Saat ini, di atas arena pertandingan. Luther masih berdiri sembari memegang pedang. Wibawanya telah mengejutkan para pesilat hingga tidak ada yang berani maju untuk melawannya. Ketika melihat orang-orang itu, emosi Leon semakin membara.“Hei! Apa yang lagi kalian takutkan? Meski dia hebat, dia juga cuma sendirian saja. Asalkan kalian maju bersama, kalian pasti bisa menghabisinya!”Semua pesilat masih belum merespons. Leon mengalihkan tatapannya ke diri ketua sekte. Dia mulai memanggil satu per satu. “Pak Bertrand, Pak Irmash, Pak Benigno, Pak Tirtan …. Kalian sebagai ketua sekte seharusnya menjadi panutan. Segera bawa murid-murid kalian untuk bunuh lelaki itu!”“Emm ….” Ketika mendengar ucapan itu, Bertrand dan yang lainnya saling bertukar pandang. Mereka kelihatan serbasalah.Tidaklah masalah bagi mereka untuk menjerit slogan. Hanya saja, jika disuruh untuk maju, sepertinya mereka mesti berpikir 2 kali.Mereka semua juga sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana Raid
Bukan hanya Leon saja, Bertrand dan yang lainnya juga terkejut dengan lelaki mata satu ini. Mereka semua adalah pesilat tingkat master. Jadi, mereka akan lebih peka daripada pesilat biasa. Tak peduli ada embusan angin maupun gerakan rumput, semuanya tidak akan luput di telinga mereka.Namun, mereka malah tidak merasakan kedatangan lelaki tua bermata satu ini. Semuanya terasa sangat aneh.Anehnya lagi, lelaki tua itu kelihatan sangat tenang dan biasa-biasa saja. Dia sungguh tidak ada bedanya dengan lelaki tua lainnya. Pertanyaannya, apa mungkin seorang lelaki tua biasa sanggup menangkap anak panah hasil tembakan Leon? Tentu saja tidak mungkin!Itu berarti hanya ada 1 kemungkinan saja, lelaki tua di hadapannya ini memiliki kekuatan jauh di atas mereka semua!“Siapa kamu? Beraninya ikut campur dalam masalah dewan militer?” Kening Leon dikerutkan. Dia pun menjerit dengan keras.Sudah cukup sulit bagi mereka untuk menghadapi Luther. Tak disangka sekarang malah muncul lagi pesilat unggul lai
Leon terbengong di tempat. Sekujur tubuhnya gemetar. Dia sungguh merasa takut saat ini.Kemunculan Pemabuk Gila telah membangkitkan trauma yang dipendam di lubuk hati terdalam Leon. Kepikiran masalah 10 tahun lalu, waktu itu Leon hanyalah seorang tokoh kecil di dalam dewan militer. Saat menerima misi pembunuhan malam itu, Leon merasa sangat bersemangat dan kegirangan. Dia merasa kesempatannya sudah tiba.Alhasil, saat Leon tiba di medan perang, dia baru menyadari betapa sadisnya kenyataan.Leon melihat dengan mata kepalanya sendiri, kawan-kawan satu bidangnya telah dibunuh oleh bayangan pedang.Leon melihat dengan mata kepalanya sendiri, kepala ketua aula dipenggal dengan pedang.Leon juga melihat dengan mata kepalanya sendiri, pesilat yang diagungkan dan dihormatinya mati begitu saja.Seumur hidup Leon, gambaran lautan darah yang mengerikan itu menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan!Setiap kali kepikiran kejadian itu, tubuhnya spontan merasa gemetar.Kenyataannya, jika bukan karena
Gerakan yang kelihatan biasa-biasa itu malah terasa sangat mengerikan. Perlu diketahui, gumpalan upil itu bisa membunuh seorang pesilat tingkat master.“Pemabuk Gila, semua yang terjadi tadi hanyalah salah paham belaka. Kami nggak bermaksud untuk menyinggungnya.” Reaksi Ketua Sekte Badai sangatlah cepat. Dia duluan membungkukkan tubuhnya, lalu menunjukkan sikap hormatnya.“Betul! Brtul! Kami hanya mendengar perintah dewan militer saja. Kami semua juga terpaksa melakukannya. Kami harap Pemabuk Gila bisa memaklumi kami.” Ketua Sekte Bintang segera maju untuk minta maaf.“Hei! Kenapa kalian masih bengong? Cepat turunkan senjata kalian! Kalau sampai kalian melukai Kak Luther, aku nggak akan melepaskan kalian!” Kepala Sekte Akua lebih tahu diri lagi. Dia langsung memarahi pesilat-pesilat di sekeliling berlagak hendak melindungi Luther.Semua orang bagai terbangun dari mimpi mereka saja, lalu segera menyimpan senjata mereka.Suasana tegang seketika berubah lebih hangat. Bahkan ketua aula dar
