Share

Bab 194

Ciuman Zayden ini sangat kuat. Audrey bahkan tidak merasa ini adalah sebuah ciuman. Inni lebih seperti Zayden yang ingin melahapnya hidup-hidup. Seiring dengan rasa sakit di bibirnya, Audrey juga mencium anyir darah. Namun, Zayden tidak menyadari hal itu. Dia menahan kaki dan tangan Audrey agar tidak bisa melawan dan mencium Audrey dengan makin ganas.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, hingga Audrey tidak bisa merasakan bibirnya lagi, Zayden baru melepaskannya. Zayden menundukkan pandangannya dan melihat bibir Audrey yang terluka karena ciumannya tadi. Bibir yang merah karena berdarah itu terlihat begitu menggoda. Namun, tidak terlihat perasaan apa pun di tatapan Audrey dan ekspresinya juga sama sekali tidak terlihat lembut.

"Zayden, kamu begitu meremehkanku, tapi tetap saja mau menyentuhku. Kamu kepribadian ganda, ya?" Rasa sakit di bibir dan sikap Zayden yang angkuh membuat Audrey tidak tahan dan melawan Zayden.

Ekspresi Zayden menjadi dingin dan tiba-tiba merasa tindakannya mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status