Share

Serpihan Puzzle

last update Last Updated: 2025-04-24 21:44:06

Charlie menaikkan satu alisnya. Menunjuk jam tangan di pergelangan tangannya.

"Tapi sekarang sudah larut malam, Hazelt."

Hazelt melonggarkan sweaternya, berpura-pura tersenyum lebar. "Aku belum mengantuk Charlie. Aku masih ingin melihat-lihat apartemen ini. Aku ingin terbiasa dengan tempat ini sebelum kita benar-benar akan tinggal di sini. Charlie, apa itu boleh?" Ekspresi wajahnya tampak dibuat-buat memelas.

Charlie, dengan wajah sedikit khawatir, mengusap pipi Hazelt dengan lembut. "Tapi, jangan terlalu lama. Besok pagi kamu masih bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di sini. Tetapi, istirahat yang cukup itu penting, Hazelt."

Hazelt mengangguk, memaksakan senyum.

"Iya, aku berkeliling sebentar, aku akan masuk kamar kalau sudah benar-benar mengantuk?"

Di raut wajahnya terlihat ragu namun Charlie menurut masuk ke kamar.

Setelah memastikan Charlie sudah masuk ke kamar dan pintu tertutup, Hazelt menghela napas panjang. Jantungnya berdebar kencang. Alasan 'tidak mengantuk' hanyal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Pesan Dari Harper

    Hazelt yang terlonjak kaget, kesulitan menguasai rasa kaget dan gugupnya. Jantungnya serasa berhenti berdetak. Ia melihat Charlie berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan kening berkerut. Wajah Charlie tampak pucat dan tegang."Hazelt, untuk apa kamu masuk ke kamar ini?" Lagi Charlie bertanya, kali ini dengan suara pelan namun menusuk. Di pancaran sinar mata Charlie, Hazelt melihat campuran antara kebingungan, kekhawatiran, dan rasa takut.Hazelt membeku. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Bagaimana ia bisa menjelaskan, bahwa ia sedang menggeledah kamar ini, dan menemukan rahasia Charlie dan Sandra? "A-aku tidak sengaja masuk ke sini. Aku hanya ingin melihat-lihat apartemen ini, dan penasaran dengan setiap ruangannya," bohong Hazelt dengan suaranya bergetar. "Charlie mendekat ke arahnya, tatapannya tidak lepas dari wajah Hazelt. "Kamu tidak tahu, kan? Ada aturan, tidak boleh sembarang masuk ke kamar ini!" ucapnya dengan suara lirih, nyaris berbisik.Hazelt menggeleng cepat dan men

    Last Updated : 2025-04-25
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Rasa Cemburu Menjadi Obsesi

    Mentari siang yang redup dan dingin menusuk kulit putih dan mulusnya, memaksa Hazelt untuk lebih dalam lagi menyelubungi diri di dalam mantelnya. Cuaca di sana sedikit tidak bersahabat, membuat tubuhnya terus menerus menggigil di dalam balutan mantel kulit dan tebal.Kafe kecil di sudut kota, jauh dari gedung pencakar langit tempat Charlie berkantor, terasa asing dan dingin. Jauh lebih dingin dari Harper, mantan suaminya, yang kini menatap dengan runtuhan salju di matanya.Di sudut ruangan, Harper sudah menunggunya. tatapannya yang dulu selalu membuatnya merasa aman kini terasa mengintimidasi. Mata coklatnya berkilat marah, rahangnya menegang. Sosok yang dulu sangat dicintainya, kini terasa menakutkan sekaligus memabukkan.“Hazelt,” sapa Harper dengan suara berat, nyaris seperti geraman. “Terima kasih sudah datang.”Hazelt duduk di hadapannya, mencoba memasang wajah tenang. "Apa ada yang penting lagi dibicarakan, Harper? Sampai memaksaku harus bertemu!""Kamu tahu kenapa, Hazelt? Jan

    Last Updated : 2025-04-26
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Bertemu Dengan Mantannya Suaminya

