"Apa?"Begitu melihat Harry yang tersungkur ke lantai, seluruh kerabat Keluarga Sunaryo sontak tercengang. Awalnya mereka kira dengan bantuan Pil Darah Ganas, Harry bisa membalikkan keadaan. Tidak disangka, Harry langsung kalah hanya dalam satu serangan. Dia bahkan kalah dengan sangat menyedihkan.Sebuah tinju yang dilayangkan oleh Luther mampu mematahkan pedang Harry, bahkan membuat pemilik pedang itu terluka. Serangan ini benar-benar mengerikan!"Gawat! Kita nggak tertolong lagi sekarang!" pekik Bintara dengan panik. Kedua tungkainya terasa lemas sehingga dia terduduk di lantai. Wajahnya juga pucat.Wajah para kerabatnya juga tampak sangat putus asa. Mereka terlalu membanggakan Harry dan meremehkan Luther. Kemampuan Harry dan Luther berbeda jauh. Genius yang mereka banggakan bukanlah lawan yang sepadan bagi Luther. Sekalipun mempertaruhkan nyawanya, itu juga tidak akan bisa melukai Luther."Kemampuanmu hanya begini? Kamu bahkan nggak bisa melawan Yogi, kenapa kamu berani melawanku?"
Di antara orang-orang seusianya, Harry yang paling menonjol. Orang lain harus berusaha keras selama bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang baik, sedangkan Harry bisa mendapatkannya dengan mudah tanpa tekanan sedikit pun.Harry selalu mengira dirinya adalah orang terpilih dan memiliki kedudukan tertinggi. Namun sekarang, dia baru mengerti bahwa di atas langit masih ada langit. Bakat dan prestasi yang selama ini dia banggakan, tidak berarti apa-apa di hadapan Luther."Ternyata aku bagaikan katak dalam tempurung," tutur Harry yang sangat terpukul seraya tersenyum getir.Kala ini, Harry benar-benar terpuruk dan tidak memiliki semangat tempur lagi. Yang tersisa di dalam dirinya hanya keputusasaan. Dia selalu menang seumur hidupnya, ini pertama kalinya dia kalah. Kekalahan ini telah menghancurkan hidupnya."Kalau berani bertarung, kamu juga harus bersedia menerima kekalahan. Serahkan peta harta karunnya," ujar Luther berjalan ke arah Harry dan menatapnya dari atas.Harry tidak memberika
Setelah semua urusan sudah beres, Luther membawa pasukan kembali ke Vila Embun. Bianca dan Belinda masih belum sadarkan diri. Luther juga tidak berniat membangunkan mereka berdua. Kevin dan Juno sudah tewas. Keluarga Caonata menjadi terpecah belah. Bagi Bianca, ini adalah pukulan yang sangat besar. Dia tentu saja tidak bisa menerimanya.Yang bisa Luther lakukan sekarang hanya mempersiapkan pemakaman Juno. Dia akan berusaha untuk mengurangi kesedihan Bianca. Ayahnya telah meninggal, tidak ada lagi yang bisa memahami Bianca sekarang. Dia harus melewati kesedihan ini sendirian.Kala ini, Luther sedang memberikan perintah di ruang pertemuan."Kita nggak bisa menyentuh kekayaan Keluarga Caonata untuk sementara waktu. Kali ini, Keluarga Caonata sangat hancur dan perlu ditata ulang. Orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi sudah ditahan. Kita akan menanganinya lagi setelah Bianca bangun. Satu hal lagi, pemakaman Juno harus dilakukan sesuai standar tertinggi. Nggak boleh terjadi kesalahan s
"Benarkah? Bagaimana dengan Pemberontakan Kota Terlarang 10 tahun yang lalu?" tanya Luther dengan dingin."Hah?" pekik Huston. Raut wajahnya sontak menegang begitu mendengar ucapan Luther. Dia terdiam sejenak, lalu menatap ibunya.Pemberontakan Kota Terlarang yang terjadi 10 tahun lalu adalah hal tabu bagi Kerajaan Atlandia dan Negara Drago. Sejak saat itu, kejadian tersebut ditutup dengan rapat dan tidak seorang pun yang berani mengungkitnya. Huston benar-benar tidak menduga bahwa Luther akan mengungkit kejadian itu."Gerald, yang lalu biarlah berlalu. Kejadian itu sudah berakhir. Nggak perlu diungkit lagi," ucap Haruna sembari menggeleng."Berakhir?" Luther menatap Haruna dan bertanya, "Kematian ibuku masih belum jelas. Para pengawal pribadiku juga mati mengenaskan. Bagaimana bisa berakhir begitu saja?""Aku juga sangat sedih atas kematian ibumu. Tapi, pembunuh sebenarnya sudah dijatuhi hukuman mati. Semua orang yang terlibat juga sudah dimusnahkan. Sudah waktunya untuk melupakan den
