"Kak Ariana, kamu duluan naik saja, aku mau menunggu teman di sini." Setelah berjalan masuk ke aula hotel, Roselyn mencari alasan untuk mengusir Ariana. Sebab, Roselyn menyadari bahwa jika Ariana berada di sampingnya, perhatian semua orang akan tertuju pada wanita itu. Kalau sudah begitu, bagaimana Roselyn bisa berkenalan dengan pria kaya?"Baiklah, aku akan menunggumu di aula acara." Ariana tidak berpikir terlalu panjang, dia hanya naik lift menuju lantai atas.Tanpa keberadaan Ariana, Roselyn sukses menjadi pusat perhatian. Dia sengaja berkeliling di sekitar lobi hotel dan menebarkan pesona. Banyak sekali orang yang menaruh perhatian padanya. Roselyn juga menolak beberapa pria yang mendekatinya karena berpura-pura jual mahal."Hai, Cantik. Anting-antingmu indah sekali, dari mana kamu membelinya?""Iya nih, aku belum pernah melihat anting-anting yang begitu indah dan mencolok!""Batu permatanya sangat besar, sepertinya harganya juga sangat mahal, ya?"Bukan hanya para pria, bahkan beb
Di dalam aula pesta. Melihat Roselyn yang terengah-engah, Ariana merasa heran. "Roselyn, bukankah kamu bilang sedang menunggu teman? Mana orangnya?"e"Dia tiba-tiba ada urusan, jadi tidak bisa datang." Roselyn tersenyum getir sambil berkata, "Oh ya Kak Ariana, aku mau pinjam cermin riasmu untuk memperbaiki riasanku.""Seingatku sepertinya kamu juga bawa cermin rias?" tanya Ariana."Punyaku tidak terlalu bagus, punya Kak Ariana lebih bagus." Tanpa basa-basi, Roselyn langsung mengambil tas Ariana dan mulai mencari-cari. Melihat sikapnya ini, Ariana merasa sangat tidak senang. Adik sepupunya ini terlalu dimanjakan sehingga tidak ada sopan santun sama sekali."Terima kasih, Kak Ariana." Setelah mengambil cermin riasnya, Roselyn langsung melemparkan tas Ariana, lalu bergegas ke toilet.Pada saat ini, di dalam aula pesta tiba-tiba terjadi kehebohan. Selanjutnya, Marie masuk bersama sekumpulan orang yang mengerumuninya. Pada akhirnya, dia berdiri di tengah aula dan berkata, "Mohon tenang dulu
"Jalang sialan, berani-beraninya kamu merayu priaku? Akan kusiksa kamu sampai setengah mati!" Marie terus mencekoki anggur tersebut dengan kejam di hadapan semua orang untuk mempermalukan Ariana. Gerakannya sangat kasar dan tidak berbelaskasihan sama sekali.Setelah sebotol anggur habis diminumnya, Ariana juga sudah terkulai lemas di lantai dengan keadaan yang mengenaskan. Namun, Marie masih belum merasa puas. Dia menarik rambut Ariana dan kembali menamparnya beberapa kali dengan keras."Jalang! Sialan! Beraninya kamu menyentuh priaku? Besar sekali nyalimu!" Sambil mengutuk Ariana, Marie terus-menerus menamparnya dengan sadis.Setelah berkali-kali ditampar oleh Marie, wajah Ariana sudah membengkak hingga tak karuan. Sudut bibirnya juga telah bersimbah darah."Kenapa? Kenapa?" tanya Ariana yang sempoyongan dan lemas."Berani-beraninya kamu bertanya kenapa? Jalang, apa kamu nggak tahu apa yang telah kamu perbuat sendiri?" Marie menarik rambut Ariana dan menghantamkan kepalanya ke lantai.
