Share

Bab 1787

"Baiklah, kamu bisa menyamar menjadi pengawal. Tapi sebelum itu, kamu harus merias wajah sedikit supaya nggak ketahuan." Sutomo akhirnya mengalah. Meskipun berisiko, dia tidak punya pilihan lain.

Siang hari, di kediaman Raja Atlandia. Meskipun kabar kematian Walter dirahasiakan, pejabat yang datang cukup banyak. Beberapa merasa kehilangan, tetapi ada juga yang merasa senang di atas penderitaan orang.

Terlihat 2 pria paruh baya bertubuh kekar dan berzirah berjalan masuk. Masing-masing membawa pasukan. Semua bawahan mereka membawa golok dan tampak galak. Keduanya tidak lain adalah Abram dan Chokri.

"Kedua jenderal, tolong lepaskan zirah dan senjata kalian sebelum masuk," ujar seorang pengawal sambil memberi hormat.

"Huh! Aku nggak pernah melepaskan zirah dan senjataku kalau berada di luar! Minggir!" tegur Abram.

"Jenderal, ini aturan istana. Tolong dituruti," kata pengawal itu lagi.

"Aturan? Aturan bapakmu!" Abram sontak menampar pengawal itu dan membentak, "Siapa kamu? Beraninya kamu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kenneth Cory
Ini bab kosong ngapain di kira bab anjir..!syg koinnya…
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status