Share

Bab 68. Mantan Melahirkan

Penulis: Muda Anna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-29 05:37:55

Eddriz selalu tersenyum memandang wajah Raline yang sedang menikmati buah. Rasa bahagia itu sangat sulit dilukiskan kini. Rasa cinta itu semakin terpupuk dan semakin membesar.

Rasa hati yang sangat istimewa terpupuk di dada. Edrriz seolah seperti anak yang baru merasakan cinta. Tersenyum sendiri saat melihat wajah yang terlihat teduh. Tidak menyangka gadis belia itu bisa membolak-balikkan perasaan hati.

Wajah Raline terlihat bersinar saat terus dipandang dengan penuh cinta. Hati seolah kini dipenuhi dengan bunga-bunga cinta. Bahagia semakin sempurna setelah bisa beraksi yang kedua pagi ini.

"Ngapain sih, Bang. Senyum sendiri sambil melihat Ra begitu?"

"Ra cantik."

"Dari sejak lahir, Abang baru tahu?"

"Ra terlihat seperti bidadari, dengan rambut basah begitu Abang semakin kesengsem."

"Gombal." Raline terus menikmati manisnya buah manggis dan mangga.

"Apa boleh minta tambah lagi?"

"Apanya yang tambah?"

"Bukti cinta Ra."

Raline mengerutkan keningnya, sedari tadi rasa itu masih membekas d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 69.. Tidak Mirip

    Raline belum sempat berselancar di dunia maya mencari informasi tentang wajah bayi Arum. Hanya dalam waktu sepuluh menit, Jenny kembali masuk kamar dan memberikan kabar tentang bayi itu."Nya, ini foto bayi itu!""Dari mana Jenny mendapatkan foto ini?""Ada teman Jenny yang bekerja di rumah sakit."Raline melihat foto bayi mungil yang terlihat bersih. Bayi itu terlelap diruang inkubator. Di dada dipasang alat khusus monitor untuk mengetahui kondisi bayi.Raline memperhatikan wajah bayi itu dengan seksama. Tidak ada kemiripan sama sekali wajah bayi itu dengan Eddriz seperti perkiraan Jenny. wajah bayi itu terlihat bulat sedangkan Wajah Eddriz lonjong."Tidak mirip sama sekali, Nya.""Iya, bayi ini labih mirip wanita tua itu dahinya.""Bibir dan matanya seperti ayah kandung dari suami Nyonya Arum, Nya.""Dari mana Jenny tahu?"Jenny membuka akun pribadi milik Evan. Ada foto Evan bertiga dengan kedua orang tua. Jika diperhatikan dengan seksama sorot mata dan bibir itu hampir sama.Mata t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 70. Bertemu Tasya

    Pagi ini Hanna semangat empat lima menunggu jemputan di pinggir jalan. Diminta oleh Asisten Wibi untuk tidak terlambat. Asisten beranak satu itu sangat displin jika mengenai waktu."Mana sih lama sekali si asisten?" monolog Hanna tidak sabaran padahal waktu kurang lima menit lagi janji bertemu.Setiap mobil hitam yang lewat dilihat nomor kendaraan. Setiap ada yang berhenti di sekitar tempat berdiri diintip sopirnya. Menggerutu sendiri jika mobil bukan yang dimaksud yang datang.Tepat waktu yang dijanjikan ada mobil yang berhenti tiba-tiba di depan Hanna berdiri. Kaca mobil pintu depan terbuka perlahan, "Ayo masuklah, di belakang saja!" perintah Asisten Wibi."Iya, terima kasih."Hanna membuka pintu dan masuk mobil, ada gadis kecil yang terlihat cantik memakai seragam, "Hai cantik!" sapa Hanna."Hai, Kakak. ApakahTasya cantik?""Iya cantik dan lucu. Namanya Tasya?"Tasya melihat Asisten Wibi sambil mendongak, "Papa, apakah Kakak ini bukan termasuk orang asing. Dia tanya nama Tasya?""T