Entah sejak kapan, hujan deras mulai mengguyur.Pada saat ini, di aula pesta Hotel Imperial masih tetap sangat ramai seperti sebelumnya. Kejadian kecil yang terjadi barusan, seolah-olah tidak memengaruhi berlangsungnya acara tersebut. Bagaikan seorang putri, Marie dikelilingi oleh orang-orang yang berlomba-lomba menyanjungnya.Namun, sebagian besar orang ini sama sekali tidak menarik perhatiannya. Hanya ada beberapa tamu yang berhak mengobrol santai dengannya."Nona, Tuan Michael dan Tuan Nico telah tiba." Pada saat ini, seorang kepala pelayan datang melaporkan dengan suara pelan kepada Marie. Ketika Marie menoleh, dia melihat dua orang pria tampan yang sedang berdiri di depan pintu aula pesta. Salah satunya adalah Michael yang berasal dari Sekte Ilmu Kegelapan.Sementara itu, satunya lagi adalah kakak seperguruan Michael, Nico Jonathan. Di belakang kedua orang itu, berdiri dua orang pelayan wanita yang mengikuti mereka."Tuan Michael, Tuan Nico, lama tidak bertemu." Marie langsung men
"Berani-beraninya si berengsek ini memukul Nona Marie? Besar sekali nyalinya!""Gila! Dia pasti sudah nggak waras!""Berbuat onar di depan umum dan bahkan memukul Nona Marie, nggak akan ada yang bisa menolongnya lagi hari ini!"Tindakan Luther membuat seisi ruangan gempar. Ada yang terkejut, ketakutan, ada juga yang kagum, dan ada juga yang merasa takjub. Sebab, secara tak sadar mereka beranggapan bahwa hanya Marie yang boleh selalu menindas orang. Jadi, mereka benar-benar tidak bisa membayangkan situasi di mana Marie ditampar seperti sekarang ini."Bunuh dia! Bunuh dia sekarang juga!" Begitu bangkit, Marie langsung berteriak dengan histeris. Ekspresinya tampak sangat mengerikan."Bunuh!" Tiba-tiba, pengawal di sekitarnya baru menyadari situasi saat ini. Mereka buru-buru mengeluarkan tongkat mereka dan menyerang Luther.Namun, ekspresi Luther sama sekali tidak berubah. Dia melayangkan tinjunya dengan secepat kilat dan menjatuhkan semua pengawal tersebut. Kejadian itu berlangsung hanya
"Berani-beraninya kamu memukul orang Sekte Ilmu Kegelapan? Benar-benar cari mati!" Sorot mata Nico terlihat sangat tidak bersahabat. Mereka sangat menghargai saudara seperguruan mereka. Jika orang ini berani memukul adik seperguruannya, berarti sama saja dengan mempermalukannya juga."Tolong ... tolong aku!" Seolah-olah melihat penyelamatnya telah datang, Marie tiba-tiba menjadi bersemangat."Nona Marie tenang saja, ada aku dan Kak Nico di sini, si berengsek ini nggak akan bisa melukaimu!" ujar Michael dengan yakin.Namun, begitu ucapan itu dilontarkan, Luther kembali melayangkan tamparan kepada Marie hingga terlempar jauh. Tanpa basa-basi, dia langsung mempermalukan Michael dengan tindakan nyata."Kamu ...." Michael merasa kesal setengah mati. Dia tidak sempat bereaksi menanggapi gerakan Luther yang tidak bisa diprediksi ini."Bajingan! Kamu pasti akan mati ... seluruh keluargamu akan mati! Dua orang ini adalah ahli bela diri Sekte Ilmu Kegelapan, kamu hanya sampah di hadapan mereka b
"Astaga! Apa yang terjadi?" Melihat pedang kedua pengawal itu patah, semua tamu langsung termangu. Awalnya, mereka mengira Luther akan tertimpa sial. Namun, tak disangka malah elite dari Sekte Ilmu Kegelapan yang kalah telak. Hasil ini benar-benar di luar dugaan semua orang."Hebat sekali bocah ini?" Kelopak mata Michael berkedut karena terkejut melihat adegan ini. Dia masih bisa menggunakan alasan tidak punya persiapan pada pertempuran terakhir kalinya. Namun, kali ini benar-benar telah menunjukkan kesenjangan kekuatan mereka."Ternyata cukup hebat juga, pantas saja berani berbuat onar di sini." Nio memicingkan matanya dan menyunggingkan sebuah senyuman licik. Kekuatan Bella dan Melody memang masih jauh jika dibandingkan dengan dirinya, tetapi kemampuan mereka sudah cukup untuk menghadapi ahli bela diri biasanya.Jika Luther bisa mengalahkan kedua orang itu dengan mudah, berarti Luther memang punya kemampuan bela diri yang cukup hebat."Michael! Bukankah tadi kamu bilang nggak masalah