Dengan kemunculan Pemabuk Gila, kondisi di dalam aula telah mengalami perubahan yang sangat drastis.Satu detik sebelumnya, Luther masih menjadi musuh semua anggota Aliansi Bela Diri. Satu detik kemudian, dia langsung diangkat menjadi Ketua Aliansi Bela Diri yang diagungkan oleh orang-orang.Ketika melihat para pesilat yang memberi hormat kepadanya, tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajah Luther. Dia tidak terlihat antusias maupun girang, dia malah merasa semuanya bagai hinaan saja.Selain beberapa pesilat yang benar-benar tulus memberi selamat, sepertinya kebanyakan dari mereka bagai rumput yang bergoyang saja.Sebelumnya, mereka semua ingin membunuh Luther. Sekarang mereka malah bersikap dengan begitu ramah. Semuanya sungguh terasa konyol.Mengenai masalah jabatan Ketua Aliansi Bela Diri, Luther juga tidak tertarik sama sekali. Dia menantang Raiden murni demi balas dendam dan menegakkan keadilan.“Kekuatanku ada batasnya. Aku nggak sanggup untuk menjabat sebagai Ketua Aliansi Bela D
“Pemabuk Gila, ayo pulang dan minum bersama.” Setelah menyimpan Mutiara Spiritual, Luther pun tidak menghiraukan yang lain lagi. Dia berjalan menuruni arena pertandingan dengan membawa Pedang Cakrawala.Semua orang spontan membukakan jalan untuknya. Performa hebat Luther hari ini sudah berhasil menaklukkan semua orang. Meski ada banyak yang tidak paham kenapa Luther bisa menolak tawaran untuk menjadi ketua aliansi, setidaknya hal itu bukanlah hal buruk. Sebab, ada banyak ketua sekte mulai bersiap-siap untuk merebut posisi agung itu.“Oh ya ….” Pada saat ini, sepertinya Luther kepikiran sesuatu. Dia tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu memalingkan kepalanya untuk menatap Edward. “Aku hampir lupa. Masih ada 1 pembawa bencana lagi.”“Kamu … apa yang ingin kamu lakukan?” Raut wajah Edward seketika berubah. Terlintas rasa panik di dalam tatapannya.“Sejak aku datang, kamu terus memanggil orang untuk membunuhku. Kalau aku nggak habisi orang yang terus mengancamku, sepertinya aku nggak bis
“Hei, gimana? Apa aku datangnya tepat waktu?” Setelah masuk ke mobil, Pemabuk Gila mengambil botol alkohol sembari menyilangkan kakinya. Dia meminum alkohol dengan nikmatnya.“Kalau kamu nggak datang, mereka juga nggak bisa apa-apain aku.” Luther mengangkat-angkat pundaknya.“Sudahlah! Apa perlu kamu bersandiwara di hadapanku?” Pemabuk Gila mengamati Luther sekilas, lalu berkata dengan mencemberutkan bibirnya. “Kamu menggunakan teknik rahasia Keluarga Bennett untuk menerobos tingkatan baru secara paksa. Batas waktunya juga sudah sampai. Kalau bukan karena kedatanganku, sepertinya kamu akan meninggal tadi.”Teknik rahasia Keluarga Bennett memang bisa menerobos tingkatan baru. Hanya saja, pengorbanannya juga cukup besar.Di satu sisi, tenaga Luther akan terkuras habis. Di sisi lain, setelah mencapai terobosan baru, kondisi tubuhnya akan semakin melemah.Seandainya Luther diserang musuh pada saat seperti ini, bisa jadi nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.“Hmm, kamu memang hebat.” Luthe
“Hei! Apa yang lagi kamu katakan? Kamu yang nggak jago dalam aspek itu! Aku jantan sekali!” Luther sungguh emosi. Berhubung terlalu emosi, napasnya semakin terengah-engah lagi. Apalagi sekarang wajah Luther sangat pucat, Luther pun kelihatan sangat lemah.“Oke, oke, oke, kamu memang jantan. Aku tahu. Kamu jangan marah.” Pemabuk Gila mengiakannya, lalu berbicara bagai sedang membujuk orang bodoh saja, “Intinya, obat ini sangat sulit untuk didapatkan. Disimpan dulu saja.” Sambil berbicara, Pemabuk Gila memasukkan obat ke dalam saku Luther.“Kamu ….” Luther merasa dirinya bagai dihina saja. Baru saja dia hendak mengoceh, dia kembali terbatuk-batuk.“Oke, oke, jangan bicara lagi. Aku mengerti.” Pemabuk Gila menepuk-nepuk punggung Luther, lalu melanjutkan, “Aku akan segera berangkat. Aku juga nggak omong kosong lagi sama kamu. Ingat, makan obat dengan teratur. Biar bisa mendapatkan momongan!”Seusai berbicara, Pemabuk Gila langsung menghilang dari tempat. Dia bagai makhluk halus saja yang d