“Pemabuk Gila, ayo pulang dan minum bersama.” Setelah menyimpan Mutiara Spiritual, Luther pun tidak menghiraukan yang lain lagi. Dia berjalan menuruni arena pertandingan dengan membawa Pedang Cakrawala.Semua orang spontan membukakan jalan untuknya. Performa hebat Luther hari ini sudah berhasil menaklukkan semua orang. Meski ada banyak yang tidak paham kenapa Luther bisa menolak tawaran untuk menjadi ketua aliansi, setidaknya hal itu bukanlah hal buruk. Sebab, ada banyak ketua sekte mulai bersiap-siap untuk merebut posisi agung itu.“Oh ya ….” Pada saat ini, sepertinya Luther kepikiran sesuatu. Dia tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu memalingkan kepalanya untuk menatap Edward. “Aku hampir lupa. Masih ada 1 pembawa bencana lagi.”“Kamu … apa yang ingin kamu lakukan?” Raut wajah Edward seketika berubah. Terlintas rasa panik di dalam tatapannya.“Sejak aku datang, kamu terus memanggil orang untuk membunuhku. Kalau aku nggak habisi orang yang terus mengancamku, sepertinya aku nggak bis
“Hei, gimana? Apa aku datangnya tepat waktu?” Setelah masuk ke mobil, Pemabuk Gila mengambil botol alkohol sembari menyilangkan kakinya. Dia meminum alkohol dengan nikmatnya.“Kalau kamu nggak datang, mereka juga nggak bisa apa-apain aku.” Luther mengangkat-angkat pundaknya.“Sudahlah! Apa perlu kamu bersandiwara di hadapanku?” Pemabuk Gila mengamati Luther sekilas, lalu berkata dengan mencemberutkan bibirnya. “Kamu menggunakan teknik rahasia Keluarga Bennett untuk menerobos tingkatan baru secara paksa. Batas waktunya juga sudah sampai. Kalau bukan karena kedatanganku, sepertinya kamu akan meninggal tadi.”Teknik rahasia Keluarga Bennett memang bisa menerobos tingkatan baru. Hanya saja, pengorbanannya juga cukup besar.Di satu sisi, tenaga Luther akan terkuras habis. Di sisi lain, setelah mencapai terobosan baru, kondisi tubuhnya akan semakin melemah.Seandainya Luther diserang musuh pada saat seperti ini, bisa jadi nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.“Hmm, kamu memang hebat.” Luthe
“Hei! Apa yang lagi kamu katakan? Kamu yang nggak jago dalam aspek itu! Aku jantan sekali!” Luther sungguh emosi. Berhubung terlalu emosi, napasnya semakin terengah-engah lagi. Apalagi sekarang wajah Luther sangat pucat, Luther pun kelihatan sangat lemah.“Oke, oke, oke, kamu memang jantan. Aku tahu. Kamu jangan marah.” Pemabuk Gila mengiakannya, lalu berbicara bagai sedang membujuk orang bodoh saja, “Intinya, obat ini sangat sulit untuk didapatkan. Disimpan dulu saja.” Sambil berbicara, Pemabuk Gila memasukkan obat ke dalam saku Luther.“Kamu ….” Luther merasa dirinya bagai dihina saja. Baru saja dia hendak mengoceh, dia kembali terbatuk-batuk.“Oke, oke, jangan bicara lagi. Aku mengerti.” Pemabuk Gila menepuk-nepuk punggung Luther, lalu melanjutkan, “Aku akan segera berangkat. Aku juga nggak omong kosong lagi sama kamu. Ingat, makan obat dengan teratur. Biar bisa mendapatkan momongan!”Seusai berbicara, Pemabuk Gila langsung menghilang dari tempat. Dia bagai makhluk halus saja yang d
“Sejak Keluarga Caonata ganti kepala keluarga, Zeona sudah sepenuhnya menjadi budak Keluarga Sunaryo. Seluruh bisnis Keluarga Caonata mulai dilahap Keluarga Sunaryo. Setelah pertunangan kali ini, sepertinya Harry akan menunjukkan tujuan aslinya.” Raut wajah Bianca menjadi serius.Konflik internal Keluarga Caonata telah merusuhkan hubungan para saudara. Bahkan seluruh anggota keluarga telah menjadi musuh saat ini. Bukan hanya itu saja, keluarga mereka pun dihadapkan dengan krisis besar.Itulah sebabnya Bianca memindahkan seluruh asetnya ke Midyar. Semua dilakukan juga demi menyimpan cadangan untuk Keluarga Caonata.“Bianca, bagaimana pemikiran ayahmu saat ini?” tanya Luther.“Ayahku masih berusaha untuk bernegosiasi dengan Paman. Tapi kemungkinannya nggak besar.” Bianca menggeleng.Sebenarnya Kevin adalah orang yang sangat baik. Sayangnya, dia terlalu emosional. Dia tidak ingin bermusuhan, itulah sebabnya dia selalu mengalah.Namun saat ini, Keluarga Caonata sudah pencar semuanya.“Sepe
