Share

Bab 1900

"Bahran, kenapa diam saja? Kamu menungguku berfoto denganmu? Cepat keluarkan peta itu!" perintah Jayden yang merasa kesal. Dia hanya bisa melampiaskan amarahnya kepada Bahran.

"Ya, ya. Sebentar." Bahran tidak berani berlama-lama. Dia segera datang ke depan pintu, lalu mengeluarkan tangan Yusuf dan menekan area tengah dengan pelan.

Bip! Pintu yang berat terbuka secara perlahan, memperlihatkan brankas besi. Ukuran brankas itu sekitar 100 meter. Di bagian tengahnya, terlihat setumpuk emas yang jauh lebih tinggi dari manusia. Selain emas, masih ada berbagai harta karun yang tak ternilai harganya.

"Ini gudang pribadi Yusuf. Dia menyimpan semua barang yang disukainya di sini," jelas Bahran.

"Hm, banyak juga." Huston mengamati, lalu berkata, "Kalau dipakai semua, kita bisa beli kota."

"Ini masih belum seberapa. Kalau dibandingkan dengan gudang harta karun Paviliun Lingga, barang-barang di sini masih termasuk sedikit," sahut Bahran.

"Serius?" Huston terkejut. "Itu artinya, harta karun Paviliun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
daeng -
lanjuuuuut
goodnovel comment avatar
Leistiono
lanjut[ ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status