"Gerald?"Begitu mendengar kata itu, suasana di sekitar tiba-tiba menjadi hening. Dahulu, Putra Kirin Keluarga Bennett ini sangat bersinar dan terkenal di seluruh negeri. Namun, setelah kekacauan di Kota Terlarang sepuluh tahun yang lalu, Gerald menghilang dan sampai sekarang pun tidak ada kabarnya. Oleh karena itu, semua orang terkejut karena sekarang nama itu tiba-tiba diungkit."Pangeran Huston, kamu sedang bercanda ya? Pangeran Gerald sekarang nggak ada kabarnya, nggak ada yang tahu di mana dia berada. Memintanya menjadi marsekal Atlandia, bukankah Itu sama saja omong kosong?" kata Abram sambil melambaikan tangannya."Benar, Pangeran Huston. Kita harus berpikir realistis. Daripada mengharapkan Pangeran Gerald, lebih baik mengandalkan Jenderal Jayden saja," kata Chokri ikut menyetujuinya. Mereka berpikir orang yang dimaksud Huston adalah dirinya sendiri, tetapi Huston malah menyebut orang yang telah hilang selama sepuluh tahun. Sungguh omong kosong."Ayahku meninggal, kakakku pasti
"Ambisi besar Jayden ini sudah disembunyikan selama bertahun-tahun. Sekarang Ayah tiba-tiba meninggal, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kekuasaan. Masalah ini masih belum selesai," kata Huston dengan ekspresi serius."Benar. Meskipun mereka nggak berani terang-terangan, mereka pasti akan diam-diam melakukan sesuatu. Selanjutnya mungkin akan ada banyak masalah," kata Haruna sambil menghela napas. Jika bukan karena Walter tiba-tiba mati, orang-orang ini tidak akan berani sewenang-wenang."Alangkah baiknya kalau Kak Gerald ada di sini," kata Huston sambil menghela napas."Huston, bakatmu nggak kalah dari kakakmu. Apa yang bisa dia lakukan, aku yakin kamu juga bisa melakukannya," bujuk Haruna."Ibu, aku tahu kemampuanku sendiri, aku masih kalah jauh dari Kak Gerald," kata Huston sambil menggelengkan kepala.Haruna berkata dengan tegas, "Jangan meremehkan dirimu sendiri! Ayahmu sudah tiada. Setelah upacara pemakaman selesai, aku akan segera melaporkan pada Raja agar
Saat ini, di depan gerbang istana. Jayden, Abram, dan Chokri memimpin sekelompok pengawal tergesa-gesa keluar dari tempat itu.Setelah meninggalkan istana, Abram akhirnya berkata, "Jenderal Jayden, Haruna dan Huston ini benar-benar nggak tahu diri. Apa kita akan membiarkan mereka begitu saja?""Tentu saja nggak, tapi kita juga nggak boleh terlalu terang-terangan karena sebagian besar perwira Pasukan Naga Hitam setia pada Raja. Kalau kita benar-benar membuat keributan, kita nggak akan mendapatkan keuntungan apa pun," kata Jayden sambil menyipitkan mata."Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Abram lagi.Jayden berkata dengan nada ambigu, "Kalau nggak bisa bertindak terang-terangan, kita akan menekan secara diam-diam. Begitu terjadi kekacauan di Atlandia dan istana dalam bahaya, mereka akan tahu siapa pilar penyangga yang sebenarnya.""Aku mengerti! Aku akan segera mengatur orang untuk membuat masalah di berbagai tempat. Saat para rakyat mulai mengeluh dan istana juga nggak mampu men
Hanya dengan cara seperti ini, para pejabat itu baru bisa mempertahankan jabatan mereka saat ini.Saat ini, satu-satunya orang yang memiliki kualifikasi, kemampuan, dan kekuatan untuk meneruskan posisi Raja Atlandia adalah Jenderal Besar, Jayden. Pertama, dia adalah anggota Keluarga Bennett, yang berarti dia adalah anggota keluarga kerajaan yang sah. Kedua, dia mengendalikan setengah dari pasukan Atlandia sebagai seorang jenderal besar, sehingga memiliki kekuasaan yang sangat besar. Ketiga, dia sudah mempersiapkan diri baik dalam hal koneksi, reputasi, ataupun prestasi selama bertahun-tahun ini, sehingga dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menduduki takhta.Bisa dibilang, saat ini Jayden adalah calon penerus takhta yang diinginkan semua orang. Setelah memberikan penghormatan, banyak pejabat yang langsung pergi ke kediaman jenderal besar untuk menyatakan kesetiaan mereka padanya.Tindakan para pejabat ini tentu saja tidak luput dari pengawasan istana, tetapi saat ini Haruna tidak bis