Juno dan Zeona sedang berdiri di samping dengan waswas. Mereka bahkan tidak berani untuk bernapas sama sekali.Setelah ditangkap oleh Kavaleri Harimau Macan, mereka hanya ditahan selama 2 hari, lalu dilepaskan.Menurut mereka, pasti Harry yang membujuk Hani untuk melepaskannya. Semua ini membuktikan mereka tidak mengikuti orang yang salah.“Besok adalah hari pertunangan. Apa barangnya sudah dipersiapkan?” Selesai bermain catur, akhirnya Harry berbicara.“Emm ….” Seusai berbicara, raut wajah Juno terkaku. Dia spontan melihat wanita di sampingnya.“Kak Harry, sebenarnya kami sudah hampir berhasil, semua ini salah Luther. Dia sudah merusak rencana kami, alhasil kami hampir ditangkap.” Zeona menjelaskan semakin memaki.“Sudahlah, aku nggak ingin dengar omong kosong lagi.” Harry melirik mereka berdua sekilas, lalu berkata dengan datar, “Aku ingin hasil, bukan proses. Berdasarkan dengan perjanjian kita sebelumnya, setelah kalian menyerahkan peta harta karun kepadaku, aku baru akan membantu k
Juno merasa dirinya telah kehilangan putrinya, dia tidak boleh menghancurkan masa depan dan kebahagiaan putrinya. Jadi, meskipun menjadi orang jahat dan bermusuhan dengan saudara kandung sendiri, Juno juga tidak memedulikannya.“Ayah! Ternyata Ayah memang ditakdirkan untuk menjadi orang sukses!” Melihat sang ayah sudah menyetujuinya, Zeona langsung tersenyum. “Aku yakin asalkan kita berdua bekerja sama, semua kesulitan pasti bisa diatasi!”Setelah berhasil mendapatkan persetujuan ayahnya, semuanya pun gampang untuk dijalankan Zeona.“Zeona, aku setuju dengan idemu, tapi aku harap kamu nggak melukai nyawa pamanmu.” Juno memperingati.“Ayah, kamu tenang saja. Aku hanya ingin mendapatkan peta harta karun saja. Kalau Paman bisa menyerahkannya secara langsung, aku pasti nggak akan benar-benar melukainya.” Zeona langsung menjamin.Tentu saja, seandainya Kevin tidak bersedia untuk menyerahkannya, jangan salahkan Zeona bersikap sadis.“Bagus. Aku merasa tenang setelah mendengar janjimu.” Juno
Sebelumnya Julmi juga pernah bertemu dengan banyak wanita cantik. Hanya saja, dia tidak pernah bertemu dengan wanita cantik yang bisa memancarkan pesonanya seperti Zeona.Hal yang paling penting adalah wanita cantik di hadapannya ini adalah kakak iparnya sendiri. Hubungan terlarang itu terasa sangat menantang. Inilah yang meningkatkan ketertarikan di hati Julmi.“Haih ….” Setelah berbasa-basi, Zeona berlagak menghela napas panjang.“Ada apa? Apa Kak Zeona lagi ada masalah?” tanya Julmi.“Nggak ada masalah apa-apa. Kamu makan saja. Cuma masalah sepele, nggak masalah, kok.” Zeona memaksakan diri untuk tersenyum. Dia sedang bermain trik tarik ulur.Jika Zeona langsung memohon untuk meminta bantuan, akan sangat gampang untuk menimbulkan kesalahpahaman. Namun semuanya lain cerita jika pihak lawan mengambil inisiatif untuk bertanya.“Kak Zeona, sekarang kita semua itu 1 keluarga. Kalau ada apa-apa, kamu bisa buka mulut. Aku pasti akan bantu kamu untuk mengatasinya!” Julmi menepuk dadanya tan
Malam semakin larut. Tampak bulan sabit menggantung di atas langit.Saat ini, sebuah mobil hitam tetiba berhenti di depan Kediaman Sunaryo.Pintu mobil dibuka, lalu tampak Julmi duluan menuruni mobil. Kemudian, dia memerintah beberapa bawahannya untuk mengangkat sebuah karung goni besar, bergegas berlari ke dalam kediaman.Mereka melakukannya dengan sangat rahasia. Pada akhirnya, mereka berjalan ke dalam sebuah ruangan rahasia. Tempat ini biasanya digunakan Pengawal Serigala untuk melakukan interogasi.“Buka!” Setelah memasuki ruangan rahasia, Julmi langsung duduk di bangku sembari menuangkan segelas alkohol untuk dirinya sendiri.“Krak!” Karung goni digores dengan silet. Disusul, seorang lelaki berambut acak-acakan dengan cedera di seluruh tubuhnya bergulir keluar dari karung goni. Lelaki itu tak lain adalah Kevin!“Hei, Tua Bangka! Apa kamu tahu siapa aku?” Julmi mengangkat gelas alkohol, lalu menggoyangkannya. Tatapannya kelihatan sangat dingin.“Kamu Julmi, ‘kan?” Kevin mengamati d