"Raja, semoga kamu bahagia di alam sana!" Chokri tiba-tiba berseru, lalu bersujud 3 kali dengan kuat. Matanya berkaca-kaca, seolah-olah dirinya memang sangat sedih. Meskipun keduanya sama-sama bersandiwara, Chokri terlihat lebih mendalami perannya."Jenderal Kavaleri telah tiba!" Terdengar seruan lantang dari luar aula. Saat berikutnya, terlihat pria paruh baya berzirah emas dan berwajah tampan masuk dengan tergesa-gesa. Dia tidak lain adalah Jayden, jenderal kavaleri sekaligus adik sepupu Walter.Sejak kecil, Jayden sangat berbakat, baik itu dalam hal politik ataupun bertarung. Tanpa kehadiran Walter, dia adalah genius terhebat di Keluarga Bennett. Sayang sekali, di hadapan Walter yang tak tertandingi, genius sehebat apa pun akan kalah dibuatnya."Salam, Jenderal." Begitu melihat Jayden, Abram dan Chokri berhenti bersandiwara dan memberi hormat. Mereka bisa mendapat promosi berkat Jayden. Dengan kata lain, mereka adalah orang kepercayaan Jayden. Hubungan mereka sama seperti Walter den
"Marsekal Atlandia adalah posisi yang sangat penting. Kita bukan hanya harus melakukan pemungutan suara, tapi juga melaporkannya kepada Kaisar. Kita nggak boleh membuat keputusan sendiri karena Kaisar yang menentukan," ujar Haruna dengan waspada.Haruna awalnya mengira Jayden datang karena tulus ingin melayat. Namun, setelah mendengar ucapan Abram dengan Chokri, dia langsung menyadari tujuan kedatangan Jayden tidak setulus itu.Prestise Jayden hanya di bawah Walter. Sebagai jenderal kavaleri, Jayden bukan hanya punya banyak jenderal yang bisa dipercaya, tetapi juga menguasai setengah kekuatan militer Atlandia.Setelah Walter meninggal, yang memperoleh keuntungan terbesar sudah pasti Jayden. Apalagi, sekarang Jayden telah menunjukkan ambisinya.Walter baru meninggal, tetapi Jayden sudah tidak sabar untuk merebut kekuasaan. Haruna mau tak mau mencurigai Jayden. Dia bahkan curiga Jayden bersekongkol dengan anggota Paviliun Lingga yang tersisa. Kalau benar seperti itu, akibatnya akan sanga
Saat semua orang menoleh, terlihat seorang pria muda mengenakan pakaian dari kain linen yang kasar dengan ikat kepala berkabung dan ekspresi dingin berjalan mendekat. Seluruh tubuh pria itu memancarkan aura berwibawa sampai Abram dan Chokri yang sudah berpengalaman di medan perang pun menjadi waspada dan serius saat melihatnya. Pemuda itu adalah putra bungsu Walter, Huston.Huston terlahir sebagai anak dari keluarga kaya yang menerima banyak kasih sayang. Perilakunya dahulu sangat sembrono, sehingga dijuluki sebagai pemuda ternakal di Atlandia. Namun, dalam dua tahun belakangan ini, dia seolah-olah berubah menjadi orang yang berbeda. Dia tidak bermalas-malasan dan bermain-main lagi, melainkan masuk ke militer dan mulai bekerja keras.Awalnya, semua orang berpikir Huston tidak akan bertahan lebih dari tiga hari di kemah militer. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang pangeran yang dimanja sejak kecil, tidak mungkin bertahan dengan kerasnya pelatihan militer. Tidak disangka, dia bukan han
"Gerald?"Begitu mendengar kata itu, suasana di sekitar tiba-tiba menjadi hening. Dahulu, Putra Kirin Keluarga Bennett ini sangat bersinar dan terkenal di seluruh negeri. Namun, setelah kekacauan di Kota Terlarang sepuluh tahun yang lalu, Gerald menghilang dan sampai sekarang pun tidak ada kabarnya. Oleh karena itu, semua orang terkejut karena sekarang nama itu tiba-tiba diungkit."Pangeran Huston, kamu sedang bercanda ya? Pangeran Gerald sekarang nggak ada kabarnya, nggak ada yang tahu di mana dia berada. Memintanya menjadi marsekal Atlandia, bukankah Itu sama saja omong kosong?" kata Abram sambil melambaikan tangannya."Benar, Pangeran Huston. Kita harus berpikir realistis. Daripada mengharapkan Pangeran Gerald, lebih baik mengandalkan Jenderal Jayden saja," kata Chokri ikut menyetujuinya. Mereka berpikir orang yang dimaksud Huston adalah dirinya sendiri, tetapi Huston malah menyebut orang yang telah hilang selama sepuluh tahun. Sungguh omong kosong."Ayahku meninggal, kakakku pasti