"Kakak?" Melihat pria yang melepas topeng kulit manusia di wajahnya, Huston tertegun sejenak karena merasa terkejut dan gembira. Pria itu adalah Gerald yang menyamar untuk masuk ke dalam istana."Huston, kamu sudah banyak berkembang, sudah bisa berdiri sendiri," kata Luther sambil menatap adik tirinya dengan tatapan yang bangga. Sebenarnya, dia sudah mendengar semua pembicaraan Huston dengan Haruna tadi. Dia merasa sangat terharu dengan kepercayaan dari adiknya itu. Tentu saja, dia merasa kekhawatiran Haruna tidak ada salahnya juga. Sejak dahulu, perebutan kekuasaan selalu membuat saudara saling berkhianat dan ayah anak saling membunuh. Kekhawatiran Haruna untuk putranya itu sangat wajar."Kak, sejak kapan kamu kembali ke Atlandia?" tanya Huston."Baru saja kembali dua hari yang lalu," jawab Luther."Apa kamu sudah tahu masalah tentang ayah?" kata Huston dengan suara yang agak bergetar.Luther menatap foto di aula pemakaman itu sambil menganggukkan kepala dan tidak berbicara. Terakhir
"Aku benar-benar nggak bisa! Kak, takhta ini milikmu!" kata Huston dengan agak panik."Sudahlah, masalah takhta ini kita bicarakan lagi nanti, sekarang kita sedang menghadapi masalah dari dalam dan luar Atlandia. Sekarang yang paling penting adalah menyelesaikan semua masalah ini dulu." Luther mengalihkan topik pembicaraannya."Kak, asalkan kamu mau menanganinya, aku pasti akan mendukungmu sepenuhnya!" kata Huston dengan ekspresi serius.Luther menggelengkan kepala dan berkata, "Sekarang aku masih nggak boleh tampil di depan umum. Jayden dan kelompoknya masih nggak tahu aku sudah kembali ke Atlandia, jadi mereka nggak waspada. Kalau mereka merencanakan sesuatu, aku bisa segera bertindak tepat waktunya. Selain itu, sisa-sisa Paviliun Lingga masih bersembunyi, aku harus mencari kesempatan untuk menangkap semuanya sekaligus."Huston segera mengerti maksud Luther dan berkata, "Ternyata begitu. Aku mengerti. Urusan di istana ini serahkan saja padaku, intrik yang bersembunyi itu biar Kakak y
"Maksudmu, ada orang yang menginstruksikan empat Amangkurat itu untuk memberontak secara bersamaan?" kata Haruna sambil mengernyitkan alis.Huston berkata dengan ekspresi serius, "Betul. Saat ini, di seluruh Atlandia ini, hanya ada satu orang yang bisa membuat empat Amangkurat ini tunduk.""Jayden!" seru Haruna.Huston menganalisis sambil menyipitkan mata, "Paman Jayden ini sangat ambisius dan licik. Dia ingin memanfaatkan tangan empat Amangkurat ini untuk memaksa kita menyerahkan lambang militer. Kalau kita nggak menurut, empat Amangkurat itu akan memberontak dan memaksa kita mengirim pasukan untuk membasmi mereka, lalu dia akan mengganggu rencana kita dan membuat kita gagal. Begitu kita gagal, kekuasaan istana akan terkena dampaknya.""Saat rakyat mulai mengeluh, dia akan muncul sebagai penyelamat rakyat dari bencana dan menaklukkan empat Amangkurat. Pada saat itu, dia akan mendapat dukungan dari rakyat untuk menjadi raja di hati rakyat. Siapa pun yang mendapat dukungan dari rakyat,
Kota Sangul adalah kota perbatasan di Atlandia dan juga wilayah kekuasaan Amangkurat Kedamaian, Arafu. Dia adalah seorang jenderal yang sudah bertarung bersama Walter selama bertahun-tahun dan memperoleh banyak prestasi. Setelah diberi gelar Amangkurat Kedamaian, dia bertanggung jawab menjaga perbatasan. Selama bertahun-tahun ini, dia sudah bekerja dengan sangat baik.Pada saat itu, sebuah mobil hitam tiba-tiba berhenti di depan gerbang kediaman Amangkurat Kedamaian.Huston memperkenalkan dengan singkat, "Kak, ini adalah kediaman Amangkurat Kedamaian, Arafu. Arafu adalah orang yang setia dan berani. Dia sudah mengelola Kota Sangul selama bertahun-tahun dengan penuh tanggung jawab.""Siapa yang berani berkeliaran di luar?" Dua pengawal yang menjaga gerbang kediaman segera menyadari ada yang aneh dan langsung berteriak.Huston yang maju terlebih dahulu dan menunjukkan tokennya, lalu berkata dengan tenang, "Aku adalah putra bungsu Raja Atlandia, Huston.""Pangeran Huston?" Setelah melihat