    "Tidak ada kehamilan untuk persenggamaan ini, ingat!" "Kita sudah menikah dan aku istrimu, Harper." Hazelt berdiri di sisi ranjang, membiarkan tubuhnya yang tanpa sehelai benang terpampang di depan mata Harper. "Aku tidak pernah menginginkanmu, Hazelt!" Harper menjauhkan pandangannya seraya merapikan handuk yang melilit di pinggangnya. Perlahan berjalan menuju jendela, kemudian membukanya lebar-lebar. Udara subuh segar di musim dingin segera memenuhi ruangan kamar lantai tiga sebuah mansion. Hazelt memandangi tubuh pria yang dipenuhi otot kuat dan liat itu, telah menikahinya setahun yang lalu. Dia sangat seksi dan tampan namun sikapnya sangat cuek dan dingin. Pria itu menikahinya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukannya di malam itu. Selama pernikahan mereka, baru kedua kali ini Harper menyentuh tubuhnya setelah di malam itu. "Baiklah, kalau itu yang kamu inginkan, Harper. Tapi..." Hazelt menggantung ucapannya, ia melilitkan kimono tidur untuk menutup

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diceraikan Demi Mantan

    Seketika isi kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang mengaduk-aduk emosi. Matanya melotot dan tubuhnya gemetaran menunggu Nancy menjawab. "Kamu bisa melihat sendiri, aku sedang mengandung sekarang, Hazelt." Nancy menarik tangan Hazelt dan membawanya untuk menyentuh perutnya. "Kamu belum menikah, mana mungkin bisa hamil?" "Apa itu salah? Karena secepatnya ayah biologis anak ini akan segera menikahi ku. Tinggal menunggu dia menceraikan istrinya saja." Nancy tersenyum puas sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda Hazelt. Nafas Hazelt memburu, seluruh tubuhnya seolah ikut bergetar. Penuh ketakutan Hazelt memberanikan diri bertanya, "siapa dia, Nancy?" "Wah, dia sudah datang." Segera Nancy bangkit untuk menyambut seseorang yang baru saja datang. Hazelt menggeser pandangannya mengikuti arah pandangan Nancy. Melihat siapa yang datang, seketika beberapa detik jantungnya berhenti berdetak. "Harper!" Hazelt berjengit karena kagetnya melihat Harper lah yang datang.

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Dia Istri Tuan Muda Harper Stone?

    Nancy berhenti di depan Hazelt, santai melipat kedua tangannya di dada turut menatapnya rendah. "Hazelt, mentang-mentang kamu istri Harper, kamu merasa seolah-olah sudah memberi dukungan untuk keberhasilan Harper ini, iya?" Nancy berjalan mengitari Hazelt, dagunya terangkat angkuh. Tatapan remeh Nancy menekan Hazelt yang sudah tidak siapa-siapa lagi. Ia merasa dirinya sangat kecil berhadapan dengan keduanya. "Siapa selama ini yang mendampingi Harper di publik? Siapa yang memberi selamat kepadanya? Bahkan kamu tidak tahu kapan suamimu diresmikan sebagai CEO di perusahaan!" Hazelt menggeleng lemah. Ia memang tidak tahu persis kapan peresmian Harper sebagai CEO. Karena Harper tidak mengundangnya ke acara peresmiannya. "Aku tidak memaksa kamu harus percaya kepadaku, Harper," ujar Hazelt tegas. Jelas Nancy sudah membohongi Harper. Tetapi, sekarang Hazelt kesulitan menunjukkan bukti kebenaran ucapannya. Karena ia tidak membawa surat perjanjiannya dengan asisten pribadi keluarga

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Mendadak menjadi Wanita Konglomerat

    Harper berjalan diekori Nancy menyalami keluarga Rich Trover, kemudian pria itu berhenti tepat di depan Hazelt. Tatapan mata tajam itu seakan-akan menelanjangi isi hatinya. Tidak tahan berlama-lama bersirobok pandangan, Hazelt tertunduk lemah. Namun, sadar sikapnya itu akan membuat dirinya semakin gugup dan kaku, mau tak mau Hazelt mengangkat kepalanya tegas melihat Harper, dan berpura-pura tersenyum manis. "Selamat atas peresmian anda sebagai CEO termuda, Tuan Muda Harper Stone," ucap Hazelt, tangannya terulur ke depan untuk berjabat tangan dengan Harper. Tetapi, agaknya Harper tidak menyukai ucapannya. Pria tersebut malah merapatkan tubuhnya dengan Hazelt. "Hazelt, kenapa kamu bisa ada di sini?" Setengah berbisik Harper bertanya dengan nada tidak senang. Harper menarik tangan Hazelt dengan sekali sentakan keras. Tubuh Hazelt tertarik ke depan hampir menempel di dada bidang Harper. Hazelt menahan tubuh Harper dengan kedua tangannya untuk tetap menjaga jarak diantara me

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Berdebat Dengan Mantan Suami

