Share

Bab 1313

Author: Aku Mau Minum Air
"Menebak teka-teki?" Mendengar perkataan itu, semua orang tertegun sejenak. Mereka saling memandang dengan ekspresi yang agak bingung. Pasalnya, pertandingan dalam acara ini sebelumnya selalu berupa puisi, keterampilan musik, catur, dan melukis. Kenapa hari ini malah menebak teka-teki?

Banyak pejabat dan bangsawan sudah sengaja menghabiskan banyak uang untuk mengundang ahli puisi dan tokoh sastra untuk membantu mereka. Sekarang, pertandingannya bukan tentang puisi ataupun melukis, malah tiba-tiba menjadi menebak teka-teki. Bukankah semua persiapan mereka sebelumnya jadi sia-sia?

"Pak Chandra, kenapa nggak bertanding puisi malah tiba-tiba menebak teka-teki? Bukankah ini sama saja kamu sengaja mempersulit kita?" protes salah satu peserta.

"Tuan salah paham. Pertanyaan yang diajukan bos kami ini dipilih secara acak dan nggak berniat mempersulit. Mohon dimaklumi," kata Chandra sambil sedikit menganggukkan kepalanya.

"Sudahlah, jangan omong kosong lagi. Menebak teka-teki saja, apa susahnya?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1314

    Sarisha berkata dengan penuh percaya diri, "Kata itu adalah pucat! Bulan mewakili cahaya dan pohon tinggi mewakili jarak yang jauh. Maksudnya sebuah cahaya yang dilihat dari kejauhan dan nggak jelas warnanya, jadi terlihat pucat.""Pucat? Kamu yakin?" tanya Alarik."Tentu saja! Teka-teki semudah itu nggak mungkin bisa mempersulitku. Asalkan menggunakan otakku, aku bisa menebaknya dengan mudah," kata Sarisha dengan yakin."Sarisha memang hebat. Bisa menebak teka-teki ini dengan cepat, memang wanita berbakat yang diakui semua orang!" puji Omar."Benar! Kalau ada Sarisha, kita bukan hanya bisa memenangkan Lukisan Bahari, kita bahkan bisa mendapatkan 200 miliar," kata para murid Klinik Svarga dengan sangat bersemangat."Huh .... Hanya menebak teka-teki saja, sama sekali nggak menantang dan nggak bisa menunjukkan kemampuanku," kata Sarisha dengan ekspresi angkuh.Mendengar perkataan itu, Luther hanya menggeleng dan tersenyum. Dia berpikir wanita ini memang terlalu percaya diri. Teka-tekinya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1315

    "Hei! Apa hakmu bilang jawabanku salah? Mana mungkin aku bisa salah menebak teka-teki semudah ini?" protes Sarisha yang tidak bisa menahan dirinya sembari bangkit dari tempat duduknya. Sebagai seorang wanita berbakat, dia memiliki kebanggaannya tersendiri. Sarisha sulit menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa menebak sebuah teka-teki."Nona, tolong tenang. Jawaban teka-teki ini sudah ditentukan sejak awal dan jawaban kalian memang salah," kata Chandra mencoba menjelaskan."Baiklah! Kalau jawabanku salah, segera umumkan jawaban yang benar sekarang. Aku ingin lihat apa masih ada jawaban yang lebih baik daripada jawabanku!" kata Sarisha mendesak Chandra."Nona, para tamu lainnya masih belum menebak, mengumumkan jawabannya sekarang nggak sesuai peraturan. Kalau nggak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini, aku akan mengumumkan hasilnya nanti. Mohon bersabar," kata Chandra dengan tenang."Sarisha, harus bisa legowo kalau salah. Sebagai seorang wanita berbakat, kamu nggak sanggup menerima kek

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1316

    Setelah tersadar kembali, Alarik menyesali keputusannya dan hampir saja menampar dirinya sendiri. Sialan, seandainya saja tadi dia mendengar saran dari Luther. Sekarang dia bukan hanya gagal menonjolkan kemampuannya, tapi malah mempermalukan dirinya sendiri."Kenapa jawabannya bisa gelap bukan pucat?" gumam Sarisha yang sulit untuk menerima kenyataan."Sarisha si wanita berbakat, gimana? Apa lagi yang mau kamu katakan sekarang?" tanya Berry menantang Sarisha sambil tersenyum.Sarisha kehabisan kata-kata. Dia merasa sangat tidak puas, tetapi kenyataan sudah di depan mata dan dia tidak bisa membantahnya. Setelah mendengar penjelasan tadi, hatinya juga menyadari gelap memang lebih cocok untuk menjadi jawabannya dibandingkan dengan pucat."Selamat kepada Nona Berry yang berhasil menjawab satu pertanyaan."Chandra memberi hormat, lalu berkata sambil tersenyum, "Para tamu sekalian tentu saja jangan berkecil hati, masih ada beberapa pertanyaan selanjutnya. Kalau kalian bisa menjawab semuanya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1317

    Sarisha berkata dengan ekspresi dingin, "Huh! Kamu tahu apa? Mana mungkin teka-teki dari Restoran Sultan ini bisa dijelaskan dengan pemahaman biasa? Jangan pikir hanya karena kamu bisa menebak satu pertanyaan tadi, kamu sudah bisa mengajariku. Dilihat dari kemampuan, kamu masih nggak berhak!"Menurut Sarisha, Luther hanya beruntung karena berhasil menebak satu pertanyaan dengan benar. Namun, keberuntungan tidak mungkin selalu berpihak padanya."Benarkah? Sepertinya Nona Sarisha sangat yakin dengan jawabannya sendiri," kata Luther sambil tersenyum.Sarisha berkata sambil mengangkat kepalanya, "Tentu saja! Aku ini berpendidikan dan berbakat. Kalau hanya teka-teki mudah ini saja nggak bisa, mau gimana aku menemui orang nanti?"Mendengar perkataan itu, Luther tertawa. Dia berpikir kepercayaan diri wanita ini memang luar biasa."Luther, bagaimana kalau kamu berbagi pemikiranmu? Kita bisa berdiskusi sama-sama," kata Alarik."Kalau Tuan Alarik bersedia mendengarnya, aku akan menyampaikan sedi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1318

