"Membantuku?" Mendengar ini, Luther seketika tertegun. Da membalas dengan bingung, "Baginda Ratu, dilihat dari statusmu, sepertinya nggak mudah untuk ikut campur dalam urusan ini."Pemberontakan 10 tahun yang lalu tidak akan terjadi tanpa campur tangan kekuasaan kekaisaran. Haruna adalah kerabat kaisar. Dengan status seperti ini, Luther tentu saja tidak percaya."Kenapa? Apa menurutmu aku nggak bisa membantumu? Atau jangan-jangan kamu nggak memercayaiku?" tanya Haruna."Aku hanya khawatir akan merepotkan Baginda," jawab Luther dengan ragu-ragu."Gerald, aku tahu kamu meragukanku, tapi aku benar-benar ingin membantumu." Haruna menambahkan dengan tulus, "Sekarang, statusku adalah Ratu Wedani sekaligus ibu tirimu. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Aku yakin kamu tahu maksud pepatah ini.""Aku mengerti, tapi aku sangat penasaran kenapa Baginda mau membantuku?" tanya Luther."Selama ini, kerajaan diam-diam menyelidiki peristiwa 10 tahun yang lalu d
Atlandia yang sangat kuat sekalipun tidak mungkin berbuat semena-mena di bawah kekuasaan Kaisar. Apalagi, masalah ini juga sangat sensitif. Orang Istana Atlandia tidak mungkin bisa terang-terangan terlibat."Aku mengerti, terima kasih atas bantuanmu, Bibi Haruna," ucap Luther. Dia berdiri dan membungkuk untuk mengungkapkan terima kasih dengan tulus. Dia sangat menghargai informasi yang diberikan Haruna ini. Tidak hanya mendapat peluang baru untuk menyelidiki kebenaran, kini bertambah satu orang lagi yang mendukungnya."Nggak perlu sungkan, kita semua keluarga," sahut Haruna.Haruna buru-buru membantu Luther kembali berdiri tegak. Kemudian, dia mengingatkan dengan serius, "Gerald, aku nggak akan menghentikanmu membalas dendam. Tapi, kamu harus mengerti, satu perbuatan saja bisa membuat dampak yang sangat besar. Jangan sampai kamu kehilangan arah dan mengecewakan orang-orang yang kamu sayangi.""Aku nggak akan melupakan nasihat Bibi Haruna," ujar Luther sambil mengangguk."Kak, kalau kel
Sore itu, setelah Haruna dan Huston beristirahat di kamar masing-masing, Luther memanggil semua ketua aula Faksi Kirin ke ruang pertemuan. Dia hendak mengadakan pertemuan penting.Luther duduk di kursi utama dan meminta semua orang untuk ikut duduk. Kemudian, dia berkata, "Hari ini sungguh sibuk. Semuanya, terima kasih atas kerja keras kalian. Aku memanggil kalian semua karena ada dua hal yang ingin aku umumkan. Pertama, aku menunjuk Johan sebagai wakil ketua. Mulai sekarang, dia bertugas membantuku mengatur semua urusan di Faksi Kirin."Mendengar itu, semua ketua aula sontak berdiri dan berujar pada Johan, "Selamat Tuan Johan!"Johan adalah anggota senior faksi yang sangat kuat. Selain kesetiaannya pada Faksi Kirin, dia juga sangat kompeten dalam menjalankan tugas. Terlebih lagi, dia adalah tangan kanan kepercayaan Luther. Berhubung Johan memang layak diangkat menjadi wakil ketua, semua orang di sana setuju dan mendukungnya."Terima kasih atas kepercayaan Tuan Luther! Aku berjanji aka
Ucapan Luther langsung membuat suasana di sana gempar. Setiap ketua aula tampak sangat antusias. Bohong jika mengatakan bahwa mereka tidak iri pada Johan yang mendapatkan Pil Pengumpul Roh. Bagaimanapun, pil itu adalah harta karun langka. Namun, janji Luther barusan seketika menghapus kecemburuan mereka dan menggantinya dengan harapan.Ternyata Luther telah menyiapkan pil yang sama untuk setiap orang di sana. Dia benar-benar pemimpin yang adil! Sikapnya yang tidak membeda-bedakan langsung menerima pujian dan rasa kagum semua orang di sana."Terima kasih, Tuan Luther!""Kami berjanji untuk bekerja sebaik mungkin bagi Tuan Luther!"Semua ketua aula berlutut dan menyampaikan rasa terima kasih mereka dengan hormat.Luther mengisyaratkan semua orang untuk berdiri. Kemudian, dia berkata dengan lantang, "Kita semua adalah saudara satu faksi, nggak perlu sesungkan itu. Aku nggak berani menjanjikan hal yang muluk-muluk, tapi aku bisa menjamin satu hal. Mulai kini, kita semua akan berbagi suka d
