Share

DUA PULUH DELAPAN

Selepas memindahkan tubuh lemah istrinya ke dalam mobil. Sejenak Malik menangkap keberadaan Elrima bersama Pak Hamid yang tengah memegangi tiang infus putrinya. Ada perasaan iba yang membuat lelaki itu menghampiri keduanya. 

"El, ayo cepat naik ke mobil! Kita pindah ke rumah sakit lain," ajak Malik begitu saja tanpa pikir panjang. Sejenak ia menangkap kaca-kaca yang Elrima coba sembunyikan dari mata indahnya. 

"Iya, Neng. Kamu harus banyak istirahat dan gak bisa terus berdiri di sini." Pak Hamid memapah putrinya yang baru saja mengangguk. 

Elrima duduk di bangku depan bersama Sadam yang akan mengemudikan mobil. Sementara Pak Hamid duduk di kursi belakang. Rina di kursi tengah dibaringkan dengan posisi kepala di paha suaminya. 

Sejenak Elrima memperhatikan bagaimana Malik membelai pipi pucat istrinya yang tertidur di pangkuan. Ada sesuatu yang terasa teremas di dalam dada wanita it

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status