Share

Bab 1814

"Kalau ingin masuk, langkahi dulu mayat kami!" seru Haruna dengan aura yang kuat. Dia berdiri di depan sendirian, tetapi sama sekali tidak terlihat takut. Dia hanya petarung tingkat sejati, tetapi aura yang dipancarkannya jauh lebih kuat daripada seorang master.

Jangankan prajurit biasa, Waiz sekalipun terkejut melihatnya. Dia mengernyit, tidak berani bertindak gegabah dan hanya bisa melirik 3 amangkurat lainnya.

Mereka boleh mengancam dan mendesak, tetapi harus punya alasan tepat. Jika tidak, rakyat hanya akan memaki mereka habis-habisan.

Mereka mengepung istana dengan kedok menyelidiki pembunuh mendiang Raja. Meskipun agak keterlaluan, mereka bisa beralasan diri mereka kehilangan kendali karena kesedihan mendalam.

Namun, jika sang ratu terbunuh karena mereka, mereka tidak akan bisa terlepas dari dosa ini tanpa peduli bagaimana menjelaskan. Ketika saat itu tiba, publik hanya akan marah besar.

Selain itu, bukan hanya berbagai kelompok besar di Atlandia, tetapi orang-orang di Midyar jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status