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 71. Dijemput

    Asisten Wibi awalnya tercengang dengan permintaan Hanna. Gadis belia itu tipenya hampir sama seperti Raline. Sikap dan fifatnya sangat lugu dan ceplas-ceplos serta jujur."Silakan saja, kalau itu membuatmu nyaman.""Terima kasih, Mas."Dalam perjalanan Hanna banyak bercerita tentang persahabatan dengan Raline dan Shafea. Sampai tiba di resort milik Eddriz asisten itu hanya mendengarkan dan sedikit bertanya. Terkadang tersenyum tanpa menjawab ocehah Hanna.Bersamaan Asisten Wibi menjemput Hanna tadi. Shafea dijemput oleh Bang Jack dari depan rumah sahabat Raline. Hanya bedannya ketua bodyguard Edrriz itu mengendarai motor sport bukan mengendarsi mobil."Ayo, naik!" perintah Bang Jack sambil menyerahkan helm.Laki-laki yang seumuran Asisten Wibi dan masih bujang itu langsung melajukan motor sport dengan kecepatan tinggi. Dengan terpaksa Shafea harus memeluk pinggang Banng Jack dengan erat. Bahkan, pipi Shafea ditempelkan di punggung Bang Jack."Bang, pelan-pelan. Fea takut!" teriaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 72. Gara-gara Kucing

    Setelah luka lutut Shafea dioles obat luka oleh orang yang tidak sengaja melukai. Jalan raya dekat lampu merah mulai terurai karena kesigapan petugas. Ternyata ada mobil pic-up pengangkut pasir mogok di tengah jalan, dan didorong beramai-ramai oleh pengguna jalan.Motor Bang Jack masuk halaman resort milik Eddiz, hampir bersamaan datang mobil Asisten Wibi di parkiran. Keceriaan Hanna saat turun dari mobil menular pada Shafea yang turun perlahan dari motor. Mereka langsung berbincang tanpa memperdulikan laki-laki yang menjemput."Mengapa lutut Fea luka begitu?" tanya Hanna."Gara-gara kucing kaw*in," jawab Shafea asal."Apa hubungannya sama lutut?""Motor menghindari kucing kaw*in lutut Fea tergores aspal""Ooo."Bang Jack tiba-tiba tersenyum simpul mendengar jawaban Shafea. Diikuti Asisten Wibi yang melangkah menyusul. Keduanya berbincang berbisik tanpa terdengar.Jenny yang menyambut Hanna dan Shafea saat keduanya melangkah masuk pintu utama, "Nona-Nona cantik, silakan ikut Jenny!" J

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 73. Penyusup

    Yang memeriksa ke luar dan melihat Asisten Wibi serta Bang Jack adalah Jenny. Dua laki-laki dewasa itu berjalan menuju samping resort. Bang Jack baru saja melihat ada seseorang yang melintas di area pribadi milik Eddriz."Bang ganteng, kalian mau ke mana?" tanya Jenny dengan berjalan gemulai."Ngapain Jenny ikut kita, sono bersolek saja biar cantik!""Tidak bersolek pun Jenny sudah cetar membahana. Abang tadi mengintip kami, ya?""Tidak," jawab Asisten Wibi dan Banng Jack bersamaan.Jenny terus mengikuti laki-laki seumuran itu ke luar resort lewat pintu samping. Karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas, Jenny lebih penasaran. Bergabung dengan security yang ada di luar resort, bergegas Jenny mendekati mereka."Ada apa, sih?" tanya Jenny pada salah satu security."Ada penyusup masuk sini.""Penyusupnya laki atau permpuan?""Laki," jawabnya singkat.Jenny berdiri mematung saat seluruh anggota security ditambah anak buah Bang Jack berpencar mencari target. Area belakang resot terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 74. Teman Ayah Wisnu

    Raline tidak melanjutkan langkahnya saat mendenar sayup-sayup suara seorang laki-laki yang sedang membela diri. Ada juga suara teriakan Bang Jack yang sedang bertanya dan menginterogasi. Suara Bang Jack terdengar menggelegar dan emosi karena marah."Nyonya, jangan mendekat. Takutnya berbahaya!" Pak Basri berlari mendekati Raline.Tiba-tiba ada pintu terbuka yang berada di samping Pak Basri. Pintu itu tidak terlihat seperti pintu dari luar. Seperti dinding yang bersekat, ternyata ada pintu rahasia."Ra!" Eddriz ke luar dari dalam garasi."Bang ...?" Raline tidak melanjutkan ucapannya saat di peluk oleh Eddriz dengan erat."Ayo, kita kembali ke resort!" "Ra mengenal suara itu, Bang. Mau apa dia ke sini?" "Nanti Abang ceritakan, kita tinggalkan tempat ini dulu. Tidak perlu Ra menenui dia!""Baiklah."Dengan pasrah Raline berjalan mengikuti langkah panjang Eddriz. Tangan bertautan sambil sesekali Raline melihat arah pintu rahasia itu. Berharap melihat wajah suara yang didengarnya tadi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 75. Efek Jera

