Share

Bab 1287

Saat jari Luther mengenai dada Bahran, terdengar suara ledakan yang bergemuruh. Tubuh Bahran bergetar hebat dan langsung memuntahkan darah yang banyak dari mulut dan hidungnya. Meridiannya telah rusak sebagian besar, tubuhnya yang memang sudah terluka parah, kini menjadi semakin menyedihkan.

Bagaikan nyala lilin yang redup, nyawa Bahran bisa mati setiap saat. Pada saat bersamaan, Formasi Perenggut Nyawa yang melekat padanya juga sudah hancur dengan serangan Luther.

"Terima kasih, Tuan Penyelamat!" Wajah Ghufran langsung menjadi pucat karena saking ketakutan. Dia buru-buru memeriksa kondisi Barhan. Setelah memastikan Bahran masih bernapas, dia baru merasa lega.

"Luther! Sudah kubilang jangan memaksakan diri, kenapa kamu nggak dengar? Apa kamu tahu, kamu hampir saja membahayakan nyawanya tadi?!" maki Ghufran.

Luther terduduk lemas di kursi dengan napas terengah-engah. Sekujur tubuhnya basah kuyup karena keringat. Dia langsung merasa lesu. Setelah menenangkan diri, Luther baru berkata den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status