Share

Bab 1899

"Di mana peta itu?" tanya Luther.

"Di ruang bawah tanah Yusuf. Aku bisa membawamu ke sana," ujar Bahran.

"Ruang bawah tanah?" Huston memicingkan mata dan memperingatkan, "Bahran, sebaiknya kamu jangan macam-macam atau kami akan bertindak kejam!"

Bangunan seperti ini biasanya dilengkapi dengan jebakan dan senjata tersembunyi. Itu sebabnya, Huston khawatir Bahran berniat jahat pada mereka.

"Sekarang aku sudah kalah telak. Aku nggak akan berani macam-macam," ucap Bahran dengan raut wajah getir.

"Bawa jalan." Luther tidak berbasa-basi. Dia mengangguk kepada kedua prajurit untuk membawa Bahran.

"Sebentar, aku butuh salah satu tangan Yusuf untuk membuka brankas di ruang bawah tanah," ujar Bahran.

"Mudah saja." Huston sontak menghunuskan pedangnya dan memotong tangan kanan Yusuf. Dia menyodorkannya kepada Bahran dan berkata, "Nah, untukmu."

Bahran tertegun sesaat. Akan tetapi, dia tidak berani berbasa-basi sehingga segera memimpin jalan. Tidak berselang lama, mereka pun memasuki markas dan ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ejang Sukiman
bertele tele terus, aku hapus aplikasi GD mulai hari ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status