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban
Setelah mendengar ucapan Nivan, ekspresi Naim menjadi sangat serius. Alisnya berkerut, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.Sepertinya dia terlalu meremehkan situasinya. Naim mengira ini hanya persaingan di antara saudara-saudaranya, tetapi siapa sangka situasi ini justru memberi peluang bagi harimau buas seperti Ernest.Kekuatan Ernest sangat besar. Dengan alasan mendukung putra mahkota untuk naik takhta, dia mulai merekrut banyak orang dan memperluas jaringannya, hingga memiliki pengaruh yang setara dengan keluarga kekaisaran.Jika Ernest benar-benar mendukung Nolan naik takhta, kekuatannya akan melampaui kaisar dan tidak ada yang bisa menekannya. Dalam skenario terburuk, dia bisa memanipulasi kaisar sebagai boneka dan sepenuhnya menggulingkan kekuasaan keluarga mereka."Nivan, apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Naim dengan alis berkerut."Benar, sama sekali nggak bohong!" jawab Nivan dengan serius. "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mengutus orang untuk menyelidikinya.""Ak
Satu jam kemudian, Nivan yang sudah menyamar diam-diam memasuki sebuah vila pribadi yang mewah. Naim sudah menyiapkan teh dan camilan di ruang tamu vila itu, terlihat sudah menunggu lama."Kak Naim, maaf sudah membuatmu menunggu lama," kata Nivan sambil melepaskan mantelnya, lalu tersenyum dan berjalan mendekat."Nggak apa-apa. Kita berdua jarang sekali bisa berkumpul. Kamu bisa inisiatif mengajakku bertemu saja, aku sudah merasa sangat senang. Menunggu beberapa menit bukan masalah besar," kata Naim dengan tersenyum sambil mempersilakan Nivan duduk, lalu menuangkan dua cangkir teh dan memberikan salah satunya untuk Nivan.Setelah menerima cangkir itu, Nivan langsung meletakkannya di samping dengan hati-hati. Dia sangat berhati-hati soal makanan dan minumannya saat berada di luar, ini sudah menjadi kebiasaannya."Nivan, kamu tiba-tiba mengajakku bertemu, apa kamu ingin membahas soal urusan resmi atau pribadi?" tanya Naim yang langsung ke topik pembicaraannya setelah menyesap tehnya."In
Saat ini, di sebuah vila mewah lainnya di dalam kota. Seorang mata-mata wanita yang mengenakan pakaian hitam dan jubah sedang melapor pada Nivan tentang hasil penyelidikannya."Tuan, belakangan ini orang-orang dari Keluarga Luandi sangat aktif. Mereka sedang sibuk membentuk aliansi dari delapan keluarga besar dan berbagai pihak lainnya. Banyak yang sudah berpihak pada Keluarga Luandi. Kalau terus membiarkan mereka seperti ini, ini akan menjadi ancaman besar bagi kita," kata mata-mata wanita itu sambil berlutut dengan satu kaki dan menundukkan kepala."Keluarga Luandi mendukung Kak Nolan, 'kan?" tanya Nivan yang duduk dengan tenang dan tidak menunjukkan ekspresi apa pun."Keluarga Luandi punya ambisi besar. Katanya mendukung, tapi sebenarnya mereka sedang menjadi Pangeran Nolan sebagai boneka untuk memperbesar kekuasaan mereka sendiri," kata mata-mata wanita itu yang mengungkapkan rahasia di balik semua itu. Dia sudah menyusup di Keluarga Luandi selama bertahun-tahun, sehingga sangat me