"Ambisi besar Jayden ini sudah disembunyikan selama bertahun-tahun. Sekarang Ayah tiba-tiba meninggal, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kekuasaan. Masalah ini masih belum selesai," kata Huston dengan ekspresi serius."Benar. Meskipun mereka nggak berani terang-terangan, mereka pasti akan diam-diam melakukan sesuatu. Selanjutnya mungkin akan ada banyak masalah," kata Haruna sambil menghela napas. Jika bukan karena Walter tiba-tiba mati, orang-orang ini tidak akan berani sewenang-wenang."Alangkah baiknya kalau Kak Gerald ada di sini," kata Huston sambil menghela napas."Huston, bakatmu nggak kalah dari kakakmu. Apa yang bisa dia lakukan, aku yakin kamu juga bisa melakukannya," bujuk Haruna."Ibu, aku tahu kemampuanku sendiri, aku masih kalah jauh dari Kak Gerald," kata Huston sambil menggelengkan kepala.Haruna berkata dengan tegas, "Jangan meremehkan dirimu sendiri! Ayahmu sudah tiada. Setelah upacara pemakaman selesai, aku akan segera melaporkan pada Raja agar
Saat ini, di depan gerbang istana. Jayden, Abram, dan Chokri memimpin sekelompok pengawal tergesa-gesa keluar dari tempat itu.Setelah meninggalkan istana, Abram akhirnya berkata, "Jenderal Jayden, Haruna dan Huston ini benar-benar nggak tahu diri. Apa kita akan membiarkan mereka begitu saja?""Tentu saja nggak, tapi kita juga nggak boleh terlalu terang-terangan karena sebagian besar perwira Pasukan Naga Hitam setia pada Raja. Kalau kita benar-benar membuat keributan, kita nggak akan mendapatkan keuntungan apa pun," kata Jayden sambil menyipitkan mata."Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Abram lagi.Jayden berkata dengan nada ambigu, "Kalau nggak bisa bertindak terang-terangan, kita akan menekan secara diam-diam. Begitu terjadi kekacauan di Atlandia dan istana dalam bahaya, mereka akan tahu siapa pilar penyangga yang sebenarnya.""Aku mengerti! Aku akan segera mengatur orang untuk membuat masalah di berbagai tempat. Saat para rakyat mulai mengeluh dan istana juga nggak mampu men
Hanya dengan cara seperti ini, para pejabat itu baru bisa mempertahankan jabatan mereka saat ini.Saat ini, satu-satunya orang yang memiliki kualifikasi, kemampuan, dan kekuatan untuk meneruskan posisi Raja Atlandia adalah Jenderal Besar, Jayden. Pertama, dia adalah anggota Keluarga Bennett, yang berarti dia adalah anggota keluarga kerajaan yang sah. Kedua, dia mengendalikan setengah dari pasukan Atlandia sebagai seorang jenderal besar, sehingga memiliki kekuasaan yang sangat besar. Ketiga, dia sudah mempersiapkan diri baik dalam hal koneksi, reputasi, ataupun prestasi selama bertahun-tahun ini, sehingga dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menduduki takhta.Bisa dibilang, saat ini Jayden adalah calon penerus takhta yang diinginkan semua orang. Setelah memberikan penghormatan, banyak pejabat yang langsung pergi ke kediaman jenderal besar untuk menyatakan kesetiaan mereka padanya.Tindakan para pejabat ini tentu saja tidak luput dari pengawasan istana, tetapi saat ini Haruna tidak bis
"Kakak?" Melihat pria yang melepas topeng kulit manusia di wajahnya, Huston tertegun sejenak karena merasa terkejut dan gembira. Pria itu adalah Gerald yang menyamar untuk masuk ke dalam istana."Huston, kamu sudah banyak berkembang, sudah bisa berdiri sendiri," kata Luther sambil menatap adik tirinya dengan tatapan yang bangga. Sebenarnya, dia sudah mendengar semua pembicaraan Huston dengan Haruna tadi. Dia merasa sangat terharu dengan kepercayaan dari adiknya itu. Tentu saja, dia merasa kekhawatiran Haruna tidak ada salahnya juga. Sejak dahulu, perebutan kekuasaan selalu membuat saudara saling berkhianat dan ayah anak saling membunuh. Kekhawatiran Haruna untuk putranya itu sangat wajar."Kak, sejak kapan kamu kembali ke Atlandia?" tanya Huston."Baru saja kembali dua hari yang lalu," jawab Luther."Apa kamu sudah tahu masalah tentang ayah?" kata Huston dengan suara yang agak bergetar.Luther menatap foto di aula pemakaman itu sambil menganggukkan kepala dan tidak berbicara. Terakhir