Ghufran menatap Luther dengan intens, seolah-olah ingin mencari petunjuk dari wajah Luther. Namun sayangnya, dia tidak bisa menemukan celah apa pun dari ekspresi Luther. Kemudian, dia bertanya dengan waswas, "Kenapa aku harus percaya padamu?""Dokter Ghufran, kalau aku datang untuk balas dendam, mudah sekali bagiku untuk membunuh kalian berdua." Sambil berbicara, Luther menjentikkan jarinya. Muncul energi internal yang memelesat dari jarinya. Detik berikutnya, vas bunga di jendela langsung meledak dan hancur berkeping-keping."Hah?" Ekspresi Ghufran langsung menjadi muram. Jika pria ini bisa menghancurkan vas dari jarak jauh, jelas sekali dia adalah seorang ahli bela diri. Kalau pemuda ini memang berniat untuk membunuhnya, Ghufran juga tidak bisa menghalanginya. Oleh karena itu, Ghufran tak punya pilihan lain."Dokter Ghufran, mohon maaf kalau ada yang menyinggungmu," balas Luther sambil memberi hormat."Baiklah! Aku akan percaya kamu datang untuk balas budi sementara ini. Sayangnya, k
"Meski merepotkan, aku memang bisa menyembuhkannya." Luther mengangguk dengan serius, lalu menimpali, "Tapi, aku butuh bantuan Dokter Ghufran.""Nak, kalau kamu bisa menyembuhkan penyakitnya, bahkan harus menjual Klinik Svarga sekalipun aku rela!" Sambil berkata demikian, Ghufran mengubah topiknya, "Tapi masalahnya, bagaimana kamu membuktikan kalau kamu punya kemampuan seperti itu?"Ini menyangkut masalah nyawa, tentu saja Ghufran tidak akan mengambil risiko, apalagi mempertaruhkan nyawa penyelamatnya kepada seorang pemuda."Tadi kamu bilang, tubuh Paman masih ada energi internal yang tersisa. Kalau aku bisa menghilangkannya, apa ini cukup untuk membuktikannya?" tanya Luther kembali."Hm?" Ghufran memusatkan perhatian, lalu berkata dengan serius, "Nak, energi internal ini sangat kuat. Nggak bisa dihilangkan hanya dengan keterampilan medis. Kamu jangan membual." Jika semudah itu menghilangkan energi internalnya, mana mungkin akan ditunda sampai sekarang?"Keterampilan medis biasa tentu
Pada saat bersamaan, tenaga dalam yang murni di tubuhnya mulai bersatu dan mengalir perlahan-lahan melalui meridian Bahran."Duk, duk, duk ...." Suara detak jantung Bahran mulai berdegup kencang. Selanjutnya, energi internal yang mendominasi dalam tubuh Bahran mulai meluap dan menyerbu tenaga dalam Luther dengan kecepatan tinggi.Saat kedua energi itu berbenturan, tubuh Bahran bergetar sejenak, seolah-olah tersengat listrik. Luther mengerutkan alisnya, lalu mulai menggerakkan tenaga dalamnya untuk berpacu dengan energi internal tersebut.Energi internal dari Formasi Perenggut Nyawa itu sangat dahsyat. Bagaikan binatang buas, ia akan melahap semua energi yang menyusup ke tubuh tersebut. Demi keselamatan Bahran, Luther tidak berani berbentrokan langsung dengan energi internal itu. Dia terpaksa menggunakan cara Taichi, yakni menghadapi kekerasan dengan kelembutan.Melalui tenaga dalam yang disalurkannya secara terus-menerus, Luther mulai perlahan-lahan mengikis energi internal dari Formas
Saat jari Luther mengenai dada Bahran, terdengar suara ledakan yang bergemuruh. Tubuh Bahran bergetar hebat dan langsung memuntahkan darah yang banyak dari mulut dan hidungnya. Meridiannya telah rusak sebagian besar, tubuhnya yang memang sudah terluka parah, kini menjadi semakin menyedihkan.Bagaikan nyala lilin yang redup, nyawa Bahran bisa mati setiap saat. Pada saat bersamaan, Formasi Perenggut Nyawa yang melekat padanya juga sudah hancur dengan serangan Luther."Terima kasih, Tuan Penyelamat!" Wajah Ghufran langsung menjadi pucat karena saking ketakutan. Dia buru-buru memeriksa kondisi Barhan. Setelah memastikan Bahran masih bernapas, dia baru merasa lega."Luther! Sudah kubilang jangan memaksakan diri, kenapa kamu nggak dengar? Apa kamu tahu, kamu hampir saja membahayakan nyawanya tadi?!" maki Ghufran.Luther terduduk lemas di kursi dengan napas terengah-engah. Sekujur tubuhnya basah kuyup karena keringat. Dia langsung merasa lesu. Setelah menenangkan diri, Luther baru berkata den
