Pada saat ini, semakin banyak anggota sekte yang bergabung dalam aksi balas dendam. Ruangan aula seketika berdesakan banyak orang. Dalam sesaat, Luther telah menjadi musuh bersama dari Aliansi Bela Diri. Raiden yang diagungkan banyak orang telah menjabat sebagai Ketua Aliansi Bela Diri selama beberapa tahun. Sekarang Raiden telah dibunuh. Tentu saja semua orang akan merasa marah.Alasan yang paling utama adalah pihak dewan militer telah memerintah untuk menjadikan Luther sebagai buronan. Jadi, mereka semua mesti menangkap Luther.“Luther! Kamu semakin kurang ajar saja! Segera menyerah, lalu ikut aku untuk diinvestigasi dewan militer! Kalau nggak, kamu akan dibunuh oleh kami semua!” jerit Leon. Pembunuhan Ketua Aliansi Bela Diri di hadapan semua orang sama saja dengan penghinaan besar-besaran.“Ini adalah dendam aku dengan Raiden. Aku sarankan kalian untuk jangan ikut campur. Kalau nggak, jangan salahkan pedangku!” Luther berdiri di atas arena pertandingan sembari mengangkat Pedang Ca
Saat ini, di atas arena pertandingan. Luther masih berdiri sembari memegang pedang. Wibawanya telah mengejutkan para pesilat hingga tidak ada yang berani maju untuk melawannya. Ketika melihat orang-orang itu, emosi Leon semakin membara.“Hei! Apa yang lagi kalian takutkan? Meski dia hebat, dia juga cuma sendirian saja. Asalkan kalian maju bersama, kalian pasti bisa menghabisinya!”Semua pesilat masih belum merespons. Leon mengalihkan tatapannya ke diri ketua sekte. Dia mulai memanggil satu per satu. “Pak Bertrand, Pak Irmash, Pak Benigno, Pak Tirtan …. Kalian sebagai ketua sekte seharusnya menjadi panutan. Segera bawa murid-murid kalian untuk bunuh lelaki itu!”“Emm ….” Ketika mendengar ucapan itu, Bertrand dan yang lainnya saling bertukar pandang. Mereka kelihatan serbasalah.Tidaklah masalah bagi mereka untuk menjerit slogan. Hanya saja, jika disuruh untuk maju, sepertinya mereka mesti berpikir 2 kali.Mereka semua juga sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana Raid
Bukan hanya Leon saja, Bertrand dan yang lainnya juga terkejut dengan lelaki mata satu ini. Mereka semua adalah pesilat tingkat master. Jadi, mereka akan lebih peka daripada pesilat biasa. Tak peduli ada embusan angin maupun gerakan rumput, semuanya tidak akan luput di telinga mereka.Namun, mereka malah tidak merasakan kedatangan lelaki tua bermata satu ini. Semuanya terasa sangat aneh.Anehnya lagi, lelaki tua itu kelihatan sangat tenang dan biasa-biasa saja. Dia sungguh tidak ada bedanya dengan lelaki tua lainnya. Pertanyaannya, apa mungkin seorang lelaki tua biasa sanggup menangkap anak panah hasil tembakan Leon? Tentu saja tidak mungkin!Itu berarti hanya ada 1 kemungkinan saja, lelaki tua di hadapannya ini memiliki kekuatan jauh di atas mereka semua!“Siapa kamu? Beraninya ikut campur dalam masalah dewan militer?” Kening Leon dikerutkan. Dia pun menjerit dengan keras.Sudah cukup sulit bagi mereka untuk menghadapi Luther. Tak disangka sekarang malah muncul lagi pesilat unggul lai
Leon terbengong di tempat. Sekujur tubuhnya gemetar. Dia sungguh merasa takut saat ini.Kemunculan Pemabuk Gila telah membangkitkan trauma yang dipendam di lubuk hati terdalam Leon. Kepikiran masalah 10 tahun lalu, waktu itu Leon hanyalah seorang tokoh kecil di dalam dewan militer. Saat menerima misi pembunuhan malam itu, Leon merasa sangat bersemangat dan kegirangan. Dia merasa kesempatannya sudah tiba.Alhasil, saat Leon tiba di medan perang, dia baru menyadari betapa sadisnya kenyataan.Leon melihat dengan mata kepalanya sendiri, kawan-kawan satu bidangnya telah dibunuh oleh bayangan pedang.Leon melihat dengan mata kepalanya sendiri, kepala ketua aula dipenggal dengan pedang.Leon juga melihat dengan mata kepalanya sendiri, pesilat yang diagungkan dan dihormatinya mati begitu saja.Seumur hidup Leon, gambaran lautan darah yang mengerikan itu menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan!Setiap kali kepikiran kejadian itu, tubuhnya spontan merasa gemetar.Kenyataannya, jika bukan karena