"Membantuku?" Mendengar ini, Luther seketika tertegun. Da membalas dengan bingung, "Baginda Ratu, dilihat dari statusmu, sepertinya nggak mudah untuk ikut campur dalam urusan ini."Pemberontakan 10 tahun yang lalu tidak akan terjadi tanpa campur tangan kekuasaan kekaisaran. Haruna adalah kerabat kaisar. Dengan status seperti ini, Luther tentu saja tidak percaya."Kenapa? Apa menurutmu aku nggak bisa membantumu? Atau jangan-jangan kamu nggak memercayaiku?" tanya Haruna."Aku hanya khawatir akan merepotkan Baginda," jawab Luther dengan ragu-ragu."Gerald, aku tahu kamu meragukanku, tapi aku benar-benar ingin membantumu." Haruna menambahkan dengan tulus, "Sekarang, statusku adalah Ratu Wedani sekaligus ibu tirimu. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Aku yakin kamu tahu maksud pepatah ini.""Aku mengerti, tapi aku sangat penasaran kenapa Baginda mau membantuku?" tanya Luther."Selama ini, kerajaan diam-diam menyelidiki peristiwa 10 tahun yang lalu d
Atlandia yang sangat kuat sekalipun tidak mungkin berbuat semena-mena di bawah kekuasaan Kaisar. Apalagi, masalah ini juga sangat sensitif. Orang Istana Atlandia tidak mungkin bisa terang-terangan terlibat."Aku mengerti, terima kasih atas bantuanmu, Bibi Haruna," ucap Luther. Dia berdiri dan membungkuk untuk mengungkapkan terima kasih dengan tulus. Dia sangat menghargai informasi yang diberikan Haruna ini. Tidak hanya mendapat peluang baru untuk menyelidiki kebenaran, kini bertambah satu orang lagi yang mendukungnya."Nggak perlu sungkan, kita semua keluarga," sahut Haruna.Haruna buru-buru membantu Luther kembali berdiri tegak. Kemudian, dia mengingatkan dengan serius, "Gerald, aku nggak akan menghentikanmu membalas dendam. Tapi, kamu harus mengerti, satu perbuatan saja bisa membuat dampak yang sangat besar. Jangan sampai kamu kehilangan arah dan mengecewakan orang-orang yang kamu sayangi.""Aku nggak akan melupakan nasihat Bibi Haruna," ujar Luther sambil mengangguk."Kak, kalau kel
Sore itu, setelah Haruna dan Huston beristirahat di kamar masing-masing, Luther memanggil semua ketua aula Faksi Kirin ke ruang pertemuan. Dia hendak mengadakan pertemuan penting.Luther duduk di kursi utama dan meminta semua orang untuk ikut duduk. Kemudian, dia berkata, "Hari ini sungguh sibuk. Semuanya, terima kasih atas kerja keras kalian. Aku memanggil kalian semua karena ada dua hal yang ingin aku umumkan. Pertama, aku menunjuk Johan sebagai wakil ketua. Mulai sekarang, dia bertugas membantuku mengatur semua urusan di Faksi Kirin."Mendengar itu, semua ketua aula sontak berdiri dan berujar pada Johan, "Selamat Tuan Johan!"Johan adalah anggota senior faksi yang sangat kuat. Selain kesetiaannya pada Faksi Kirin, dia juga sangat kompeten dalam menjalankan tugas. Terlebih lagi, dia adalah tangan kanan kepercayaan Luther. Berhubung Johan memang layak diangkat menjadi wakil ketua, semua orang di sana setuju dan mendukungnya."Terima kasih atas kepercayaan Tuan Luther! Aku berjanji aka
Ucapan Luther langsung membuat suasana di sana gempar. Setiap ketua aula tampak sangat antusias. Bohong jika mengatakan bahwa mereka tidak iri pada Johan yang mendapatkan Pil Pengumpul Roh. Bagaimanapun, pil itu adalah harta karun langka. Namun, janji Luther barusan seketika menghapus kecemburuan mereka dan menggantinya dengan harapan.Ternyata Luther telah menyiapkan pil yang sama untuk setiap orang di sana. Dia benar-benar pemimpin yang adil! Sikapnya yang tidak membeda-bedakan langsung menerima pujian dan rasa kagum semua orang di sana."Terima kasih, Tuan Luther!""Kami berjanji untuk bekerja sebaik mungkin bagi Tuan Luther!"Semua ketua aula berlutut dan menyampaikan rasa terima kasih mereka dengan hormat.Luther mengisyaratkan semua orang untuk berdiri. Kemudian, dia berkata dengan lantang, "Kita semua adalah saudara satu faksi, nggak perlu sesungkan itu. Aku nggak berani menjanjikan hal yang muluk-muluk, tapi aku bisa menjamin satu hal. Mulai kini, kita semua akan berbagi suka d
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras