Audrey membuka mulutnya. Sayangnya, suaranya sudah serak karena meminta tolong untuk waktu lama. Dia tidak bisa berkata-kata.Zayden tidak mengetahui pemikiran Audrey. Dia hanya merasakan wanita di pelukannya terus menarik pakaiannya, seolah-olah merasa sangat tidak aman. Dia hanya bisa menggenggam tangan Audrey yang dingin, lalu berkata, "Maaf, aku terlambat."Audrey menggeleng dengan kuat sambil memberi isyarat tangan, tetapi Zayden tidak memahaminya. Dia mengira wanita ini terlalu takut sehingga hanya memeluknya dengan makin kuat.Audrey masih ingin melakukan sesuatu, tetapi kepalanya terasa makin berat. Pada akhirnya, dia tidak tahan lagi sehingga jatuh pingsan.Tatapan Zayden tampak suram saat melihat Audrey kehilangan kesadaran. Begitu sekoci tiba di tepian, dia langsung menggendong Audrey dan berjalan ke tempat parkir.Setelah menurunkan Audrey ke mobil dengan hati-hati, Zayden bergegas mengemudikan mobilnya ke rumah sakit.Mobil melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya be
Begitu nama Audrey disebutkan, ekspresi semua orang sontak berubah. Di sisi lain, tubuh Christian bahkan sempoyongan mendengarnya. Demi menyingkirkan kecurigaan orang tuanya dan memperoleh kekuasaan, dia sengaja berhubungan dekat dengan para gadis di pesta ini. Namun, Audrey melihatnya!Christian tidak berani membayangkan seburuk apa dirinya di hati Audrey. Apalagi, Audrey masih hamil. Apakah tubuhnya bisa tahan jika terjatuh ke air laut yang begitu dingin?Dalam sekejap, seluruh rencana Christian hancur lebur. Tanpa berpikir sedetik pun, dia segera berbalik dan pergi. Jika terjadi sesuatu pada Audrey, apa gunanya kekuasaan yang dia peroleh?Tindakan Christian ini terlalu mendadak sehingga tidak ada yang sempat memperhatikannya. Namun, Vivi yang melihatnya hanya bisa terduduk lemas di lantai."Dosa apa yang telah kuperbuat? Kenapa putraku nggak bisa melupakan wanita penggoda itu?" ucap Timothy dengan ekspresi yang sangat masam. Dia tidak menduga Audrey akan sampai datang kemari. Apakah
Begitu meninggalkan lokasi pesta, Christian langsung menuju ke rumah sakit terdekat. Di sana, dia benar-benar menemukan bangsal Audrey.Begitu masuk, hati Christian langsung terasa sakit karena melihat Audrey yang berbaring dengan raut wajah pucat. Ketika Audrey tidak berdaya dan membutuhkannya, dia malah mengobrol dengan wanita lain.Entah apa yang dipikirkan Audrey saat melihat dirinya bersama wanita lain. Apakah wanita ini merasa jijik pada Christian? Dia jelas-jelas menyuruh Audrey untuk menunggunya, tetapi malah sudah merayu wanita lain.Makin dipikirkan, Christian merasa makin sedih. Dia hanya bisa berjaga di sisi Audrey sambil berucap, "Audrey, kamu harus cepat bangun. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu."....Setelah dokter memeriksa kondisi Zayden, pihak rumah sakit segera menelepon Timothy. Semula, pria ini masih kesal dengan tindakan putranya. Begitu mendengar Zayden pingsan di rumah sakit, Timothy tidak sempat memedulikan hal lain lagi dan bergegas mengemudikan mobilnya
Christian menjaga Audrey di bangsalnya. Dia terus menatap wanita yang berbaring di atas ranjang tanpa mengalihkan pandangannya sedetik pun. Dia khawatir akan melewatkan sesuatu yang membuat Audrey menghilang lagi.Ketika Christian memikirkan harus bagaimana memberi penjelasan, pintu bangsal sontak dibuka dari luar. Terlihat beberapa pria berwajah dingin dan Erick yang berjalan masuk tanpa sungkan sedikit pun."Apa mau kalian?" tanya Christian yang bergegas bangkit saat melihat orang-orang ini datang dengan niat jahat. Kemudian, dia mengadang di depan ranjang Audrey."Tuan Christian, tolong minggir sebentar. Tuan Timothy menyuruhku untuk membawa Nona Audrey," jawab Erick dengan sabar. Bagaimanapun, Christian adalah cucu yang sangat disayangi oleh Timothy sehingga dia tidak langsung main kasar."Audrey masih belum siuman, kalian mau bawa dia ke mana?" timpal Christian yang tentu tidak akan membiarkan orang-orang ini membawa Audrey pergi. Selain itu, dia memiliki firasat buruk di hatinya.