    Tetapi, Harper seakan-akan tidak memperdulikannya lagi, dia sibuk memperhatikan Hazelt. Nancy semakin merasa kikuk dan gelisah, beberapa kali dia terlihat mengubah posisi duduknya dan menarik nafas berat. "Ohh, kamu sedang hamil, ya?" lanjut nyonya Karen menunjukkan ekspresi sangat senang, seraya mengelus lembut perut buncit Nancy. Nancy tersenyum malu-malu dan mengangguk pelan. Melirik angkuh kepada Hazelt untuk menunjukkan kemenangannya. "Kami juga berharap pertunangan Hazelt nanti lancar-lancar sampai ke pernikahan. Kami tidak sabar ingin menimang cucu," ujar nyonya Karen melirik Tuan Rich Trover. 'Pertunangan?' batin Hazelt kaget bercampur bingung. Bertunangan dengan siapa? Ia baru diceraikan Harper dan tidak memiliki kekasih. Hazelt melemparkan pandangannya ke Harper untuk melihat ekspresinya, tetapi mantan suaminya itu tidak menunjukkan kepeduliannya alih-alih cemburu. "Selamat ya, Tuan Muda Harper. Baru saja diresmikan menjadi CEO, sebentar lagi menjadi gelar

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Membuat Cemburu Mantan Suami

    Sudah diceraikan saja pun, tetapi Harper masih saja mencari celah untuk merendahkannya.Hazelt tidak mau terpancing yang malah akan membuat dirinya semakin menyedihkan di depan Harper."Saya tidak ingin masa lalu kita mengganggu kerjasama ini, Harper. Tanggung jawab perusahaan ini terlalu penting bagi saya" ujar Hazelt, matanya menatap tajam ke arah Harper.Semua yang terjadi sudah menjadi keputusan Tuan Rich Trevor yang memberikan keuntungan besar baginya."Yang artinya, mulai saat ini saya yang mewakili perusahaan Rich Trevor, Tuan Muda Harper Stone!" tegas Hazelt menunjukkan kekuasaannya kepada Harper.Hazelt mengeluarkan laptop dari dalam tasnya. Setelah menghidupkan laptop, sejenak ia sibuk dengan tetikus dan fokus pada layar laptop.Setelah beberapa saat berbasa-basi, percakapan mereka mulai menyentuh topik yang lebih dalam. Pembicaraan terkait strategi bisnis dengan cepat bergeser menjadi diskusi yang lebih personal."Saya berharap anda bisa datang besok siang ke rapat umum d

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Rasa Cemburu Menjadi Obsesi

    Mentari siang yang redup dan dingin menusuk kulit putih dan mulusnya, memaksa Hazelt untuk lebih dalam lagi menyelubungi diri di dalam mantelnya. Cuaca di sana sedikit tidak bersahabat, membuat tubuhnya terus menerus menggigil di dalam balutan mantel kulit dan tebal.Kafe kecil di sudut kota, jauh dari gedung pencakar langit tempat Charlie berkantor, terasa asing dan dingin. Jauh lebih dingin dari Harper, mantan suaminya, yang kini menatap dengan runtuhan salju di matanya.Di sudut ruangan, Harper sudah menunggunya. tatapannya yang dulu selalu membuatnya merasa aman kini terasa mengintimidasi. Mata coklatnya berkilat marah, rahangnya menegang. Sosok yang dulu sangat dicintainya, kini terasa menakutkan sekaligus memabukkan.“Hazelt,” sapa Harper dengan suara berat, nyaris seperti geraman. “Terima kasih sudah datang.”Hazelt duduk di hadapannya, mencoba memasang wajah tenang. "Apa ada yang penting lagi dibicarakan, Harper? Sampai memaksaku harus bertemu!""Kamu tahu kenapa, Hazelt? Jan

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Pesan Dari Harper

    Hazelt yang terlonjak kaget, kesulitan menguasai rasa kaget dan gugupnya. Jantungnya serasa berhenti berdetak. Ia melihat Charlie berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan kening berkerut. Wajah Charlie tampak pucat dan tegang."Hazelt, untuk apa kamu masuk ke kamar ini?" Lagi Charlie bertanya, kali ini dengan suara pelan namun menusuk. Di pancaran sinar mata Charlie, Hazelt melihat campuran antara kebingungan, kekhawatiran, dan rasa takut.Hazelt membeku. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Bagaimana ia bisa menjelaskan, bahwa ia sedang menggeledah kamar ini, dan menemukan rahasia Charlie dan Sandra? "A-aku tidak sengaja masuk ke sini. Aku hanya ingin melihat-lihat apartemen ini, dan penasaran dengan setiap ruangannya," bohong Hazelt dengan suaranya bergetar. "Charlie mendekat ke arahnya, tatapannya tidak lepas dari wajah Hazelt. "Kamu tidak tahu, kan? Ada aturan, tidak boleh sembarang masuk ke kamar ini!" ucapnya dengan suara lirih, nyaris berbisik.Hazelt menggeleng cepat dan men