    Eddriz membaca surat perjanjian antara Ayah Wisnu dan Ngadimin. Surat prjanjian itu tertulis dua tahun lalu. Tepatnya saat Raline naik di tahun terakhrir SMA.Surat yang berisi jika Ayah Wisnu akan mengizinkan Ngadimin bersama dengan Raline satu malam jika tidak sanggup membayar hutang. Yang lebih parah lagi dalam perjanjian itu ada tulisan tidak perduli keadaan Raline sudah bersuami atau belum. Yang terpenting Raline wajib melayani satu malam demi pelunasan hutang."Laki-laki itu masih ada di sini?" tanya Eddriz dengan penuh emosi setelah selesai membaca.."Masih di garasi, Tuan. Dia bersikeras ingin bertemu dengan Nyonya Ra.""Berani-beraninya dia membayangkan akan bermalam dengan istri seorang Eddriz Bhusiry, brengsek!"Eddriz berjalan dengan langkah panjang kembali menuju garasi. Tangan mulai gatal ingin menghajar habis-habiskan orang yang berani berniat menemui istri. Jangankan menemui, membayangkan saja tidak rela apalagi menghabiskan malam bersama.Tanpa basa-basi Eddriz langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Ba 76. Makan Berdua

    Shafea menunduk melihat sopir yang sedang menghentikan mobil tepat di depannya. Walau sangat mengenal suaranya, tetapi hati seolah tidak percaya. Pasalnya saat ke luar dari resort tadi terlihat cuek dan astyik dengan dunianya sendiri.Lakilaki yang sangat dikaguminya itu terihat sangat misterius. Saat di depan banyak orang teekadang cuek dan tidak perduli. Namun, jika sendiri terlihat perhatian."Mengapa Abang menyusul Fea?""Tidak usah cerewet, cepat ayo naik!" perintahnya.Sambil menggerutu, Shafea naik mobil tanpa melihat Bang Jack yang ada di kemudi stir. Sok cuek, tetapi ternyata memperhatikan. Mungkin tidak tega jika harus menunggu angkutan umum.Dengan santai Bang Jack melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Baru saja ke luar dari area Ancol di petigaan jalan, mobil dibelokkan ke rumah makan sunda. Shafea langsung membuka mata lebar-labar karena kaget."Mau ngapain kita ke sini, Bang?""Abang lapar, dari siang tidak sempat makan, ayo turun!"Shafea mengangguk dan turun tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05

Bab terbaru

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 113. Baby Edward

    Mendadak tim dokter yang dipimpin oleh Dokter Daniel dan Dokter Atika melakukan operasi caesar pada Raline. Jika sang suami sudah bertitah, Raline harus mengikuti yang diperintahkan. Rasa sakit sebenarnya masih bisa ditahan, tetapi karena Eddriz yang tidak tega melihat istri kecilnya kesakitan, terpaksa harus melakukan operasi saat itu juga.Yang lebih parah lagi Eddriz ikut masuk di ruang opesasi caesar selalu gelisah dan sedikit mengganggu proses operasi. Raline yang memakai setengah anastesi membuat Eddriz semakin bingung. Dari dada ke bawah tidak merasakan apapun, sedangkan mulai dari dada, pundak, tangan ke atas tetap normal dan bisa digerakkan.Laki-laki tua itu terus membuat drama gegara melihat proses operasi yang baru pertama kali. Melihat dokter mulai membuka jalan bayi yang ada di bawah pusar, Eddriz tegang. Takut sang istri meringis kesakitan seperti awal akan melahirkan tadi."Bang, ada apa?""Itu mulai di buka, apakah Ra tidak merasakan sakit?""Tidak.""Benarkah?""Aban

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 112. Kontraksi

    Yang dikhawatirkan mengganggu ketenangan Raline tidak muncul hari ini. Asisten Wibi mendapatkan kabar jika pengusaha baru ayah Wisnu sedang melakukan lobi bisnis di kota Surabaya. Ada lima tim sukses Ayah Wisnu yang berangkat bersamaan akan bersaing melawan perusahaan Bushiry Group.Raline sedang berada di supermarket besar yang ada di lantai satu rumah sakit. Dikawal Jenny dan Bibi Asih kanan dan kiri saat memilih makanan ringan di etalase. Ada pengawalan ketat Bang Jeck dari kejauhan memantau setiap lalu lalang pengunjung.Ada seorang wanita datang mengenakan masker, kaca mata hitam dan berhijab pasmina. Awalnya memilih makanan ringan di samping Jenny. Tidak melakukan hal yang mencurigakan layaknya pengunjung yang sedang berbelanja."Jenny, makanan ini menurutmu varian apa yang paling enak?" tanya Raline."Yang super pedas itu yang paling bikin ketagihan, Nyonya.""Apakah pedas banget?""Tentu saja, Nyonya. Lihatlah tingkat kepedasannya level sepuluh."Tiba-tiba wanita yang mengenak