Waktu berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, tiga hari telah berlalu. Proses pemakaman Kevin telah selesai. Abu kremasinya diletakkan di Aula Leluhur Kediaman Caonata supaya bisa didoakan generasi berikutnya.Selama beberapa waktu ini, Keluarga Caonata telah menghadapi cobaan yang tiada henti. Keluarga besar itu pada akhirnya tercerai-berai. Setelah pemakaman, Jericho yang selama ini tidak ikut campur urusan keluarga mengadakan rapat keluarga. Semua anggota Keluarga Caonata diwajibkan untuk hadir.Saat ini, Jericho tengah duduk di kursi utama ruang pertemuan Keluarga Caonata. Kedua tangannya bertumpu pada tongkat dan ekspresinya tampak serius. Orang-orang yang duduk di sisi kiri dan kanannya adalah tulang punggung Keluarga Caonata yang tersisa.Kevin dan Juno sudah mati, sementara Billy menghilang. Dua dari tiga putra Jericho telah mati, sedangkan yang satunya tidak bisa ditemukan. Belum lagi, ada beberapa masalah internal dan eksternal yang harus dihadapi Keluarga Caonata.Keadaan
"Ya, aku mendukung Bianca! Pil Dua Warnanya adalah investasi yang sangat bagus, itu bisa menjadi harapan kebangkitan Keluarga Caonata!" ujar salah seorang tulang punggung Keluarga Caonata tiba-tiba."Dalam situasi sulit, wajar kalau kita menggunakan solusi yang di luar kebiasaan. Nggak ada yang lebih cocok menjadi kepala keluarga selain Bianca. Aku juga mendukung keputusan ini!""Kak Bianca sangat pintar. Dia pasti bisa membuat keluarga kita kembali berjaya. Aku mendukung Kak Bianca!""Ya, Kakek benar. Kami semua mendukung keputusan ini!"Tak lama, mayoritas anggota Keluarga Caonata telah menyetujui gagasan Jericho. Beberapa orang yang ragu tadi juga sudah tidak terdengar suaranya. Sesuai harapan Jericho, banyak orang yang setuju untuk mengangkat Bianca menjadi kepala keluarga baru."Bianca, semua orang menaruh harapan padamu sebagai kepala keluarga baru. Gimana pendapatmu soal hal ini?" tanya Jericho."Aku belum bisa putuskan sekarang, Kakek," sahut Bianca sambil menggelengkan kepalan
Ucapan Jericho membuat semua anggota Keluarga Caonata tercengang. Tidak ada yang menyangka bahwa pria tua ini adalah Adipati Negara Drago yang bermartabat. Di Negara Drago, ada gelar Adipati, Amangkurat, Bendara, Gusti, dan Raden. Dalam kelima gelar bangsawan ini, Adipati adalah yang paling tinggi. Bahkan, kedudukannya di atas pejabat tingkat pertama.Pria tua ini adalah tokoh hebat yang memegang kekuasaan besar! Keluarga Sunaryo yang mengandalkan gelar Bendara bahkan bisa menjadi pemimpin dari Tiga Keluarga Puncak di Jiman. Jadi, sudah jelas kedudukan Adipati sangat tinggi.Namun, kenapa Adipati bisa datang ke kediaman Keluarga Caonata? Siapa yang mampu mengundang tokoh hebat seperti ini?"Kenapa kalian masih diam saja? Cepat beri hormat kepada Adipati Ezra!" teriak Jericho yang berkeringat.Ternyata, Ezra adalah kakek Bianca! Semua anggota Keluarga Caonata segera bersujud dan berucap, "Salam ... Adipati Ezra."Mereka semua sangat gugup. Ezra yang memiliki kekuasaan besar bisa melenya
"Kalau aku pergi, gimana dengan Keluarga Caonata?" tanya Bianca seraya memandang Ezra. Kevin baru saja meninggal dan Keluarga Caonata hampir hancur. Bianca merasa bersalah jika pergi meninggalkan Keluarga Caonata begitu saja."Kamu bebas menentukan pilihanmu dan kamu nggak usah merasa terbebani. Aku hanya berharap kamu bisa hidup bahagia. Masalah lain nggak penting," sahut Ezra."Tapi ...," ucap Bianca yang bimbang. Dia sudah tinggal di kediaman Keluarga Caonata begitu lama, mana mungkin dia bisa meninggalkannya begitu saja?Ezra menjelaskan, "Sudahlah. Kalau kamu masih ragu, kali ini aku akan membantu Keluarga Caonata. Asalkan kamu berjanji untuk ikut aku pulang ke Midyar, aku jamin Keluarga Caonata akan menjadi makmur kembali dalam waktu 1 tahun. Keluarga Caonata juga akan menggantikan posisi Keluarga Sunaryo untuk menjadi pemimpin Tiga Keluarga Puncak dalam waktu 3 tahun. Gimana?"Seluruh Keluarga Caonata langsung heboh setelah mendengar ucapan Ezra. Ekspresi mereka tampak senang. M