Gerakan yang kelihatan biasa-biasa itu malah terasa sangat mengerikan. Perlu diketahui, gumpalan upil itu bisa membunuh seorang pesilat tingkat master.“Pemabuk Gila, semua yang terjadi tadi hanyalah salah paham belaka. Kami nggak bermaksud untuk menyinggungnya.” Reaksi Ketua Sekte Badai sangatlah cepat. Dia duluan membungkukkan tubuhnya, lalu menunjukkan sikap hormatnya.“Betul! Brtul! Kami hanya mendengar perintah dewan militer saja. Kami semua juga terpaksa melakukannya. Kami harap Pemabuk Gila bisa memaklumi kami.” Ketua Sekte Bintang segera maju untuk minta maaf.“Hei! Kenapa kalian masih bengong? Cepat turunkan senjata kalian! Kalau sampai kalian melukai Kak Luther, aku nggak akan melepaskan kalian!” Kepala Sekte Akua lebih tahu diri lagi. Dia langsung memarahi pesilat-pesilat di sekeliling berlagak hendak melindungi Luther.Semua orang bagai terbangun dari mimpi mereka saja, lalu segera menyimpan senjata mereka.Suasana tegang seketika berubah lebih hangat. Bahkan ketua aula dar
Dengan kemunculan Pemabuk Gila, kondisi di dalam aula telah mengalami perubahan yang sangat drastis.Satu detik sebelumnya, Luther masih menjadi musuh semua anggota Aliansi Bela Diri. Satu detik kemudian, dia langsung diangkat menjadi Ketua Aliansi Bela Diri yang diagungkan oleh orang-orang.Ketika melihat para pesilat yang memberi hormat kepadanya, tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajah Luther. Dia tidak terlihat antusias maupun girang, dia malah merasa semuanya bagai hinaan saja.Selain beberapa pesilat yang benar-benar tulus memberi selamat, sepertinya kebanyakan dari mereka bagai rumput yang bergoyang saja.Sebelumnya, mereka semua ingin membunuh Luther. Sekarang mereka malah bersikap dengan begitu ramah. Semuanya sungguh terasa konyol.Mengenai masalah jabatan Ketua Aliansi Bela Diri, Luther juga tidak tertarik sama sekali. Dia menantang Raiden murni demi balas dendam dan menegakkan keadilan.“Kekuatanku ada batasnya. Aku nggak sanggup untuk menjabat sebagai Ketua Aliansi Bela D
“Pemabuk Gila, ayo pulang dan minum bersama.” Setelah menyimpan Mutiara Spiritual, Luther pun tidak menghiraukan yang lain lagi. Dia berjalan menuruni arena pertandingan dengan membawa Pedang Cakrawala.Semua orang spontan membukakan jalan untuknya. Performa hebat Luther hari ini sudah berhasil menaklukkan semua orang. Meski ada banyak yang tidak paham kenapa Luther bisa menolak tawaran untuk menjadi ketua aliansi, setidaknya hal itu bukanlah hal buruk. Sebab, ada banyak ketua sekte mulai bersiap-siap untuk merebut posisi agung itu.“Oh ya ….” Pada saat ini, sepertinya Luther kepikiran sesuatu. Dia tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu memalingkan kepalanya untuk menatap Edward. “Aku hampir lupa. Masih ada 1 pembawa bencana lagi.”“Kamu … apa yang ingin kamu lakukan?” Raut wajah Edward seketika berubah. Terlintas rasa panik di dalam tatapannya.“Sejak aku datang, kamu terus memanggil orang untuk membunuhku. Kalau aku nggak habisi orang yang terus mengancamku, sepertinya aku nggak bis
“Hei, gimana? Apa aku datangnya tepat waktu?” Setelah masuk ke mobil, Pemabuk Gila mengambil botol alkohol sembari menyilangkan kakinya. Dia meminum alkohol dengan nikmatnya.“Kalau kamu nggak datang, mereka juga nggak bisa apa-apain aku.” Luther mengangkat-angkat pundaknya.“Sudahlah! Apa perlu kamu bersandiwara di hadapanku?” Pemabuk Gila mengamati Luther sekilas, lalu berkata dengan mencemberutkan bibirnya. “Kamu menggunakan teknik rahasia Keluarga Bennett untuk menerobos tingkatan baru secara paksa. Batas waktunya juga sudah sampai. Kalau bukan karena kedatanganku, sepertinya kamu akan meninggal tadi.”Teknik rahasia Keluarga Bennett memang bisa menerobos tingkatan baru. Hanya saja, pengorbanannya juga cukup besar.Di satu sisi, tenaga Luther akan terkuras habis. Di sisi lain, setelah mencapai terobosan baru, kondisi tubuhnya akan semakin melemah.Seandainya Luther diserang musuh pada saat seperti ini, bisa jadi nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.“Hmm, kamu memang hebat.” Luthe
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru