Share

Bab 1739

Author: Aku Mau Minum Air
Luther bingung dan tidak tahu harus bagaimana bereaksi saat melihat Bahran yang tiba-tiba menyerangnya. Dia tahu ada pengkhianat dan juga mencurigai banyak orang, termasuk Jordan, Ghufran, dan yang lainnya. Namun, Bahran adalah satu-satunya orang yang tidak dicurigainya karena Bahran pernah mempertaruhkan nyawa untuknya dan banyak berkorban untuk kediaman Raja Atlandia juga.

Dia selalu merasa berutang budi pada Bahran, sehingga tadi dia memilih untuk menyembuhkan Bahran dengan tanpa ragu-ragu. Meskipun harus keracunan dan terluka, dia juga tetap akan menyelamatkan Bahran. Namun, dia tidak menyangka Bahran yang pernah menjadi prajurit rela mati kediaman Raja Atlandia dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri ini akan menusuknya dari belakang. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Mengapa bisa seperti ini?

"Paman Bahran, apa ... yang sedang kamu lakukan?" tanya Luther dengan suara yang bergetar. Sampai sekarang pun, dia masih tidak percaya dengan apa yang telah dilihatnya.

Ekspresi Bahran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1740

    Sekarang yang bisa dilakukan Luther adalah berusaha membawa Bahran mati bersamanya."Eh?" Menghadapi tinju besi Luther yang cepat, Bahran menyipitkan matanya dan secara refleks mengangkat lengannya untuk menangkis."Bang!" Terdengar suara ledakan.Kedua lengan Bahran langsung patah dan tubuhnya terlempar hingga sepuluh meter, lalu terjatuh ke tanah dengan keras dan memuntahkan darah."Pengkhianat!" kata Luther dengan tatapan penuh amarah dan bersiap untuk lanjut menyerang lagi.Melihat situasinya buruk, Bahran membuat segel dengan kedua tangannya dan mengentakkan kakinya dengan kuat. Dia langsung menghilang dan hanya meninggalkan setumpuk pakaian. Itu adalah teknik melarikan diri yang misterius."Hoek!" Begitu Bahran melarikan diri, Luther mulai memuntahkan banyak darah dan tubuhnya terhuyung-huyung. Luka lamanya masih belum pulih, sekarang dia malah keracunan dan dadanya ditusuk dengan pisau. Saat ini, dia sudah berada di ambang kematian dan tenaganya habis."Pangeran!" teriak Sutomo

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1741

    Tiga menit kemudian. Semua pembunuh dari Paviliun Lingga sudah tergeletak di genangan darah. Sementara itu, Luther yang seluruh tubuhnya penuh dengan darah juga sudah terhuyung-huyung dan sulit untuk tetap berdiri. Tanda-tanda kehidupannya makin melemah dan energi sejati di seluruh tubuhnya sudah habis, seluruh tubuhnya sudah sekarat. Pemandangan di depannya sudah menjadi makin kabur dan jantungnya hampir berhenti berdetak."Nggak disangka. Setelah mengalami begitu banyak badai, pada akhirnya mati di tangan rekan sendiri. Sungguh konyol!" kata Luther sambil tersenyum mengejek diri sendiri. Setelah itu, dia menundukkan kepala untuk melihat pisau di dadanya, lalu memegangnya dengan kedua tangan dan tiba-tiba mencabutnya. Dalam sekejap, darah menyembur ke segala arah. Dia sudah akan mati, tidak enak dilihat jika pisau itu terus menancap di dadanya.Setelah mencabut pisau itu, Luther merasa pemandangan di depannya berputar-putar, lalu terjatuh ke tanah dengan keras. Kesadarannya menghilang

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1742

    Orang itu ternyata adalah Bahran yang terluka parah karena Luther."Tetua Bahran, kamu terluka ya?" kata pria bertopeng di kursi naga itu tiba-tiba dengan suara yang rendah dan serak."Hanya luka kecil saja, nggak akan mati," kata Bahran dengan napas yang terengah-engah dan memuntahkan darah."Sepertinya lukamu cukup parah. Makanlah obat ini." Pria bertopeng itu tiba-tiba mengayunkan tangannya dan mengeluarkan sebuah pil hitam."Terima kasih." Bahran langsung mengambil pil itu dan menelannya tanpa ragu-ragu. Pil ajaib dari Paviliun Lingga sangat langka dan berharga, sehingga luka parah pun bisa segera sembuh. Pil ini tentu saja hanya bisa dinikmati oleh para eksekutif paviliun itu."Tuan Kenji ...."Saat Bahran hendak mengatakan sesuatu, pria bertopeng itu mengangkat tangannya untuk menghentikan Bahran. "Sekarang namaku adalah Yusuf, kamu boleh memanggilku Tuan Wiyasa atau Tuan Kenji. Jangan menyebut identitas yang lama lagi.""Baik, Tuan Yusuf," kata Bahran sambil membungkuk dan menga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1743

    Entah sudah berapa lama berlalu, Luther perlahan-lahan sadar dari pingsannya. Tubuh bagian atasnya diperban dengan tebal, keempat anggota tubuhnya tidak bertenaga, dan napasnya sangat lemah."Aku ... belum mati?" kata Luther sambil melihat tangannya sendiri, lalu melihat ke sekeliling. Tempat ini agak familier, sepertinya pernah datang ke sini sebelumnya.Pada saat itu, Misandari perlahan-lahan berjalan masuk ke dalam kamar sambil membawa semangkuk bubur. "Kamu sudah sadar? Kamu terluka parah, untungnya dasar tubuhmu kuat. Kalau nggak, akan sangat sulit untuk menyelamatkanmu.""Kamu yang menyelamatkanku?" tanya Luther dengan terkejut.Misandari berkata dengan tenang, "Jadi? Jimat pelindung yang kuberikan padamu sebelumnya sudah melindungi jantungmu di saat kritis dan menyuntikkan energi kehidupan yang kuat ke dalam tubuhmu. Jadi, kamu akhirnya berhasil ditarik kembali dari pintu kematian.""Nggak disangka jimat pelindung itu bisa menghidupkan kembali orang yang hampir mati. Kamu masih

