Tindakan Zeona ini memang sangat keterlaluan dan memalukan. Namun, Zeona tidak memedulikan apa pun lagi. Dia hanya ingin hidup. Sekarang, Zeona sedang bertaruh apakah Juno rela mati demi menyelamatkannya atau tidak. Kemudian, semua anggota Keluarga Caonata mulai mengkritik Zeona."Zeona, kamu ini memang orang yang berperasaan! Bisa-bisanya kamu memfitnah ayahmu demi melepaskan diri dari tanggung jawab! Benar-benar kejam!""Iya! Ayahmu sudah membesarkanmu dengan susah payah. Kamu bukannya berterima kasih kepadanya, tapi malah mencelakainya! Kamu ini memang anak yang nggak tahu diuntung!""Dasar anak durhaka!"Mereka semua sangat geram melihat Zeona yang tidak berbakti kepada Juno. Jelas-jelas, Zeona yang membuat masalah, tetapi dia malah menyuruh Juno yang bertanggung jawab. Zeona memang tidak punya hati nurani."Diam kalian!" bentak Zeona. Kemudian, dia menatap Juno seraya memohon, "Ayah, selama ini kamu sangat menyayangiku. Kamu pasti nggak tega melihatku mati, 'kan? Ayah, kamu sudah
Saat pisau menggores leher Juno, darahnya pun menyembur. Jasad Juno tergeletak di lantai, dia bahkan tampak tersenyum."Ayah?" panggil Zeona yang terdiam di tempat. Darah Juno juga menyembur di wajahnya. Ekspresi Zeona terlihat sangat mengerikan.Sementara itu, para anggota Keluarga Caonata yang merasa sedih dan juga marah memanggil Juno."Pak Juno!""Kak Juno!"Mereka adalah orang kepercayaan Juno yang telah mendampinginya sejak lama. Sekarang, Juno mati karena bunuh diri. Ke depannya, Keluarga Caonata pasti terpuruk.Zeona yang tadinya masih terdiam akhirnya merasa lega. Dia berteriak, "Pelakunya sudah mati! Luther, kamu sudah lihat, 'kan? Ayahku sudah mati! Pelaku utamanya sudah menebus kesalahannya! Ini berarti masalahnya sudah selesai, 'kan?"Zeona memang merasa sedih atas kematian ayahnya, tetapi dia merasa senang karena bisa selamat. Menurut Zeona, asalkan Juno yang menggantikannya untuk menanggung kesalahan, dia pasti aman."Masalahnya selesai? Mana mungkin semudah itu?" sahut
"Yang Mulia, ini nggak ada hubungannya dengan kami. Kami nggak melakukan apa-apa!" Para anggota Keluarga Caonata terlihat panik. Mereka berlutut untuk memohon belas kasihan.Namun, Luther malah berkata dengan nada dingin, "Pada saat terjadi longsor salju, nggak ada sekeping salju pun yang nggak bersalah. Kalian sudah berkhianat, bekerja sama dengan musuh, dan menyebabkan Keluarga Caonata terpuruk. Beraninya kalian masih bilang nggak melakukan apa pun?""Ini ...." Para anggota Keluarga Caonata terdiam seketika. Sebelumnya, Keluarga Caonata adalah salah satu keluarga terkemuka di ibu kota provinsi, tetapi sekarang telah hancur.Orang-orang ini tentu tidak bisa lepas dari tanggung jawab. Jika pada awalnya, mereka tidak ikut campur dalam perang kekuasaan Keluarga Caonata, juga tidak memicu perselisihan internal dalam keluarga, mungkin mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Sayangnya, penyesalan tidak ada gunanya."Aku nggak peduli dengan kesalahan kalian. Setelah Bianca bangun, di
Luther berkata, "Itu memang rencana yang bagus, tapi kenapa aku harus taruhan denganmu? Nyawamu ada di tanganku sekarang. Apa kamu berhak taruhan denganku?"Mendengar itu, Harry tampak menggigit bibirnya. Dia akhirnya berucap dengan serius, "Aku punya peta harta karun. Ini adalah hasil pencarianku selama bertahun-tahun. Aku bersedia pakai itu untuk taruhan denganmu!"Kalau bukan karena keputusasaan, Harry tidak akan pernah mengungkapkan rahasia ini. Secara keseluruhan, peta harta karun Keluarga Caonata dibagi menjadi tiga bagian. Dia mendapatkan salah satunya secara kebetulan.Harry bahkan mengetahui beberapa rahasia di antaranya. Justru karena hal inilah, dia diam-diam membuat rencana dan jebakan untuk merebut peta harta karun yang dimiliki oleh Keluarga Caonata. Tidak disangka, sebelum peta harta karun kedua didapatkannya, Harry sudah tertimpa masalah seperti ini. Kini, dia hanya bisa bertaruh dengan peta yang dimilikinya."Ternyata kamu juga punya peta harta karun, pantas saja nggak