Malam harinya, dua pemuda sedang bermain catur dengan santai di sebuah vila mewah yang tersembunyi di dalam kota. Yang sebelah kirinya adalah pria yang baru saja bertamu ke Keluarga Paliama, Roman, sedangkan yang sebelah kanan adalah pangeran kedua yang bertubuh kekar dengan pakaian mewah, Nolan.Keduanya bermain catur dengan konsentrasi penuh, kadang-kadang melangkah dengan cepat dan kadang-kadang berpikir dengan lama. Setelah bermain sekitar sepuluh menit, Roman akhirnya mengaku kalah."Roman, beberapa hari nggak bertemu, kemampuan caturmu makin hebat. Aku hampir saja kalah," kata Nolan sambil mengusap janggutnya, terlihat agak terkejut."Pangeran Nolan terlalu memujiku. Kemampuan caturku nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan denganmu. Kalau Pangeran Nolan nggak sengaja mengalah, aku pasti sudah kalah sejak awal. Mana mungkin aku bisa bermain selam ini," kata Roman sambil tersenyum."Hahahaha ... kamu memang pandai berbicara," kata Nolan sambil tertawa terbahak-bahak dan ekspresiny
"Sebenarnya, kita nggak perlu bingung siapa yang lebih cocok menjadi kaisar. Yang lebih penting adalah siapa yang paling mungkin menjadi kaisar?" ucap Gandara tiba-tiba.Sebagai seorang pebisnis, Gandara selalu mengejar keuntungan secara maksimal. Jadi, dia tidak peduli siapa yang menjadi kaisar.Yang Gandara pedulikan adalah siapa yang lebih mungkin menjadi kaisar. Memilih orang itu dan mendukungnya adalah pilihan yang paling bijak."Siapa yang paling mungkin? Itu tergantung pada siapa yang punya paling banyak pendukung," ujar Gusdur sambil merenung."Oh ya, tadi aku lupa tanya, pangeran mana yang didukung oleh Keluarga Luandi?" Gema menepuk kepalanya.Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka masih belum tahu siapa yang sebenarnya didukung oleh Keluarga Luandi."Aku rasa itu Pangeran Ketiga." Gandara menyipitkan mata dan menganalisis, "Pangeran Ketiga punya hubungan pribadi yang baik dengan Roman dan punya potensi yang luar biasa. Dia sangat disukai oleh Kaisar, jadi Keluarga Luandi m
Tanpa perlu kaisar turun tangan, orang-orang yang penuh ambisi itu akan menelan Keluarga Paliama tanpa menyisakan apa-apa. Sebaliknya, jika mereka memilih untuk berpihak dan pilihan mereka benar, Keluarga Paliama dapat berjaya selama ratusan tahun. Namun jika mereka salah, Keluarga Paliama bisa hancur hanya dalam semalam!Jadi, sekarang Ezra tidak tahu harus memilih yang mana. Masalah ini bukan masalah sepele. Jika salah langkah, semuanya akan berakhir dengan kekalahan."Biar aku pertimbangkan dulu. Aku belum bisa memberi jawaban kepada kalian saat ini," kata Ezra sekali lagi.Masalah ini berkaitan dengan banyak aspek. Jika Ezra membuat keputusan yang salah, semuanya akan hancur. Oleh karena itu, dia harus sangat hati-hati."Aku ngerti. Bagaimanapun, ini bukan perkara kecil. Tapi, aku harap kamu bisa segera memutuskan," ucap Roman dengan senyuman tipis."Adipati Ezra, Keluarga Paliama bukan satu-satunya yang ingin beraliansi melalui pernikahan dengan Keluarga Luandi. Waktu nggak menung
"Adipati Ezra, perjodohan di antara dua keluarga ini bukan hanya kehendakku, tapi juga kehendak ayah angkatku dan seluruh Keluarga Luandi," ujar Roman dengan tersenyum."Menurut aturan yang sudah diterima, pernikahan antara keluarga kerajaan yang masih berkerabat langsung nggak diperbolehkan. Apa kalian sudah lupa akan hal ini?" tanya Ezra dengan tenang."Berpegang pada aturan yang kaku nggak akan berguna untuk perkembangan," jawab Roman sambil menggeleng dan tersenyum. "Sekarang, Negara Drago sedang dalam masa kacau. Selain itu, aku dengar kesehatan Kaisar kurang baik dan ada kemungkinan dia akan menunjuk pewaris lebih awal dan mundur dari takhta.""Aku yakin Midyar akan mengalami kerusuhan dalam waktu dekat ini. Pada saat itu, baik Empat Keluarga Kerajaan, Delapan Keluarga Kaya, maupun kekuatan lainnya, semua akan terseret dalam pusaran ini. Makanya sebelum itu terjadi, aku harap Keluarga Luandi dan Keluarga Paliama bisa beraliansi melalui pernikahan untuk mengatasi kesulitan bersama