    Mendengar perkataan itu, semua orang mulai berbisik-bisik. Beberapa bangsawan yang pura-pura mengerti pun merasa menyesal dan menepuk paha mereka."Hei! Tadi aku mau bilang duka saat berpisah dan suka saat bertemu kembali, nggak disangka sudah direbut orang ini dulu. Benar-benar salah strategi!""Aku juga. Kalau saja aku nggak ragu, mana mungkin anak ini bisa mendapat sorotan seperti ini?""Duka saat berpisah dan suka saat bertemu kembali ini memang sungguh kalimat yang bagus!"Melihat Alarik yang penuh percaya diri dan berbicara dengan lancar, banyak orang yang percaya jawaban itu memang benar."Pak Chandra, bagaimana? Apa tebakanku benar?" kata Alarik sambil tersenyum dan penuh percaya diri."Ini .... Maaf, tebakan Anda salah lagi," kata Chandra dengan sopan.Mendengar perkataan itu, senyuman di wajah Alarik langsung menjadi kaku. "Apa? Salah lagi? Pak Chandra, kamu nggak bercanda, 'kan?""Bagaimana mungkin saya bercanda dengan hal seperti ini? Jawaban Anda memang salah," kata Chandr

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1319

    "Nona Berry sudah menang dua pertanyaan berturut-turut. Kalau terus begiini, Klinik Svarga bisa dalam bahaya!"Ghufran mengernyitkan alisnya dengan erat dan ekspresinya menjadi serius. Jika tahu hasilnya akan seperti ini, dia tidak akan menyetujui taruhan ini. Jika kalah, hasil kerja kerasnya seumur hidupnya akan menjadi sia-sia."Nona Berry ini jelas sudah melakukan persiapan, kita pasti sudah dijebak.""Wanita ini benar-benar licik!"Beberapa murid dari Klinik Svarga mengomel dengan sangat kesal, tetapi mereka tidak berdaya. Sekarang semua sudah dimulai, mereka tetap harus mengikutinya. Taruhan yang sudah ditetapkan di depan umum tidak bisa diubah, mereka hanya bisa mencari kesempatan untuk menang kembali.Terdengar suara Berry yang menyindir, "Sarisha, kalian kalah lagi. Kalau kalah beberapa pertanyaan lagi, berarti Klinik Svarga kalian akan menjadi milikku.""Huh! Jangan terlalu cepat senang, semuanya baru dimulai!" teriak Sarisha dengan nada muram. Dia sudah mencari tahu bahwa per

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1320

    Mendengar perkataan itu, Sarisha langsung merasa kesal. "Kak Alarik, apa maksud perkataanmu? Siapa dia sampai dibandingkan denganku? Kamu rela memercayai orang luar daripada aku?"Alarik langsung menoleh dan berteriak, "Tutup mulutmu! Sebelumnya aku sudah percaya padamu dua kali, tapi dua-duanya salah. Bagaimana aku bisa percaya lagi?""Aku ...." Sarisha langsung terdiam dan wajahnya memerah. Di pikirannya, Alarik adalah seorang kakak yang selalu memperlakukannya dengan baik dan tidak pernah kasar seperti ini terhadapnya. Kenapa hari ini Alarik malah bersikap seperti ini?"Sarisha, ini bukan main-main, kamu sudah taruhan dengan Berry. Kalau kalah, taruhannya adalah seluruh Klinik Svarga!"Alarik menurunkan nadanya dan menasihati dengan sungguh-sungguh, "Lagi pula, kamu hanya mahir dalam musik, catur, melukis, dan puisi, nggak pernah mencoba menebak teka-teki. Lebih baik kamu biarkan Luther untuk mencobanya."Baik Klinik Svarga ataupun Lukisan Bahari, Alarik bertekad untuk memenangkan k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1321

    "Brak!" Melihat Alarik membanting kertas di mejanya, Chandra pun tercengang. Tebersit kekagetan di matanya. Dia tidak menyangka bahwa Alarik bisa menjawab.Soal ketiga jauh lebih sulit dari dua soal sebelumnya. Kata "kulacino" sangat jarang diketahui orang, apalagi menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan kata ini sebagai teka-teki tentunya adalah tingkat kesulitan yang cukup tinggi.Saat mendapat soal ini tadi, dia mengira tidak akan ada yang bisa menjawabnya dan berencana untuk mengumumkan jawabannya. Tak disangka Alarik yang tidak terlalu terpelajar malah bisa menebak jawabannya. Hal ini memang cukup mengejutkan orang. Tampaknya, Alarik punya seseorang di belakangnya yang mengajarinya."Kenapa masih bengong saja? Cepat beri aku kepastian, apakah jawabanku itu benar?" desak Alarik. Tadinya dia cukup percaya diri, tapi malah jadi gugup setelah melihat ekspresi Chandra yang tampak aneh."Tuan Alarik, kusarankan sebaiknya kamu jangan melawan lagi. Dilihat dari wajah Pak Ch

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2493

    Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2492

    "Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2491

    "Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2490

    "Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2489

    Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2488

    "Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2487

    "Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2486

    "Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2485

    Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status