"Bagus. Kamu yang bilang sendiri!" ucap Harry yang terlihat bersemangat. Ini adalah satu-satunya kesempatan bagi keluarganya untuk membalikkan keadaan, jadi tentu tidak boleh terlewatkan."Ayo, minggir. Semuanya, tolong menjauh. Duel akan segera dimulai, kalian jangan mengganggu," seru Huston dengan lugas. Dia meminta semua orang di sekitar menjauh. Meskipun sudah lama tidak bertemu, dia tetap percaya pada Luther. Julukan Putra Kirin milik kakaknya itu bukanlah pajangan, tetapi telah dibuktikan dengan aksi nyata.Sepuluh tahun yang lalu, banyak genius berbakat yang bermunculan sehingga persaingan di Midyar sangat sengit. Para jagoan saling beradu satu sama lain. Alhasil, Luther yang luar biasa tiba-tiba muncul. Dengan kekuatannya sendiri saja, dia bisa menaklukkan para jagoan dan membuat mereka kabur tergesa-gesa.Di seluruh Midyar, hampir tidak ada yang setara dengannya. Sejak saat itu, nama Luther telah menjadi mimpi buruk bagi para genius, serta membuat mereka ketakutan. Bahkan, par
Pedang Harry terlihat cepat dan ganas. Begitu digerakkan, itu bagaikan pelangi yang menembus langit. Angin kencang berembus di semua tempat yang dilaluinya. Debu terlihat beterbangan, bahkan udara pun terkoyak. Pemandangan itu sangat menakutkan."Pedangnya cepat sekali. Aura pedangnya sangat menakutkan. Dia memang pantas menjadi master bela diri!""Dengan serangan pedang seperti itu, bahkan dewa dan iblis akan mundur. Aku yakin Luther nggak akan bisa menghadapinya!""Aku punya firasat, Harry bisa meraih kemenangan dengan satu serangan ini!"Saat melihat ayunan pedang yang menakjubkan dari Harry, anggota Keluarga Sunaryo tampak sangat bersemangat. Mereka seolah-olah yakin bahwa Harry sudah pasti akan menang. Bahkan, Bintara yang sebelumnya masih cemas, kini juga tampak lega. Barusan, dia khawatir bahwa cucunya tidak benar-benar mencapai tingkat master bela diri. Namun, kini semua kekhawatirannya telah sirna.Harry bahkan terlihat lebih kuat daripada kebanyakan master bela diri. Dengan b
Aura Harry langsung berubah drastis dan kekuatannya meningkat dua kali lipat."Oh? Kamu akan bertarung habis-habisan?" tanya Luther dengan ekspresi sedikit terkejut.Jelas bahwa Harry baru saja mengonsumsi semacam obat rahasia yang dapat secara signifikan meningkatkan kekuatannya dalam waktu singkat. Namun, harga yang harus dibayarnya adalah mengorbankan potensi dan vitalitas. Siapa pun tidak akan mengonsumsinya, kecuali dalam situasi genting yang menyangkut nyawa."Itu adalah Pil Darah Ganas. Harry telah mengonsumsi Pil Darah Ganas!" Pada saat itu, terdengar teriakan seseorang dari kerumunan."Apa? Pil Darah Ganas? Bukankah itu obat terlarang?""Meskipun Pil Darah Ganas bisa memicu potensi tubuh menjadi dua kali lebih kuat, efek sampingnya sangat besar. Bukan hanya bisa kehilangan setengah nyawanya, tapi juga bisa membuat orang menjadi gila!""Ya ampun! Harry sudah nggak mau hidup lagi? Dia bahkan berani mengonsumsi Pil Darah Ganas?"Melihat perubahan besar dari Harry, orang-orang tak
"Apa?"Begitu melihat Harry yang tersungkur ke lantai, seluruh kerabat Keluarga Sunaryo sontak tercengang. Awalnya mereka kira dengan bantuan Pil Darah Ganas, Harry bisa membalikkan keadaan. Tidak disangka, Harry langsung kalah hanya dalam satu serangan. Dia bahkan kalah dengan sangat menyedihkan.Sebuah tinju yang dilayangkan oleh Luther mampu mematahkan pedang Harry, bahkan membuat pemilik pedang itu terluka. Serangan ini benar-benar mengerikan!"Gawat! Kita nggak tertolong lagi sekarang!" pekik Bintara dengan panik. Kedua tungkainya terasa lemas sehingga dia terduduk di lantai. Wajahnya juga pucat.Wajah para kerabatnya juga tampak sangat putus asa. Mereka terlalu membanggakan Harry dan meremehkan Luther. Kemampuan Harry dan Luther berbeda jauh. Genius yang mereka banggakan bukanlah lawan yang sepadan bagi Luther. Sekalipun mempertaruhkan nyawanya, itu juga tidak akan bisa melukai Luther."Kemampuanmu hanya begini? Kamu bahkan nggak bisa melawan Yogi, kenapa kamu berani melawanku?"
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras