paruh baya itu meronta-ronta dengan wajah memerah. Namun, semua usahanya sia-sia.

Di hadapan Luther, wanita paruh baya ini tidak ada bedanya dengan seekor anak ayam yang lemah. Dia bisa mati kapan saja.

"Luther, apa yang kamu lakukan?" tanya Omri sambil mengernyit. Pendekar yang baik tidak akan menindas rakyat biasa dengan cara seperti ini.

"Luther, kamu sudah gila ya? Dia berbaik hati mengantar lilin untuk kita. Kamu malah menyerangnya. Di mana letak perikemanusiaanmu?" tegur Toro dengan murka.

Adapun Vasuki, dia masih menikmati anggurnya dengan santai, seolah-olah masalah ini tidak ada urusan dengannya. Sementara itu, Misandari tampak bingung, tetapi tidak mengatakan apa pun. Dia tahu Luther melakukan semua ini karena punya alasan.

"Ada yang salah dengan orang ini. Dia ingin mencelakai kita," ujar Luther sambil menatap wanita paruh baya itu lekat-lekat. Dia tidak be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status