Ekspresi Luther berubah menjadi serius. "Kalau mau dibilang menyelamatkan nyawanya, ini masih terlalu dini. Meskipun aku sudah berhasil menetralkan energi sejati di dalam tubuh Paman Bahran, fungsi tubuh dan Delapan Meridian Luar Biasa sudah rusak parah. Sekarang, dia ini nggak berbeda dengan mayat hidup. Untuk membuatnya sadar kembali, kita harus membangun ulang meridiannya dan mengubah seluruh tubuhnya."Mendengar perkataan itu, Ghufran langsung mengernyitkan alisnya. "Membangun ulang meridian? Mengubah seluruh tubuhnya? Hanya Pil Pemurni Sumsum yang terkenal yang bisa melakukan hal ini, tapi pil itu telah lama hilang. Mau cari di mana pil itu dalam waktu sesingkat ini?"Pil Pemurni Sumsum adalah obat suci yang tercatat dalam teks kuno. Dengan memakan pil itu bisa membersihkan sumsum dan mengubah seluruh tubuh, seperti terlahir kembali. Pil itu bisa menyembuhkan meridian yang putus ataupun cacat bawaan. Satu-satunya masalah adalah pil itu terlalu langka, sehingga Ghufran hanya pernah
Pertanyaan Ghufran itu malah membuat Luther merasa kesulitan. Dia berpikir apa yang tidak dia kuasai. Sepertinya, dia sudah memahami tentang ilmu bela diri, ilmu kedokteran, pembuatan pil dan obat, ilmu gaib, filosof Taoisme, ilmu sihir, dan berbagai macam keterampilan yang aneh dan langka. Sangat sedikit hal-hal yang tidak dia kuasai."Eh .... Aku membaca berbagai jenis buku, jadi aku memahami sedikit tentang banyak hal," kata Luther dengan rendah hati."Memahami sedikit?"Ghufran terlihat sedikit bergetar dan tatapannya menjadi makin aneh. Dia berpikir Luther begitu muda saja sudah bisa mengeluarkan energi internalnya, Luther ini setidaknya adalah seorang pesilat tingkat sejati yang langka.Dia sudah kesulitan dengan energi internal yang tersisa di tubuh Bahran selama sepuluh tahun ini, tetapi Luther mampu menghancurkannya hanya dengan satu jari. Luther juga memiliki resep pil terbaik dan bahkan mampu membuat Pil Pemurni Sumsum, setara dengan master alkimia yang terbaik di Negara Dra
Sarisha benar-benar tidak mengerti mengapa kakeknya memberi tahu rahasia ini kepada seorang pemuda yang baru dikenalnya?"Ini ...." Ekspresi Ghufran terlihat kaku dan merasa canggung. Dia tidak bisa menjawab Sarisha bahwa Luther yang telah menyusup masuk."Bahran adalah pamanku. Kedatanganku kali ini adalah untuk menjenguknya," jelas Luther."Benar. Luther ini adalah keponakan Bahran, jadi wajar saja kalau dia menjenguk pamannya," kata Ghufran dengan serius.Sarisha menatap Luther dari atas ke bawah sebentar, jelas terlihat curiga. "Keponakan? Paman? Kakek, kamu nggak membohongiku, 'kan? Paman Bahran sudah koma di sini selama sepuluh tahun, tapi tiba-tiba muncul seorang keponakan. Menurutmu, apa ini mungkin?""Sarisha, kamu terlalu khawatir. Aku percaya dengan kepribadian Luther ini," kata Ghufran dengan ekspresi serius."Tapi ...."Sarisha masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Ghufran mengangkat tangan untuk menghentikannya. "Sudahlah, kita bahas lagi nanti. Tadi kamu bilang ada masa
"Pak Draig, beberapa hari nggak bertemu saja, kenapa emosimu begitu besar? Apa perlu aku memberikan obat herbal untuk menenangkan emosimu?" Mendengar kehebohan itu, Ghufran bersama dengan Luther dan Sarisha perlahan-lahan turun ke lantai bawah. Melihat kekacauan di klinik, dia mengernyitkan alisnya, tetapi ekspresinya itu segera kembali normal."Hei! Dokter Ghufran, kamu akhirnya keluar juga. Aku pikir kamu ini pengecut!" kata Draig sambil menyilangkan kedua kakinya dan tersenyum sinis."Pak Draig, aku nggak pernah menyinggungmu, tapi kamu terus datang ke sini dan membuat masalah. Apa tindakanmu ini sesuai peraturan?" kata Ghufran dengan tenang."Dokter Ghufran, kenapa kamu bicara seperti ini> Aku datang ke Klinik Svarga kalian tentu saja untuk berobat. Kenapa? Apa kamu nggak menyambutku sebagai pasien?" kata Draig sambil menyindir."Kalau Pak Draig datang untuk berobat, aku sangat menyambutmu. Tapi, aku khawatir niat Pak Draig bukan seperti itu," kata Ghufran dengan makna mendalam."J