Share

Bab 1320

Author: Aku Mau Minum Air
Mendengar perkataan itu, Sarisha langsung merasa kesal. "Kak Alarik, apa maksud perkataanmu? Siapa dia sampai dibandingkan denganku? Kamu rela memercayai orang luar daripada aku?"

Alarik langsung menoleh dan berteriak, "Tutup mulutmu! Sebelumnya aku sudah percaya padamu dua kali, tapi dua-duanya salah. Bagaimana aku bisa percaya lagi?"

"Aku ...." Sarisha langsung terdiam dan wajahnya memerah. Di pikirannya, Alarik adalah seorang kakak yang selalu memperlakukannya dengan baik dan tidak pernah kasar seperti ini terhadapnya. Kenapa hari ini Alarik malah bersikap seperti ini?

"Sarisha, ini bukan main-main, kamu sudah taruhan dengan Berry. Kalau kalah, taruhannya adalah seluruh Klinik Svarga!"

Alarik menurunkan nadanya dan menasihati dengan sungguh-sungguh, "Lagi pula, kamu hanya mahir dalam musik, catur, melukis, dan puisi, nggak pernah mencoba menebak teka-teki. Lebih baik kamu biarkan Luther untuk mencobanya."

Baik Klinik Svarga ataupun Lukisan Bahari, Alarik bertekad untuk memenangkan k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1321

    "Brak!" Melihat Alarik membanting kertas di mejanya, Chandra pun tercengang. Tebersit kekagetan di matanya. Dia tidak menyangka bahwa Alarik bisa menjawab.Soal ketiga jauh lebih sulit dari dua soal sebelumnya. Kata "kulacino" sangat jarang diketahui orang, apalagi menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan kata ini sebagai teka-teki tentunya adalah tingkat kesulitan yang cukup tinggi.Saat mendapat soal ini tadi, dia mengira tidak akan ada yang bisa menjawabnya dan berencana untuk mengumumkan jawabannya. Tak disangka Alarik yang tidak terlalu terpelajar malah bisa menebak jawabannya. Hal ini memang cukup mengejutkan orang. Tampaknya, Alarik punya seseorang di belakangnya yang mengajarinya."Kenapa masih bengong saja? Cepat beri aku kepastian, apakah jawabanku itu benar?" desak Alarik. Tadinya dia cukup percaya diri, tapi malah jadi gugup setelah melihat ekspresi Chandra yang tampak aneh."Tuan Alarik, kusarankan sebaiknya kamu jangan melawan lagi. Dilihat dari wajah Pak Ch

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1322

    Bagi Sarisha, Luther hanya kebetulan bisa menebak jawabannya dengan benar. Mungkin juga dia sudah melihat soalnya sebelumnya sehingga bisa menjawab dengan cepat."Luther, teka-teki selanjutnya harus bergantung padamu. Setelah semuanya selesai, aku akan memberimu imbalan besar!" ujar Alarik sambil memberi hormat pada Luther."Demi Dokter Ghufran, aku akan berusaha sebaik mungkin," jawab Luther sambil menguap. Jika bukan karena ingin mempertahankan Klinik Svarga, dia bahkan enggan mencampuri urusan seperti ini."Sarisha, nggak kusangka masih ada orang pintar di antara kalian." Suara Berry kembali terdengar, "Tapi kamu nggak usah senang dulu. Sekarang ini kami masih memimpin. Tujuh soal selanjutnya inilah yang menentukan pemenangnya.""Huh! Siapa takut!" balas Sarisha sambil mendongakkan kepalanya tanpa merasa takut."Pak Chandra, silakan beri pertanyaan lagi!" desak Berry.Chandra mengangguk, lalu mengambil kartu keempat dari kotak. "Dengarkan soal keempat. Terbang di langit, tetapi tida

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1323

    Pada saat ini, semua orang dikagetkan oleh kecepatan Luther menjawab pertanyaan. Saking cepatnya, semua orang bahkan tidak sempat bereaksi. Semua orang jadi kehilangan semangat untuk bersaing. Situasi yang seharusnya menjadi kompetisi orang banyak, sekarang malah jadi seperti pertunjukan Luther seorang diri. Bahkan Chandra yang memberi pertanyaan pun sampai bermandikan keringat.Soal pertanyaan ini diundi secara acak dan temanya berbeda-beda. Bahkan dengan meneliti secara cermat pun belum tentu bisa menjawab secepat dan akurat itu. Jika bukan karena keamanan di Restoran Sultan dijaga ketat, mereka bahkan curiga apakah Luther sudah melihat pertanyaannya dan menghafalnya sebelumnya."Pertanyaan ... terakhir."Chandra menelan ludah, lalu membacakan pertanyaan sesuai dengan yang tertulis di atas kartu. "Terkadang berwarna kekuningan ataupun hitam, tapi lebih sering berwarna putih, bisa berubah bentuk. Bergerak ribuan mil tidak pernah berhenti, tapi langsung hilang kalau tertiup angin ...."