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Serpihan Puzzle

    Charlie menaikkan satu alisnya. Menunjuk jam tangan di pergelangan tangannya. "Tapi sekarang sudah larut malam, Hazelt."Hazelt melonggarkan sweaternya, berpura-pura tersenyum lebar. "Aku belum mengantuk Charlie. Aku masih ingin melihat-lihat apartemen ini. Aku ingin terbiasa dengan tempat ini sebelum kita benar-benar akan tinggal di sini. Charlie, apa itu boleh?" Ekspresi wajahnya tampak dibuat-buat memelas.Charlie, dengan wajah sedikit khawatir, mengusap pipi Hazelt dengan lembut. "Tapi, jangan terlalu lama. Besok pagi kamu masih bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di sini. Tetapi, istirahat yang cukup itu penting, Hazelt."Hazelt mengangguk, memaksakan senyum. "Iya, aku berkeliling sebentar, aku akan masuk kamar kalau sudah benar-benar mengantuk?"Di raut wajahnya terlihat ragu namun Charlie menurut masuk ke kamar. Setelah memastikan Charlie sudah masuk ke kamar dan pintu tertutup, Hazelt menghela napas panjang. Jantungnya berdebar kencang. Alasan 'tidak mengantuk' hanyal

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Berduaan Di Apartemen

    Malam hampir tengah malam ketika Charlie memarkirkan mobilnya di depan apartemen Charlie. Lampu-lampu sekitaran apartemen yang luas berpendar redup, menyinari wajah Hazelt yang diliputi kecemasan. Mereka baru saja pulang dari makan malam romantis, seperti yang diusulkan nyonya Karen tadi. Hazelt juga sempat bingung mengapa nyonya Karen seperti memaksanya ikut dengan Charlie ke tempat ini. Namun, seperti biasa ia tidak punya opsi menolak."Kita sudah sampai," kata Charlie, memecah kesunyian. Suaranya terdengar hangat dan sebenarnya menenangkan, kontras dengan jantung Hazelt yang berdegup kencang.Namun, sekarang hati Hazelt dipenuhi oleh rasa takut. Di apartemen yang luas hanya ada mereka berdua di sana, lain dari para pelayan yang bertugas di apartemen.Hazel bukan takut pada Charlie, tapi takut pada apa yang mungkin bisa terjadi malam ini. Ketakutannya bukan tanpa alasan. Hazelt tahu, jika Charlie sampai menyentuhnya lebih jauh, rahasianya akan terbongkar.Dirinya bukan lagi gadis

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Bertanya Tentang Sandra Trover

    Davies mengangkat kepalanya, sedikit terkejut. Meskipun dia tahu suatu saat akan mendengarnya dari Hazelt. “Apa nyonya Karen yang memberitahu anda tentang nona Sandra?" Hazelt mengangguk. Sejak ia diasuh oleh keluarga Rich Trover, ia tidak pernah tahu tentang Sandra Trover. Bahkan Tuan Rich Trover maupun nyonya Karen tidak pernah menyinggung tentang Sandra.Namun, saat ia kembali setelah menghilang setahun, nyonya Karen mengungkapkan kepadanya dan menunjukkan foto Sandra Trover yang sangat mirip dengan wajahnya. Namun, Hazelt tidak berani bertanya-tanya tentang kematian Sandra. Sekalipun keluarga Rich Trover sudah meresmikan dirinya sebagai putri mereka.Davies terdiam. Dia tahu, Sandra adalah luka yang tak pernah sembuh bagi keluarga Rich Trover. Membuka kembali luka itu sama saja dengan menghancurkan mereka. Untuk itu dia mati-matian memperjuangkan Hazelt bisa kembali ke keluarga Rich Trover. Agar kerjasama bisnis dan nama baik keluarga Rich Trover dengan keluarga Bone tetap t

