Share

39. Makan Malam

Aku akhirnya menerima ajakan makan malam mas Haikal. Kami sudah membuat janji bahwa malam ini mas Haikal akan menjemputku pukul tujuh malam. Aku berniat akan bersiap diri setelah mengeloni Pasya, karena anakku itu sudah mengantuk selepas magrib. Aku kecup kening Pasya sebelum aku turun dari tempat tidur.

“Tidur yang anteng ya, Sayang. Mama sama papa mau makan malam dulu sebentar. Pasya nanti ditemani sama nenek, ya. Selesai makan malam, mama dan papa akan segera pulang kok,” gumamku seorang diri.

Setelah kupastikan bahwa anakku sudah tertidur pulas, aku bergegas turun dari tempat tidur dan langsung berdandan. Malam ini aku sengaja akan mengenakan pakaian yang pernah mas Haikal beli untukku, saat kami masih menjadi pasangan suami istri. Sebuah gaun berlengan pendek dengan panjang selutut berwarna merah marun, dan berkerah turtle neck. Mas Haikal pernah mengatakan, dia membeli gaun yang berkerah turtle neck karena sangat cocok dengan leherku yang jenjang. Aku pakai juga kalung emas berl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status