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1324

    "Luther.""Tuan Luther, selamat Anda memenangkan hadiah utama." Chandra memegang kotak yang berisikan Lukisan Bahari, lalu berjalan dengan hormat ke hadapan Luther. "Aku mewakili Restoran Sultan menyerahkan Lukisan Bahari yang berharga ini kepada Tuan Luther.""Kuperiksa dulu barangnya." Alarik menerima kotak itu dan membukanya. Dia langsung berseru, "Benar-benar harta berharga!"Setelah memastikan tidak ada kesalahan, Alarik justru merasa kesulitan. Harta ini dimenangkan oleh Luther, dia akan dikritik orang jika mengambil hadiah ini langsung tanpa berbasa-basi terlebih dahulu. Cara paling bagus adalah membiarkan Luther menyerahkannya dengan sukarela. Dia bisa mengikuti arus untuk mendapatkan hadiah ini, juga bisa memenangkan reputasi. Ini benar-benar cara yang sempurna!"Luther, meskipun aku sudah lama mendambakan dan sangat menginginkan Lukisan Bahari ini, bagaimanapun, kamu yang memenangkannya dengan kemampuanmu sendiri. Aku nggak bisa merebut benda orang lain."Sambil berbicara, Al

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1325

    "Kamu ... apa katamu?!" Sarisha kesal bukan main. Emosinya langsung meledak."Memangnya yang kubilang itu salah? Kalau bukan karena kakak tampan ini yang membantu kalian, kamu bahkan bisa bangkrut. Masih saja terus mengoceh di sini, nggak etis sama sekali." Berry memeluk kedua tangannya sambil mencibir. Setelah itu, dia mengedipkan mata ke arah Luther. "Benar nggak, Tampan?"Nada bicaranya terdengar sangat manja dan mesra."Ternyata kalian sekongkol!" Sarisha melihat keduanya, seolah-olah tiba-tiba sadar. "Pantas saja kalian terus mengedipkan mata, ternyata kalian sekongkol!""Bodoh!" Berry memutar bola matanya dengan tak berdaya. Dia membatin, 'Otak wanita ini isinya sampah ya? Nggak mikir dulu sebelum bicara? Dasar tolol!'"Sudahlah, Dik. Lukisan Bahari ini memang dimenangkan Luther, kita nggak boleh merebut milik orang lain. Dia yang memutuskan sendiri mau bagaimana mengurusnya. Kita nggak bisa menentukannya," balas Alarik sambil menepuk pundak Sarisha.Ekspresinya memang terlihat t

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1326

    Berry akhirnya berbicara ke intinya, "Tampan, kulihat kamu sangat berbakat, bagaimana kalau menjadi tamu Keluarga Chuwardi? Dengan perlindungan Keluarga Chuwardi, nggak akan ada yang berani mengusikmu, kecuali dua keluarga terbesar itu.""Nona Berry, kamu bukan hanya mengincar Lukisan Bahari, 'kan?" tanya Luther yang mencoba untuk mencari tahu."Mengincar Lukisan Bahari?" sahut Berry sambil tersenyum. "Lukisan itu memang berharga, tapi aku nggak kekurangan uang. Bagiku, lukisan itu nggak cukup bernilai.""Jadi, kenapa kamu membantuku?" tanya Luther dengan penasaran."Aku nggak kekurangan uang, tapi aku kekurangan orang," timpal Berry sambil menjulurkan tangan untuk menyentuh dada Luther. Dia meneruskan dengan antusias, "Kamu terlihat kurus, tapi ternyata begitu kekar. Aku memang nggak salah menilai. Apa kamu tertarik menjadi pacarku yang ke-108?""Hm?" Luther mengernyit dan tanpa sadar mundur dua langkah. Dia mengira wanita ini mengincar Lukisan Bahari, tetapi ternyata mengincar diriny

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1327

    Ketika keluar dari Restoran Sultan, Luther sontak merasakan tatapan yang dipenuhi niat jahat. Setelah melirik kiri kanan, dia mendapati bahwa setidaknya ada dua kelompok yang mengincarnya.Sepertinya yang dikatakan Berry memang benar. Lukisan Bahari memang bernilai, tetapi hanya akan menimbulkan kerepotan untuknya.Luther tidak melakukan kesalahan apa pun, tetapi malah diincar karena memiliki harta karun. Jika itu orang biasa, mereka pasti sudah mati. Untung saja, Luther bukan orang biasa."Berani sekali kalian mengincarku, mari kita lihat, apakah kalian punya kemampuan ini atau nggak," ucap Luther yang mendengus dingin. Saat berikutnya, dia berbelok ke jalan terpencil dengan santai.Begitu melihatnya, kedua kelompok itu segera mengikuti. Setelah berjalan sekitar 10 menit, Luther memegang Lukisan Bahari sambil berbelok lagi ke gang terpencil."Ini kesempatan bagus! Ikuti dia!" Belasan pria berpakaian hitam sontak mengangkat golok sambil mengikuti Luther.Begitu masuk dan melihat, semua

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1328

    Dari sini, bisa dilihat bahwa dalang di baik semua ini telah menganggap remeh Luther. Atau lebih tepatnya, orang itu memang tidak punya kekuatan apa-apa.Luther menepuk-nepuk pakaiannya dan menyimpan kembali kotak tersebut. Ketika dia hendak pergi, sebuah mobil MPV berwarna hitam tiba-tiba berhenti di depan gang.Begitu pintu terbuka, terlihat sekelompok orang yang berpakaian seperti pesilat dan bertubuh kekar sontak menyerbu ke arah Luther.Semuanya memegang senjata. Mereka mengepung Luther tanpa memberinya kesempatan untuk kabur."Minggir!" Saat ini, seorang pria bertubuh kekar dan menggigit cerutu mendekati Luther dengan angkuh. Pria ini memiliki bekas luka pisau di wajahnya sehingga terlihat begitu beringas. Sekilas saja, sudah tahu dia bukan orang yang mudah untuk diusik."Kamu?" Luther memicingkan mata karena mengenali pria itu. Pria ini tidak lain adalah Draig yang sempat membuat onar di Klinik Svarga."Bocah! Kita bertemu lagi!" seru Draig sembari membusungkan dada dan berkacak

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2493

    Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2492

    "Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2491

    "Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2490

    "Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2489

    Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2488

    "Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2487

    "Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2486

    "Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2485

    Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status