Share

BAB SERATUS DELAPAN PULUH ENAM

Rafael dipaksa berlari sejak keluar dari lift menuju mobil yang sudah Rion persiapkan. Lelehan darah segar terlihat dari paha Nadine terus melewati betis wanita itu. Bagaimana Rafael tidak panik, ditambah wajah Nadine mulai pucat sejak mereka masuk lift di lantai dua puluh lima.

"Raf ...."

"Ssst, diam. Maafkan aku, lagi-lagi karena aku kamu terluka. Kutukan kali ya jadi istriku."

Ingin rasanya Nadine tertawa, tapi yang keluar justru ringisan kesakitan. "Iyalah, kutukan. Kan lakinya dari pertama suka bohong."

"Iya, iya, aku minta maaf untuk itu. Enggak-enggak lagi bohongin kamu, takut kualat aku." Rafael berulang kali mencium kening dan kepala Nadine.

Rasa sakit itu masih terasa, bahkan makin menjadi. Namun dalam pelukan Rafael, Nadine merasakan nyaman, hingga dia sanggup menahan rasa itu sampai mereka sampai di rumah sakit lima belas menit kemudian. Di mana ada Reva yang langsung menyambut kedatangan kakak dan kakak iparnya.

"Sakit, Re," rintih Nadine.

Perempuan itu tertegun sejenak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Vanya Siwan
Lanjut lah aii thor
goodnovel comment avatar
Aida_Aida
Thor... jangan sampai nadine kena sakit parah hingga gak punya anak yah..., auto saya berhenti membaca novel mu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status