Pulau terpencil? Untuk sesaat, Audrey kesulitan untuk mencerna kata ini. Mengapa dia bisa dibawa ke tempat seperti ini?Audrey berlari ke depan jendela dengan sempoyongan. Saat ini, dia baru melihat lautan tak berujung yang mengelilingi daratan. Biasanya, dia akan merasa tempat seperti ini indah. Namun, sekarang yang dirasakannya hanya ketakutan."Kenapa membawaku kemari? Atas dasar apa kalian mengurungku di tempat ini!" teriak Audrey seraya menatap Erick dengan murka. Kini, dia telah memahami situasinya. Ketika dirinya tidak sadarkan diri, Keluarga Moore memanfaatkan kesempatan dengan mengurungnya di sini."Kenapa? Nona Audrey seharusnya tahu alasannya," sahut Erick dengan acuh tak acuh. Sejak kecil, dia telah kehilangan orang tuanya. Dia dipungut dan dibesarkan oleh Keluarga Moore. Jadi, bisa dikatakan bahwa Keluarga Moore adalah rumahnya. Dia tentu tidak bisa bersikap baik dengan wanita yang telah mengacaukan keluarganya."Nona Audrey, jelas-jelas kamu mengandung anak pria lain, tap
"Sshh ...." Entah berapa lama telah berlalu, rasa sakit di tangan Audrey membuatnya tersadar seketika. Kini dia baru menyadari bahwa tangannya terluka karena cengkeramannya yang terlalu keras. Rasa sakit itu membuat pikirannya menjadi lebih tenang dalam sesaat.Tangan Audrey mengelus bagian bawah perutnya. Dia baru menyadari bahwa dirinya tidak berdaya lagi menghadapi masalah anak dalam kandungannya ini. Timothy mengurungnya di tempat seperti ini, menunjukkan seberapa bencinya dia terhadap Audrey. Kalaupun Audrey bisa membuktikan anak yang dikandungnya itu adalah milik Zayden, tetap saja Timothy tidak akan menyukainya.Pilihannya hanya ada dua. Antara Audrey akan dipaksa untuk menggugurkan kandungannya, atau mereka hanya akan menerima anaknya, tetapi mengusir Audrey. Mereka akan merenggut anaknya ini dan tidak memperbolehkan Audrey bertemu dengan darah dagingnya seumur hidup.Jika anak ini direbut oleh Keluarga Moore, mereka juga tetap tidak akan memperlakukan anak ini dengan baik kare
Melihat temperamen Christian yang begitu keras kepala, Vivi kesal bukan main. Yang lebih disayangkan lagi adalah, karena dia dan Zachary mencoba untuk mencelakai Zayden sebelumnya, Timothy jadi waspada terhadap kedua orang ini. Mereka sama sekali tidak diperbolehkan untuk mendekati Zayden dan hanya bisa melihatnya dari kejauhan.Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan yang rumit, Christian akhirnya menemukan kejanggalan pada hasil tes darah."Sepertinya ada kejanggalan di tes darahnya ini, apakah dia keracunan?" Christian langsung memberi tahu dokter mengenai penemuannya ini. Setelah dokter memeriksanya sekilas, dia akhirnya berkata, "Sepertinya begitu. Mungkin ada luka kecil yang terbuka di bagian tubuhnya."Seketika, semua orang langsung mulai mncari dengan saksama. Pada akhirnya, mereka menemukan luka yang tampak samar-samar di bagian betis Christian. Tidak lama kemudian, dokter yang menanganinya menyimpulkan bahwa luka ini adalah bekas sengatan ubur-ubur.Ubur-ubur jenis ini tida
Di atas piring itu terdapat seekor ikan. Entah karena apinya kurang terkendali atau alasan lainnya, separuh ikan itu terlihat gosong, sedangkan separuh lainnya masih mentah. Begitu mendekati makanan tersebut, Audrey langsung mencium bau menyengat yang membuatnya mual.Audrey menutup hidung dan mulutnya dengan tangan, lalu mundur dua langkah. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia baru berhasil menekan rasa mual tersebut. Melihat Audrey yang menderita, pelayan di sampingnya malah terlihat senang.Ketika mendongak, Audrey melihat pelayan itu sedang tertawa. Dia langsung mengerti bahwa pelayan itu bukan kurang mahir dalam memasak, melainkan sengaja menyiksanya."Apa maksudmu ini?" tanya Audrey sambil memegang dadanya. Dia tidak ingat pernah melakukan hal apa pun yang bisa membuat pelayan ini begitu membencinya."Pembawa sial sepertimu seharusnya sudah bersyukur diberi makanan begini. Semua gara-gara kamu, Tuan Zayden masih tergeletak di ranjang pasien. Nasibnya masih belum diketahui sampa