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Tentang Sandra Trover

    "Apa yang anda lakukan itu, nona Nancy?" tegur Davies dengan tatapan tidak senang. "Sikap anda itu bisa menyakiti nona Hazelt!" Kehadiran Davies membuat Nancy sedikit mengendurkan cengkeramannya, dan melepaskan Hazelt dengan kasar. Cepat-cepat Davies menarik tangan Hazelt menjauh dari Nancy. "Anda tidak apa-apa, Non?" Hazelt menggeleng cepat."Tidak ada masalah apa-apa di sini. Kami hanya sedang berbicara." Nancy menyipitkan matanya. "Kamu ini cuma asisten pribadi keluarga Rich Trover, jadi tidak perlu ingin tahu urusan kami!" ketus Nancy remeh.Mata Nancy yang dipulas tebal dengan eyeliner hitam, menatap tajam dan penuh permusuhan kepada Davies. Tidak segan-segan segera mengusirnya dari sana. "Pergi sana! Ke sini urusan apa?" usir Nancy meliriknya dengan sebelah mata. "Saya ke sini untuk nona Hazelt, jadi, saya tidak punya urusan dengan anda, nona Nancy," ucap Davies tegas."Apa kamu tidak bisa melihat kami

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Nancy

    Gemuruh dalam dada Hazelt meningkat. Ucapan Harper semalam menggantung di atas kepalanya, bagaikan pedang Damocles yang siap menjatuhkan diri kapan saja, tepat mengenai kepalanya. Sudah sejak tadi ia hanya duduk merenung di atas ranjangnya. Jam terus memutar namun ia tidak segera berkemas diri berangkat ke kantor. 'Charlie...' Hazelt tak dapat membayangkan Harper benar-benar melakukan ancamannya. Hazelt tidak bisa terus-terusan memohon kepadanya. Kunci ketenangan ada pada dirinya, tetapi ia tidak punya keberanian. Bingung, Hazelt seolah berada dalam lingkaran setan. Yang mana, diam salah, jujur salah. Beberapa kali menarik nafas panjang. Dengan tangan gemetar, Hazelt meremas ponselnya sebelum menelepon Charlie. Ia harus bisa bicara sekarang juga. Sebelum semuanya hancur karena Harper. "Charlie, bisakah kita bertemu siang ini?" tanya Hazelt dengan suara bergetar. Dadanya berdebar-debar menunggu jawaban dari seberang. Hazelt harus memberitahu semuanya sebelum semakin bertambah

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Menjadi Beban

    "Hazelt, aku melarang mu ke tempat itu! Kenapa masih harus ke tempat itu?" Harper melepas genggaman tangannya dengan cara menyentak.Hazelt tertunduk, wajahnya pucat dan tegang berdiri di depan Harper, tanpa sepatah kata pun. Hanya pasrah dengan tatapan teduh Harper yang dulu selalu membuatnya terpikat.Hujan masih mengguyur kota, seolah ikut merasakan badai yang berkecamuk di dalam hati Hazelt, jantungnya berdegup kencang. Di seberang jalan, lampu neon memantulkan warna merah dan biru di aspal yang basah. Namun, keindahan itu tak juga membuat hatinya ceria."Hazelt, apa yang dikatakan Justin?" Harper menunjukkan kekhawatirannya. Hazelt menggeleng pelan. "Hazelt, dengarkan aku. Mulai sekarang kamu harus menghindari Justin. Jangan pernah bicara kepadanya, apalagi mendengarnya.""Harper, kamu yakin Justin tidak akan mencari aku?" Hazelt mengangkat kepala melihat Harper, seolah-olah meminta perlindungan darinya."Aku pastikan dia tidak melakukan itu! Jadi, kamu tidak perlu takut."Haze

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Oleh Nancy

    Lampu sorot menari-nari, memantulkan kilauan champagne di gelas-gelas kristal. Dentum musik yang keras, menelan bisikan dan tawa di sekitarnya. Di tengah kemewahan diskotik bar, Hazelt merasa seperti ikan yang terdampar di daratan. Gaun satin murahannya terasa gatal di kulit, tak sebanding dengan gaun-gaun desainer yang berkilauan di sekelilingnya. Malam ini ia mengajak Harper bertemu di tempat itu. Tempat di mana dulu ia hilang kesadaran atas pikiran dan tubuhnya. "Harper, aku sudah menunggu di dalam," ujarnya menutup sebelah telinganya agar bisa mendengar suara dari seberang telepon. "Iya, iya. Aku ke arah depan sekarang." Hazelt menggenggam ponselnya. Kemudian, berbalik badan, ia harus pergi ke arah pintu depan menunggu Harper. Tentu Harper tidak bisa menemukannya dengan cepat di keramaian bar. Namun, seseorang menabraknya keras dari depa, membuat Hazelt kehilangan keseimbangan. Hazelt hampir terjatuh, dan tanpa sengaja, ia menumpahkan minuman itu ke baju kemeja seseo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status