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1744

    Luther lebih merasa pukulan dalam bidang emosional."Gerald, aku harus memperingatkanmu. Meskipun Paviliun Lingga sudah hancur, masih ada sisa-sisanya yang tetap sangat kuat. Kamu harus sangat berhati-hati," kata Misandari dengan nada serius.Luther menganggukkan kepala. "Aku mengerti. Setelah pengalaman ini, aku nggak akan membiarkan hal yang sama terjadi lagi.""Sebaiknya begitu," jawab Misandari."Apa ada kejadian penting yang terjadi selama aku pingsan tiga hari ini?" tanya Luther lagi.Seolah-olah teringat sesuatu, Misandari tiba-tiba berkata, "Pertanyaanmu ini mengingatkanku pada sesuatu. Menurut intelijen keluarga raja, belakangan ini sisa-sisa Paviliun Lingga sudah meninggalkan Midyar. Beberapa properti rahasia mereka sudah ditutup.""Meninggalkan Midyar? Mereka pergi ke mana?" tanya Luther."Nggak ada informasi pastinya. Tapi, berdasarkan beberapa petunjuk, sisa-sisa Paviliun Lingga itu harusnya pergi ke Atlandia," kata Misandari.Luther mengernyitkan alis. "Atlandia? Apa mere

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1745

    "Kamu?"Mendengar perkataan itu, Luther tertegun sejenak. Setelah melihat Misandari dari atas ke bawah, dia berkata, "Putri, kamu adalah wanita dengan status terhormat, nggak cocok untuk hal berbahaya seperti ini. Aku nggak ingin melibatkanmu.""Kenapa? Kamu meremehkanku?" kata Misandari sambil tersenyum, lalu mengayunkan satu tangannya. Sebuah energi astral putih tiba-tiba memelesat melewati jendela dengan cepat dan langsung menghantam batu buatan di halaman."Bang!" Terdengar suara ledakan.Seluruh batu buatan itu langsung hancur berkeping-keping dan menjadi debu.Luther menyipitkan matanya. "Master energi astral? Ternyata kamu adalah seorang ahli tingkat master."Wanita lebih sulit untuk berlatih ilmu bela diri dibandingkan pria karena alasan fisik, sehingga ahli wanita tingkat master sangat langka. Dia tidak menyangka Misandari yang terlihat lemah lembut ini telah mencapai tingkat master. Yang paling pentingnya adalah dia malah tidak menyadari hal ini padahal dia sudah berinteraksi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1746

    "Posisi ke-4 yaitu Pedang Blizzard milik Logan, posisi ke-5 yaitu Pedang Infinit milik Yusril, posisi ke-6 yaitu Pedang Antariksa milik Frost, posisi ke-7 yaitu Pedang Halilintar milik Koa, posisi ke-8 yaitu Pedang Akhirat milik Hasta, posisi ke-9 yaitu Pedang Cakrawala milik Gerald, dan posisi ke-10 yaitu Jarum Stratus milik Kiehl," ucap Misandari sambil menatap daftar itu.Bukan hanya nama senjata ilahi, tetapi juga ada informasi tentang pemilik. Semua tertulis dengan sangat jelas."Aku nggak sangka kedua senjataku bisa masuk 10 besar Peringkat Senjata Ilahi. Entah ini kabar baik atau kabar buruk." Luther menggeleng setelah mendengarnya.Meskipun masuk ke Peringkat Senjata Ilahi terlihat hebat, sebenarnya ada banyak bahaya yang tersembunyi di dalamnya. Memiliki senjata ilahi saja tidak cukup, seseorang juga harus memiliki kemampuan untuk menjaganya. Jika tidak, semua orang akan datang untuk merebut senjata ilahi itu."Aku tahu kamu sebenarnya merasa senang." Misandari tersenyum tipis

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1747

    "Tentunya, Koa punya kehebatannya tersendiri. Kalau nggak, mana mungkin dia bisa menempati urutan ke-3 di Daftar Genius. Kalian bisa berkenalan. Lagi pula, dia kerabatmu," goda Misandari."Belum bisa dipastikan dia teman atau musuhku. Soalnya aku nggak punya kesan baik apa pun terhadap Keluarga Edison," balas Luther dengan nada datar.Emily adalah orang yang begitu lembut dan baik, tetapi malah didesak oleh Keluarga Edison hingga meninggalkan rumah. Hanya dengan masalah ini, Luther bisa menilai bahwa Keluarga Edison bukan keluarga biasa.Adapun Koa, Luther tidak punya hubungan apa pun dengannya. Akan tetapi, harus diakui bahwa Keluarga Edison sangat pintar dalam membina bakat."Omong-omong, kamu juga sangat hebat. Kenapa nggak ada namamu di Peringkat Genius?" tanya Luther tiba-tiba."Daftar ini untuk orang-orang dunia persilatan. Nama anggota kekaisaran nggak boleh masuk," sahut Misandari sambil tersenyum.Misandari meneruskan, "Faktanya, meskipun Paviliun Enigma sangat besar, mereka n

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2490

    "Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2489

    Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2488

    "Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2487

    "Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2486

    "Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2485

    Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2484

    "Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2483

    Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2482

    Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status