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 111. Kontraksi Palsu

    Rumah sakit hari ini disibukkan dengan persiapan istri pemiliki rumah sakit yang diduga akan melahirkan. Hampir jalan menuju kamar khusus untuk persalinan sudah di sterilkan dari pengunjung rumah sakit. Setiap sudut dan lorong dijaga ketat oleh security dan anah buah Bang Jack.Tidak hanya ambulance yang dikawal oleh Bang Jack. Satu mobil yang di dalamnya ada Jenny, Pak Basri dan Bibi Asih juga langsung dikawal. Asisten Wibi bertugas menjemput sahabat Raline yaitu kekasih hati Hanna dan kekasih kepala bodyguard Shafea.Sampai di rumah sakit brankar sudah siap siaga menunggu di depaan pintu rumah sakit. Bergegas masuk menuju kamar dan diikuti oleh tim dokter langsung berlari menuju kamar khusus. Eddriz ikut berlari disamping branker dan menautkan tangan Raline dengan sempurna.Raline terus mengusap perut yang terkadang menegang terkadang anteng. Wajahnya terlihat bingung selalu melihat sekitar orang-orang yang terlihat tegang. Termasuk wajah Eddriz yang terlihat sangat khawatir dan cem

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 110. Menegang

    Raline mengulang membaca rekan bisnis yang telah merebut perusahaan milik orang tua teman sekolah. Hampir tidak percaya membaca nama yang tertera dalam laporan itu. Nama Ayah Wisnu yang menjadi perebut perusahaan itu.Raline terpaku dan bingung membaca laporan dari Asisten Wibi. Pasalnya ayah tiri itu tidak pernah mempunyai pengalaman memimpin perusahaan. Tidak pernah juga berkecimpung di dunia bisnis dalam skala besar."Tunggu sebentar, Sayang. Abang juga hampir tidak percaya ini.""Coba panggil asisten Abang sekarang!""Baik, Abang hubungi dia sekarang menggunakan ponsel saja biar cepat."Kurang dari lima menit Asisten Wibi datang dengan tergesa-gesa. Sudah menduga tentang yang akan ditanyakan oleh atasanya terutama sang istri. Sehingga datang dengan membawa bukti dan kabar yang lebih lengkap lagi."Apakah laporan yang kamu berikan tadi benar adanya, Wibi?""Benar sekali, Tuan.""Ayah tiri Ra sekarang seorang pengusaha dari perusahaan itu?""Iya, sekarang ini dia sudah pindah di Jak

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 109. Kisah Teman Ra

    Bang Jack berlari medekati karyawan wanita yang pingsan. Wanita muda berumur kurang dari dua puluh tahun itu memejamkan mata. Terlihat wajahnya pucat dan tubuhnya lemah tak berdaya."Cepat panggil petugas klinik!" teriak Bang Jack."Sudah, Bang. Teman wanita ini tadi berlari menuju ke sana!""Bagus, kalian mundur, berikan udara yang cukup agar dia bisa bernapas dengan lega!"Yang awalnya tidak terlihat dari posisi Raline karena adanya kerumunan orang. Sekarang terlihat jelas wanita yang tergeletak tidak berdaya di lantai kantin. Raline menyipitkan mata karena seolah mengenal wanita yang pingsan itu."Ra sepertinya kenal wanita itu, deh, Bang.""Siapa, Sayang?""Entahlah, tetapi Ra lupa-lupa ingat. Siapa dia, ya?""Biarkan dia ditangani oleh dokter dulu, kalau penasaran nanti minta Jack atau Wibi untuk mengetahui identitasnya.""Iya.""Habiskan makannya, apa mau tambah lagi?""Tidak, Ra sudah kenyang."Raline dan Eddriz kembali ke kantor setelah selesai makan siang. Hanya dengan sekali