Syush! Angin kencang yang menerpa wajah Nico, membuat ekspresinya berubah drastis. Dia menatap dengan saksama dan melihat bahwa tinju Luther berhenti tepat di depan dadanya. Meskipun jaraknya masih beberapa sentimeter, angin yang mengerikan dari tinju itu tetap membuat tubuh Nico gemetar.Detik berikutnya, dia memuntahkan darah segar.Hanya dari angin pukulannya saja, telah menimbulkan luka dalam pada tubuh Nico. Bisa dibayangkan betapa parahnya akibatnya jika pukulan tersebut benar-benar mengenai tubuhnya! Untungnya, dia sempat berlutut dan meminta maaf. Jika tidak, pukulan ini pasti akan berakibat fatal."Kak, tolong ampuni aku!" Nico ketakutan hingga berkeringat dingin. Dia berlutut di lantai dan memohon dengan sepenuh hati. Tampangnya tidak lagi perkasa seperti sebelumnya. Lebih dari sekadar keterkejutan, saat ini yang mengisi pikirannya adalah ketakutan!Saat tinju mereka bertabrakan tadi, Nico menyadari bahwa kekuatan dalam yang selama ini dibangga-banggakannya, hancur tak berday
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga
Weker yang wajahnya pucat pun diseret pergi. Sejak kejahatannya terungkap, dia sudah dipastikan akan musnah dan bahkan seluruh keluarganya juga akan dihukum. Semua orang yang bersalah akan diadili dan yang tidak bersalah juga akan diminta pertanggungjawabannya jika pernah menikmati hasil kejahatannya. Bisa dibilang, seluruh keluarganya akan mengalami pembersihan besar-besaran."Wirya, sudah saatnya mengundang tamu utama kita," perintah Huston lagi setelah bekas darah di lantai sudah dibersihkan. Setelah membereskan Weker, target interogasi selanjutnya adalah Loland. Dibandingkan Weker, Loland jauh lebih sulit untuk dihadapi. Bagaimanapun juga, Loland memegang kekuasaan militer yang besar, bisa menjadi masalah besar jika Loland melawan karena merasa terdesak."Aku mengerti."Wirya merespons sambil memberi hormat, lalu segera memerintah bawahannya, "Panggil beberapa orang lagi dan ikuti aku."Loland meraih kedudukannya sebagai seorang jenderal besar dengan prestasinya yang mampu menghada
"Berengsek! Setelah melihat semua bukti kejahatan ini, apa lagi yang ingin kamu katakan?" teriak Huston dengan nada muram.Weker yang sudah ketakutan sampai berkeringat dingin pun berkata dengan terbata-bata, "Pangeran Huston, tolong dengar penjelasanku .... Semua ini palsu, pasti ada orang yang ingin menjebakku. Aku sudah taat hukum selama bertahun-tahun ini, mana mungkin aku melakukan hal kotor seperti ini.""Buktinya sudah jelas, kamu masih berani membantah? Aku rasa kamu nggak akan menyerah kalau nggak terdesak."Huston melambaikan tangannya dan memerintah, "Pengawal, seret dia ke penjara bawah tanah dan siksa dia. Aku ingin lihat seberapa keras mulutnya.""Siap!" jawab sekelompok Tim Penegak Hukum yang langsung masuk dan mengepung Weker.Melihat keadaan itu, Weker akhirnya menjadi panik. Dia langsung berlutut dan mulai terus memohon ampun, "Pangeran Huston, aku mengaku salah. Aku hanya khilaf sesaat. Mohon Pangeran Huston mengingat jasaku yang sudah mengabdi pada Atlandia selama b