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 108. Makan di Kantin

    Asisten Wibi kembali mengirim vidio tentang Arum selama dua jam di dalam perusahaan. Dari CCTV terlihat wanita itu masuk ke kamar mandi. Tidak ke luar dari kamar mandi salama dua jam berlalu.Di dalam kamar mandi tidak ada CCTV. Sehingga bukti yang diberikan oleh Asisten Wibi hanya rekaman Arum masuk dan ke luar dari kamar mandi saja. Tidak ada yang tahu selama dua jam Arum melakukan apa saja."Sekarang ke mana wanita itu?" tanya Eddriz setelah Asisten Wibi selesai bercerita."Kami mengusir Nyonya Arum setelah dia menandatangani surat perjanjian, Tuan.""Surat perjanjian apa?"Asisten Wbi bercerita berniat melaporkan ke pihak yang berwajib tentang tindakan Arum hari ini. Harus ada efek jera agar tidak mengulangi lagi. Namun, wanita mantan istri itu memohon untuk tidak dibawa ke ranah hukum karena berniat baik..Asisten Wibi dan yang lain tidak mengetahui apa yang dimaksud niat baik Arum. Dengan menandatangani surat perjanjian di atas materai Arum melenggang ke luar perusahaan. Dengan

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 107. Menyelinap di Perusahaan

    Eddriz memandang Arum dengan perasaan jijik dan kesal. Mantan istri itu terang-terangan menawarkan diri seperti wanita malam yang sedang menjajakan jasanya. Tiba-tiba teringat masa lalu yang dikalukan wanita mantan istri itu dulu saat berselingkuh."Kamu gila, aku bukan laki-laki yang doyan berselingkuh seperti kamu.""Aku tahu Bang Ed masih ada rasa cinta sama aku, jadi apa ...?" Arum tidak melanjutkan ucapannya saat Eddriz melambaikan tangan tanda tidak setuju."Stop, jangan dilanjutkan ucapan kamu, di sini tidak ada sama sekali nama kamu. Cinta masa lalu sudah aku kubur dalam-dalam, pergi dari sini!" Edrriz menunjuk dadanya sendiri."Bang Ed, please! aku ...!" Arum kembali tidak melanjutkan ucapannya karena mendengar suara seorang wanita yang memanggil dengan suara manja.."Abang!" teriak Raline pura-pura tidak mendengar percakapan suami dan mantan istrinya."Sayang, kemarilah!" Eddriz merentangkan tangannya menyambut Raline.Dengan sengaja Raline duduk dipangkuan Eddriz saling ber

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 106. Ikut ke Kantor

    Arum tetap tidak bisa dan dilarang keras masuk ke area resort milik Eddriz. Wanita mantan istri Eddriz itu dengan terpaksa ke luar dari area Ancol dengan kawalan ketat bodyguard pribadi Eddriz. Sambil komat-kamit mengucapkan sumpah serapah dan bahasa yang kasar seperti biasanya.Eddriz melihat semua yang dilakukan Arum dari kantor pribadi melalui CCTV. Hanya melihat sendiri tanpa didampingi oleh Raline. Sengaja tidak mengajak Raline agar istri tercinta bisa istirahat tanpa memikirkan apa pun terutama ulah mantan istri."Dasar wanita gila, ke laut saja sana!" teriak Eddriz ketika wanita mantan istri itu sesaat setelah di paksa ke luar dari area resort.Dengan menata hati dan menghilangkan emosi, Eddriz menyusul Raline yang sedang bersantai. Duduk di balkon sambil melihat deburan ombak dari samping resort. Tidak terlihat halaman depan terutama gerbang pintu utama sehingga Raline tidak melihat drama Arum yang ingin bertemu.Asisten Wibi mendekati Hanna yang sedang duduk berbincang dengan

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 105. Kedatangan Arum

    Hanna terdiam sambil memandang wajah Asisten Wibi yang menunggu jawaban. Sayangnya, Hanna belum sempat menjawab pertanyaan cinta, ada suara Bang Jack menggelegar dari kejauhan, "Asisten Wibi!" teriaknya.Spontan Asisten Wibi dan Hanna menengok ke arah Bang Jack yang melambaikan tangan meminta untuk mendekat, "Ada apa?" tanya Asisten Wibi."Ada mantan istri Tuan Ed berjalan menuju ke sini!""Waduh gawat ini, Han. Tolong bantu Mas!""Ada apa, Mas?""Mantan istri Tuan Ed menuju ke sini, tadi Tuan Ed berpesan untuk mengusir dia!"Asisten Wibi berlari ke arah Bang Jack yang menunggu dengan cemas. Harus mencegah wanita mantan istri itu sebelum membuat ulah, "Mana orangnya?" tanya Asisten Wibi setelah berdiri disamping Bang Jack."Itu lihatlah!" Arum berjalan mendekati resort dengan dikawal asisten pribadi seorang wanita dan satu laki-laki yang tidak dikenal.Tidak hanya Bang Jack yang menunggu Asisten Wibi mendekat. Anak buah Bang Jack juga ikut menunggu perintah selanjutnya. Tindakan apa y

DMCA.com Protection Status